Minggu (21/01/18) diadakan syukuran Hari Lahir Sangha Agung Indonesia ke-59 dan peluncuran Program Pendidikan Keluarga Buddhis Indonesia.
Bertempat di Prasadha Jinarakkhita, acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Caliadi. Pembimas Buddha Kantor Wilayah DKI Jakarta Suwanto. Ketua Umum Sangha Agung Indonesia Bhikkhu Khemacaro. Dewan Pengawas dan Dewan Pimpinan Sangha Agung Indonesia, serta badan otonom Keluarga Buddhayana Indonesia (Sagin, MBI, Sekber Yabudhi, Wulan Bahagia, WBI, SIDDHI, dan Sekber PMVBI), dan dihadiri oleh umat Buddha, baik dari Jakarta maupun kota lainnya.
Semarak rasa syukur Hari Jadi Sangha Agung Indonesia ke-59 ini juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai tas Keluarga Buddhis Indonesia dan dengan bahagia pula telah dinarasikanya peluncuran Sub-program Pendidikan Keluarga Buddhis oleh Ketua 2 Bidang Pendidikan Sangha Agung Indonesia Bhante Girivirya Sulaiman.
Pendidikan Keluarga Buddhis Indonesia (PKBI) merupakan salah satu program strategis Sangha Agung Indonesia di bidang pendidikan, termasuk dalam kategori program pendidikan informal. Sub-program PKBI ini selanjutnya mengusung nama Program Pendidikan Keorangtuaan “The Awakened Parenting of Nusantara.”
Baca juga: Bangun Vihara Semangat, Giliran Urus Pendidikan? Payah!
Model konseptual pendidikan keorangtuaan ini merupakan hasil penelitian dosen STIAB Smaratungga-Boyolali, oleh Biksu Dr. Sulaiman Girivirya. Program ini dibiayai pemerintah, dari DIPA Ditjen Bimas Buddha, Kementerian Agama RI tahun 2017. Kemudian, program ini menginisiasi bidang pendidikan Sangha Agung Indonesia.
“The Awakened Parenting of Nusantara,” model konseptual APN ini sangat terkait erat dengan program Sekolah Minggu Buddha yang mengusung esensinya entitas pendidikan keagamaan Buddha yang terdapat di tengah-tengahnya, yaitu empat kompetensi inti pengembangan (4 KIP). Tentu secara keseluruhan model integrasi SMB ini seyogyanya dilanjutkan untuk dipraktikan di rumah bersama orangtua.
Pada intinya, model konseptual “APN” ini mengajak keluarga Buddhis Indonesia untuk bangun/sadar/awake, betapa pentingnya peran orangtua; untuk secara tegas memperkuat keimanan (saddha/ sradha/faith), bahwa hanya Triratna yang dapat mengantarkan kita semua umat Buddha pada proses pembebasan dari samsara merealisasi nibbana.
Natthime Saranang Annang, Buddho-me, Dhammo-me, Sanggho-me Saranang Anang. Tiada perlindungan lain bagiku Buddha, Dharma, dan Sanghalah sesungguhnya pelindungku. Jagalah keluarga kita dengan tiga permata perlindungan ini; Dikarenakan tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua, maka semangat belajar dan praktik sepanjang hayat harus ditanamkan dalam diri setiap orangtua ataupun calon orangtua;
Menjadi sahabat pendamping (kalyanamitta) bagi anak dalam usaha bersama mempraktikan empat Kompetensi Inti Pengembangan, memahami pentingnya riset-riset tentang pikiran yang bahagia, bersama-sama mengisi tangki cinta, dan akhirnya terbentuknya ketahanan sosio-emosi untuk menghadapi kehidupan sekaligus terwujudnya internalisasi nilai-nilai Kebuddhaan dalam diri.
Bhante Girivirya selaku Ketua 2 Sangha Agung Indonesia Bidang Pendidikan menyerahkan, Program Pendidikan Keorangtuaan “The Awakened Parenting of Nusantara” ini kepada Ketua Umum Sangha Agung Indonesia, yang selanjutnya akan diserahkan kepada Ditjen Bimas Buddha secara simbolis.
Dengan demikian, besar harapan agar program Pendidikan Keluarga, Model Konseptual Pendidikan Keorangtuaan The Awakened Parenting of Nusantara ini dapat melengkapi salah satu program pendidikan keagamaan Buddha pada aspek pendidikan informal, sehingga tidak hanya digunakan oleh umat Buddha dalam binaan Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI).
Keluarga besar KBI diharapkan untuk melangkah bersama-sama membantu pemerintah mensosialisasikan kedua program pelayanan pendidikan keagamaan Buddha; Nonformal –Kurikulum SMB, dan Sosialisasi Pembentukan Pendidikan Formal –Kurikulum Nava Dhammasekha ke seluruh Indonesia.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara