• Tuesday, 19 January 2016
  • Komala Somadevi
  • 0

Sebagai hasil dari pemikiran “Tidak selalu mengenai aku”, maka kita ingin menumbuhkan kebaikan. Untuk melakukan ini, kita merenungkan kebaikan-kebaikan yang telah kita terima dari sejumlah orang dan hewan. Ketika kita merenungkan kebaikan makhluk hidup lain, kita melihat bahwa kita menerima manfaat dari yang dilakukan orang lain, apabila kita tahu bagaimana cara memikirkannya secara tepat.

Bahkan ketika seseorang menyakiti kita, kita bisa melihat hal itu sebagai suatu kebaikan, karena dengan menempatkan kita di situasi yang sulit, mereka menantang dan membantu kita untuk tumbuh. Mereka membantu kita menemukan kualitas di dalam diri kita yang tidak kita ketahui, sehingga membuat kita semakin kuat.

Mudah untuk memikirkan kebaikan keluarga dan sahabat-sahabat kita, namun bagaimana dengan kebaikan orang-orang asing? Sesungguhnya kita menerima kebaikan dari banyak sekali orang yang tidak kita kenal.

Ketika melihat di sekeliling kita, segala hal yang kita gunakan itu ada karena kebaikan orang lain –pekerja konstruksi yang membangun gedung, petani yang menanam sayur-sayuran, teknisi listrik, teknisi saluran air, sekretaris dan lain-lain– yang berperan penting sehingga memungkinkan masyarakat berfungsi dengan baik.

Sebagai contoh, saya pernah berada di suatu kota di mana seluruh pemulung sampah mogok kerja. Hal tersebut sangat membantu saya untuk melihat kebaikan para pemulung sampah, sehingga sekarang saya bisa berhenti, dan mengucapkan terima kasih atas kerja mereka ketika saya sedang berjalan.

Kita menerima manfaat dari berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan orang lain. Seluruh orang yang kita lihat di sekeliling −di dalam bus, kereta, toko− adalah orang-orang yang membuat apa yang kita gunakan dan memberikan layanan yang kita manfaatkan dalam keseharian. Sehingga, ketika melihat kepada orang-orang di sekitar kita, marilah kita sadari kebaikan dan manfaat yang telah kita terima dari mereka.

Sebagai balasannya, marilah memandang mereka dengan mata kebaikan, serta dengan kesadaran bahwa kita sangat bergantung pada orang lain bahkan hanya untuk bertahan hidup. Marilah mengulurkan tangan dan bersikap baik kepada mereka sebagai balasannya. Juga penting untuk menghormati seluruh makhluk hidup; karena mereka semua penting dan kita telah mendapatkan manfaat dari mereka.

Jika Anda memiliki hati yang baik, Anda akan bersikap jujur dalam kesepakatan bisnis karena Anda peduli dengan kesejahteraan klien-klien dan konsumen-konsumen. Anda mengetahui jika berbohong atau menipu klien, mereka tidak akan memercayai Anda dan tidak akan berbisnis dengan Anda lagi di masa depan.

Selain itu, mereka akan membicarakan perilaku buruk Anda ke orang lain. Sebaliknya, jika Anda menolong klien dan konsumen, mereka akan memercayai dan yakin akan Anda. Anda akan memiliki hubungan yang baik dengan mereka yang akan bertahan untuk waktu yang lama serta menguntungkan satu sama lain.

Ketika mengembangkan kebaikan, kita harus belajar caranya untuk menjadi terpercaya. Di saat seseorang mengatakan sesuatu yang rahasia, kita harus merahasiakannya. Di waktu Anda membuat janji, lakukan yang terbaik untuk menjaga janji tersebut.

Kita harus melihat melebihi kesenangan saat ini dan belajar menjadi sahabat yang baik. Pertimbangkan, “Bagaimana saya bisa menjadi sahabat yang baik? Apa yang harus saya lakukan dan tidak layakn saya lakukan, untuk dapat menjadi sahabat yang baik untuk orang lain?” Karena kita semua ingin memiliki sahabat, marilah membuat diri kita menjadi seorang sahabat yang baik untuk orang lain. (thubtenchodron.org)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Komala Somadevi

Perempuan. Lulusan perguruan tinggi di Bandung jurusan komunikasi internasional. Volunteer di thubtenchodron[dot]org. Kini menetap di Jogja. Mengelola tempat makan sederhana, "Angon".

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *