Aktivitas sehari-hari membuat kita rentan terserang racun dari lingkungan maupun dari dalam diri. Racun yang mengendap di dalam tubuh akan mengganggu kesehatan, bahkan menyebabkan penyakit serius. Untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh, diperlukan detoksifikasi, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Bukan hanya tubuh saja lho yang perlu didetok, hati kita juga perlu didetok.
Apa itu detoksifikasi?
Detoksifikasi merupakan proses mengurangi atau mengeluarkan racun di dalam tubuh. Secara umum, proses ini bisa dilakukan dengan pola hidup sehat seperti perbanyak minum air putih, melakukan aktivitas fisik yang menghasilkan keringat, mengonsumsi buah dan sayur, mengonsumsi lemon setiap pagi, dan kebiasaan baik lainnya. Itulah cara detoksifikasi fisik secara umum yang bisa kita lakukan untuk membuat tubuh tetap sehat. Lantas, bagaimana cara mendetoksifikasi hati? Secara Buddhis, detoksifikasi hati dijelaskan oleh Danai Chanchaochai dalam bukunya berjudul “White Heart”.
Mengapa hati kita perlu didetok?
Seperti fisik yang terpapar oleh racun dan bakteri setiap harinya, sehingga perlu didetok agar tetap sehat. Begitu pula dengan hati yang terpapar racun seperti kebencian, ketamakan, dendam, iri, dan pikiran-pikiran negatif. Hati kita perlu didetok agar tetap sehat dan penuh cinta kasih. Kalau tidak didetok secepatnya, racun-racun akan mengendap dalam hati, membentuk endapan tebal hingga berkarat.
Detoksifikasi hati dalam Buddhis
Danai Chanchaochai dalam bukunya menjelaskan, ada 3 tahapan detoksifikasi yang harus kita lakukan, yaitu detoksifikasi endapan, kerikil, dan karat.
Tahap Pertama – Detoksifikasi Endapan di Hati
Racun ini cenderung mudah meluap dengan cepat. Seperti kecenderungan mengeluh, egois, emosi tidak stabil, hingga mudah terganggu dengan hal-hal yang sedang terjadi. Seseorang menjadi mudah marah ketika orang lain berkata buruk tentangnya.
Pada tahap ini, detoksifikasi dapat dilakukan dengan cara: berhenti membesarkan kesalahan orang lain, tidak terlalu ikut campur dengan urusan orang lain, mengubah aktivitas negatif menjadi positif ketika emosi muncul, dan mengembangkan cinta kasih mulai dari dalam diri sendiri.
Tahap Kedua – Detoksifikasi Kerikil di Hati
Racun telah mengendap dan mengeras seperti kerikil di dalam hati. Kerikil tidak seperti debu yang mudah berterbangan ketika terkena angin. Tidak seperti tahap pertama yang mudah meluap, di tahap kedua ini racun dalam hati cenderung terpendam. Racun tersebut adalah dendam, diam di dalam hati tapi mampu melukai hati kita sendiri. Ketika ada suatu hal yang menyentuh rasa sakit, hati menjadi terluka. Seseorang yang terinfeksi racun ini akan menghancurkan hal yang berada di sekelilingnya, bahkan menyakiti dirinya sendiri.
Detoksifikasi kerikil di dalam hati dilakukan dengan cara: menumbuhkan cinta kasih dari dalam diri dan menyebarkan ke semua makhluk, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, ingat bahwa hati kita bukan tong sampah (jangan isi hati dengan kotoran/hal negatif), dan lihatlah kebaikan orang lain.
Tahap Ketiga – Detoksifikasi Karat di Hati
Tahap terakhir, kita perlu mendetoksifikasi karat yang ada di dalam hati kita, agar hati kita benar-benar bersih dan sehat. Membersihkan benda yang berkarat memang tidak mudah, bahkan benda yang berkarat seperti besi cenderung mudah rapuh dan rusak. Kita tentu tidak mau-kan jika hati kita rusak karena karat yang dibiarkan terlalu lama? Tumpukan racun yang dibiarkan terlalu lama membuat hati kita berkarat. Hati yang telah berkarat ini cenderung punya ingatan kuat tentang masa lalu yang menyakitkan.
Proses detoksifikasi membutuhkan waktu yang lama, butuh tekad kuat untuk membersihkan karat di dalam hati. Caranya: melepaskan diri dari kepahitan masa lalu, mulai melakukan hal-hal positif yang membuat diri kita bahagia, berhenti bertanya “mengapa” yang tidak penting, seperti “mengapa saya menderita” (pertanyaan tersebut justru akan membuat kita semakin menderita), membantu manusia dan binatang agar terbebas dari penderitaan, serta belajar untuk memaafkan diri sendiri maupun orang lain & meminta maaf.
Mari kita lakukan detoksifikasi hati, mengeluarkan racun yang masuk melalui pikiran, ucapan, maupun perbuatan. Dengan begitu, hati kita akan menjadi bersih, sehat, dan penuh cinta.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara