• Tuesday, 17 September 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Ngasiran

Vihara Budi Rahayu, salah satu vihara di Wonosobo yang sangat aktif menyelenggarakan perayaan hari-hari besar Agama Buddha dan kegiatan keagamaan lainnya. Salah satu kegiatan rutin tahunan vihara ini adalah Pattidana, sebagai wujud bakti dan penghormatan kepada leluhur, yang dilaksanakan pada Minggu (8/9/2024).

Pattidana kali ini dihadiri oleh lima Bhikkhu Sangha diantaranya Bhikkhu Sujano, Bhikhu Jayaratano, Bhikkhu Ratanajayo, Bhikkhu Dhiracitto, dan Bhikkhu Vivittarato. Upacara sakral dan penuh makna ini juga menarik ratusan umat untuk turut serta dalam acara, tercatat yang mengikuti sebanyak 360 umat dari berbagai kota di Indonesia. Sementara sebagian umat yang datang langsung ke lokasi acara berasal dari beberapa kota terdekat Wonosobo seperti Banjarnegara dan Temanggung.

Upacara diawali dengan pelepasan satwa ikan pada siang harinya oleh para Bhikkhu Sangha dan beberapa umat. Dilanjutkan pada pukul 17.00 WIB dengan penyalaan pelita bertuliskan nama leluhur yang telah tertata memenuhi Dhammasala, bersamaan dengan pembacaan nama-nama leluhur. Setelahnya, umat melaksanakan pembacaan paritta suci dan meditasi dipimpin oleh Bhikkhu Sangha.

Bhante Jayaratano, selaku pengisi pesan Dhamma, menyampaikan bahwa Pattidana merupakan upacara pelimpahan jasa kepada leluhur yang sudah meninggal dunia, orang-orang yang telah berjasa atas keberadaan setiap orang di dunia ini. Pattidana adalah salah satu ajaran kebajikan yang sudah dilakukan sejak jaman Sang Buddha dengan tujuan untuk membantu makhluk peta atau makhluk di salah satu alam menderita.

“Pengertian makhluk peta di antaranya adalah mendiang, arti lainnya adalah mereka yang hidupnya senantiasa kekurangan atau kesulitan yang dalam terjemahan lainnya adalah hantu atau setan kelaparan. Arti peta lainnya adalah ia yang telah pergi mendahului,” jelas bhante.

Sebagai manusia yang mempunyai pendahulu atau leluhur, sangat layak bahkan terpuji jika masih mengingat, masih mengenang, dan masih berbakti kepada leluhurnya meskipun telah tiada.  Bahkan bagi leluhur yang sudah lama tiada, bisa belasan hingga puluhan tahun. Pattidana juga merupakan wujud rasa terima kasih kepada orang-orang yang berjasa besar seperti Ibu dan Bapak.

Pelimpahan jasa menjadi satu-satunya cara untuk memberikan jasa kebajikan kepara leluhur yang sudah meninggal. Kebajikan yang dilimpahkan bisa dilakukan dalam beragam cara seperti puja bakti, berdana, membantu orang lain dan kebajikan-kebajikan lainnya yang diatasnamakan leluhur.

“Itu pun kalau beliaunya bisa merespon atau makhluk petanya ikut bahagia. Kalau mereka belum ikut bahagia ya mereka belum mendapatkan manfaat. Sehingga kenapa setiap kita melakukan jasa kebajikan secara simbolik maupun secara langsung kita punya tradisi pelimpahan jasa. Ini untuk berjaga-jaga, semoga mereka yang belum mengerti, belum ikut bahagia, lambat laun bisa ikut mengerti, bisa ikut bahagia atas jasa-jasa baik yang ditujukan ini. Itu tujuan dari Pattidana,” lanjut bhante.  

Lebih jauh bhante menjelaskan, bahkan yang menikmati atau yang membutuhkan bukan hanya mendiang yang dituju, karena mungkin mendiang semasa hidupnya berjasa, berbudi luhur, punya kebajikan yang besar, dan ketika meninggal terlahir di alam bahagia. “Akan tetapi, leluhur-leluhur lainnya bahkan yang sudah dilupakan oleh anggota keluarga, mungkin mereka menunggu. Mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari pattidana ini.”

“Karena adanya makhluk peta, hantu atau setan kelaparan yang membutuhkan bantuan kita, itulah alasan kita melakukan kebajikan patidana, pelimpahan jasa. Maka tradisi ini penting untuk tetap dilestarikan,” tutup bhante.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *