• Wednesday, 10 June 2020
  • Muhammad Mukhlisin
  • 0

Dalai Lama melambaikan tangan dan melepaskan senyum ramah, kepada kami, para pemuda dari berbagai daerah di Asia Tenggara. Ada sekitar 800 pemuda beragam kepercayaan yang hadir pagi itu.

Minggu (7/6/2020) pukul 08.00 WIB, saya sudah bersiap masuk zoom meeting mengikuti dialog bersama Dalai Lama. Setelah berhasil masuk zoom, kami diverifikasi oleh panitia dan ngobrol sebentar dengan beberapa teman muda dari Asia Tenggara. Sangat menyenangkan.

Sesuai dengan jadwal, kami berdialog dengan Dalai Lama pukul 09.30 WIB. Saya menunggu dengan antusias untuk kegiatan ini. Dalai Lama adalah salah satu tokoh dunia yang sangat saya kagumi ide dan aktivitasnya.

Buku terakhir yang saya baca adalah “The Book of Joy; Lasting Happiness in a Changing World“ adalah salah satu buku favorit saya. Buku ini menyadarkan saya tentang makna kebahagiaan dalam hidup dan bagaimana starategi untuk mencapainya.

Dalai Lama menyapa kami melalui dua layar televisi berukuran besar dari kediamannya di Dharamsala, India. Dia menyapa kami dengan ramah dan sedikit tertawa, seperti biasa. Suasana menjadi hangat. Dia berjalan dengan pelan dibantu dengan beberapa muridnya.

Duduk dengan tenang, dikelilingi bunga pot warna-warni. Beberapa pepohonan diluar ruangan terlihat rimbun mengintip melalui jendela-jendela kaca yang berembun. Dalai Lama lahir 6 Juli 1935, jadi tahun ini berumur 84 tahun. Umur yang sudah tidak muda lagi. Namun, senyum dan tawanya pagi itu penuh semangat.

Komitmen Dalai Lama untuk dunia lebih baik

Mengawali pembicaraan, Dalai Lama mengutarakan komitmennya terhadap kondisi dunia Sekarang ini. Berikut ini beberapa komitmen Dalai Lama:

Pertama, mengajak manusia untuk bersatu. 7 milliar umat manusia baik beragama atau tidak harus bersatu. Kekacauan global terjadi karena akibat manusia. Oleh sebab itu, umat manusia perlu bersatu memperbaiki keadaan global.

Kedua, membangun keharmonisan agama. Semua agama mempraktikkan cinta kasih, welas kasih dan memaafkan. Mereka semua percaya pada pencipta. Keharmonisan agama dapat membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Semua agama mempunyai problem masing-masing, tapi saat ini kita perlu kerja bersama.

Ketiga, berdialog untuk membangun kesadaran. Membangun kesadaran logis namun juga penuh pilosofi. Tradisi debat dan logika sudah bersemayam dalam tradisi keilmuan kita seperti dalam Kampus Nalanda, ribuan tahun lalu. Debat dengan argumen dan perilaku yang baik. Misalnya, debat dalam ekologi, seperti global warming yang semakin serius dan sangat penting.

Keempat, anti kekerasan, penuh kedamaian, dan welas asih. Menghadirkan perdamaian dan welas asih, menyelaraskan nilai-nilai dari dalam diri (inner value) dan dari luar (material value). Sebagai umat manusia yang bersaudara kita perlu mengajak semua orang untuk memikirkan nilai-nilai ini. Pendidikan modern perlu serius membangun kesadaran ini.

Pesan khusus untuk generasi muda

Dalai Lama secara khusus menyampaikan pesan kepada anak-anak muda pagi itu untuk terus membangun perilaku yang baik.

“Kalian adalah anak muda, jangan menunggu, masa depan kalian masih panjang, kalian harus percaya diri dan membangun perilaku yang baik. Dengan kebiasaan yang baik, kalian akan mampu memperbaiki keadaan saat ini,” tegas Dalai Lama.

Kehidupan akan bermakna dan membawa kebahagiaan jika membagikan nilai-nilai batin (inner value) kepada orang-orang di sekitar kita. Anak-anak muda, beragama atau tidak, semua tergantung pada diri kita. Kebahagiaan akan datang dan tergantung pada diri masing-masing.

Sayangnya, generasi muda dan pendidikan modern terlalu fokus pada nilai-nilai materi. Ini juga menjadi perhatian Dalai Lama. Saatnya kita kembali pada nilai-nilai batin (inner value), bukan agama, dalam dunia akademik kita juga perlu memasukkan itu.

“Generasi muda punya peluang untuk memperbaiki keadaan ini,” pungkasnya.

Saya adalah orang yang sangat beruntung. Peserta beragama Islam yang berasal dari Indonesia. Meskipun tidak mempunyai kesempatan untuk bertanya langsung, tapi kehadiran di forum ini memberikan semangat dan kesadaran baru bahwa saya, dan generasi muda masih punya peluang untuk memperbaiki semua keadaan di bumi ini.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *