Jasad bhiksu Mongolia ditemukan dalam posisi bersila seolah-olah sedang melakukan meditasi. Jasad tersebut ditemukan dalam bentuk mumi yang ditutupi oleh kulit lembu.
“Pakar yang baru bisa melakukan observasi visual mengatakan bahwa jasad itu mungkin berusia 200 tahun. Sejauh ini tidak ada informasi di mana mumi itu ditemukan,” demikian diberitakan situs IFLScience, Sabtu (31/1/2015).
Temuan tersebut mengejutkan, tetapi bukan yang pertama kali. Ada beberapa kasus pemuka agama Buddha diawetkan atau dikubur dalam posisi bersila. Selain bhiksu Mongolia tersebut yang ditemukan, sebelumnya juga terdapat Dashi-Dorzho Itigilov di Rusia.
Dashi-Dorzho Itigilov, seorang pemuka agama Buddha yang meninggal tahun 1927 pada usia 73 tahun, sedang bermeditasi sebelum dia meninggal dunia. Jasadnya ditaruh dalam peti mati dalam posisi berdiri.
Kuburan Itigilov sempat digali tiga kali, yaitu pada 1955, 1973, dan 2002. Yang mengejutkan, ternyata jasad Itigilov hanya mengalami dekomposisi atau penguraian yang sangat minimal, seperti jasad manusia yang baru meninggal selama 36 jam.
Apakah jasad pemuka agama Buddha yang mengalami dekomposisi minimum merupakan proses alami? Mungkin saja. Namun, Buddha juga mengenal cara untuk membuat jasad terdekomposisi secara minimal.
Tradisi Buddha di Jepang mengenal cara mumifikasi diri sendiri yang dikenal dengan nama Sokushibutsu. Proses mumifikasi diri sendiri dilakukan sebelum meninggal dengan memakan tumbuhan herbal beracun dan kacang, ditutup dengan minum teh yang berfungsi bak balsam. (kompas)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara