• Sunday, 3 June 2018
  • Maharani K
  • 0

Magelang, Jawa Tengah, Selasa (29/5) pukul 20.48 WIB, rembulan bersinar bulat, utuh, penuh dan terang menyinari pelataran Candi Borobudur yang didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.

Hari Raya Waisak 2562 BE/2018 digelar dengan tema “Transformasikan Kesadaran Delusi Menjadi Kesadaran Murni” seperti tertulis di layar besar sebelah kanan panggung utama pelataran zona 1 Candi Borobudur, ribuan umat berkumpul memenuhi zona 1 borobudur tempat diadakannya perayaan utama detik-detik Waisak tahun ini.

Bhante Wongsin mengajak seluruh pengunjung untuk berdiam diri sejenak, menikmati kekinian, menyadari kondisi pikiran, dan melepaskan kemelekatan dengan posisi duduk bersila seperti yang diajarkan Guru Agung Buddha ketika mencapai pencerahan dan meletakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri hingga menjelang detik-detik Waisak.

Meditasi

Meditasi dimulai dengan menyadari sumber kebahagiaan tertinggi yang terdapat dalam tubuh kita, yang sering dilupakan orang karena sibuk mencari kebahagiaan di luar dirinya, yaitu ujung hidung dan keluar masuknya napas.

Ketika napas masuk, umat diminta mengucapkan “Bud”, dan ketika napas keluar, umat diminta mengucapkan ”Do”. Sehingga jika kedua kosakata ini dirangkai, terdengar sebagai ”Buddho”. Buddho” sendiri menjadi jangkar kebahagiaan dan penyadaran akan momen kekinian, dengan mengingat panggilan ini sebagai Buddha dan Guru Agung.

Bhante Wongsin menyatakan bahwa manusia sekarang ini selalu sibuk dengan berbagai urusan di luar dirinya, selalu sibuk memikirkan orang lain dan seringkali lupa dengan dirinya sendiri. Dengan meditasi Bhavana ini, kita diajak untuk kembali pada diri sendiri dan menciptakan kebahagiaan serta kedamaian di dalam batin masing-masing.

Bhante Wongsin menekankan pentingnya melatih pikiran, “Pikiran yang dilatih membawa kebahagiaan, dan pikiran yang tidak dilatih akan membawa penderitaan”. Dengan melekat, manusia akan terus menderita, tapi dengan melepas maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.

Ada dua pesan penting dari Bhante Wongsin selaku penyampai Pesan Dhamma Waisak 2562 BE, yaitu: memiliki malu akan perbuatan jahat, dan menerima akibat buruk dari perbuatannya. Dengan memiliki kesadaran penuh dan pikiran yang terus dilatih, ini akan menghindarkan manusia dari perbuatan-perbuatan jahat dan tercela.

Karena sejatinya setiap umat manusia dapat mencapai Kebuddhaan-nya, dengan usaha yang penuh dan kesadaran setiap saat, serta menghindarkan diri dari ucapan, pikiran dan perbuatan jahat.

Di sisi bagian kiri belakang pelataran, terlihat dua orang reporter TV nasional sedang melakukan siaran langsung menjelang detik-detik Waisak seperti yang sudah dilakukan selama beberapa tahun belakangan ini, sehingga masyarakat Indonesia di mana pun berada dapat ikut menyaksikan puncak perayaan detik-detik Waisak di Candi Borobudur melalui media siaran TV meskipun tidak hadir secara langsung.

Waisak sendiri dimaknai sebagai perayaan tiga hari suci sekaligus, yaitu kelahiran Buddha Siddharta Gautama, Pencapaian Pencerahan Sempurna Buddha, dan Wafatnya Buddha (Parinibbana). Tiga hari Suci ini dirayakan oleh umat Buddha di seluruh penjuru dunia secara sakral dan meriah.

Hari Waisak juga dikenal dengan nama “Visakah Puja” atau “Buddha Purnima” di India, dan “Vesak” di Malaysia dan Sri Lanka. Nama ini diambil dari Bahasa Pali “Wesakha” atau “Waishakha” dari bahasa Sanskerta.

Biasanya Hari Raya Waisak selalu dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi). Keputusan merayakan Hari Raya ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists-WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *