“Bila kamu tidak pernah terdampar di lembah yang rimbun, kamu belum pernah tau semegah apa bumi yang kau pijak”
Hutan? Apa itu hutan? Banyak yang tidak mengerti apa itu hutan sebenarnya. Hutan hanya dianggap sebagai kumpulan dari pepohonan yang rindang dan lebat penuh akan satwa dan beraneka ragam tumbuhan.
Secara pengertian umat awam yang kurang mengerti akan hutan, sebenarnya itu bisa didefinisikan sebagai pemikiran yang cukup cerdas. Di sini saya hanya akan menggambarkan sedikit terkait dengan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan ekosistem.
Hutan adalah suatu ekosistem yang didominasi oleh pepohonan, antara yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Dapat diartikan bahwa hutan memiliki keterikatan ekosistem yang sangat erat, jika tidak ada hutan maka tidak juga ada kehidupan.
Baca juga : Bhutan, Antara Kebahagiaan dan Kematian
Hutan sebagai pemasok oksigen yang sangat besar, begitu juga sebaliknya sebagai pemasok karbondioksida yang cukup besar juga apabila terjadi kebakaran.
Sebagai masyarakat yang kurang mengerti pentingnya hutan, tentunya tidak akan peduli terhadap lingkungan. Sehingga sering kita jumpai masih banyak orang yang membakar hutan dan menebang pohon secara ilegal.
Seperti yang kita lihat, pada saat kejadian pada tahun 2015, terjadi kebakaran hutan yang sangat besar yaitu di Indonesia, khususnya Sumatera dan daerah sekitarnya. Hal ini sangat merugikan pemerintah, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun politik. Dan juga sangat berdampak kepada daerah-daerah di sekitarnya, misalnya asap yang menyebar ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Ini juga menjadi kritikan kepada kita sebagai masyarakat, agar menjaga hutan dengan sebaik-baiknya. Kerusakan ekosistem akan membawa dampak negatif yang sangat besar. Dimulai dari terjadinya pemanasan global, pengurangan kadar oksigen, dan juga mungkin bahkan terjadinya bencana alam.
Untuk menjaga kelestarian ekosistem sendiri, dimulai dari hal kecil saja bisa kita lakukan, seperti membuang sampah pada tempatnya. Hal sekecil seperti itu dapat menjaga ekosistem agar tetap stabil. Pengelolaan sampah yang kurang bijak akan membawa dampak negatif.
Contohnya membuang sampah sembarangan, akan mengurangi nilai keindahan dari wilayah ataupun kawasan itu sendiri, juga dapat menyebabkan banjir. Hal ini saya paparkan agar kita semua mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem.
Baca juga : Mahameru
Pernahkah pembaca menjelajah ataupun jalan-jalan ke daerah-daerah yang hijau seperti hutan ataupun daerah daerah di sekitar hutan? Bagaimana perasaan Anda? Mungkin yang akan kita rasakan adalah ketenangan, kesegaran, dan juga batin kita rasanya penuh dengan semangat kembali untuk menjalankan aktivitas.
Yah itulah salah satu dampak positif yang akan kita rasakan jika menjaga ekosistem dengan baik. Dan juga kita bisa lihat sendiri orang-orang yang hidup di daerah sekitar hutan umumnya memiliki usia ataupun jasmani yang lebih lama dan sehat daripada yang hidup di daerah perkotaan yang penuh akan polusi dan keramaian.
Hal ini dikarenakan pada umumnya masyarakat yang hidup di daerah yang jauh dari polusi dan keramaian lebih menghargai ekosistem tempat mereka tinggal. Hal ini tentunya akan membawakan dampak positif pada kehidupan mereka juga.
Oleh karena itu, marilah kita bersama untuk menjaga ekosistem dengan baik, dimulai dari hal kecil yang seperti saya paparkan di atas. Hal kecil seperti itu saja akan berdampak positif yang besar bagi kehidupan kita.
*Werdy Kesuma, merupakan peserta workshop EWW! Eka-citta Writing Workshop (19/11). Diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Gadjah Mada (Kamadhis UGM) bekerja sama dengan BuddhaZine
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara