Dr. Christiane Wolf berbicara tentang cara mengurangi penyebaran virus korona, dan tetap berkepala dingin tentang hal itu.
Dari NPR hingga CNN, kita mendengar panggilan bagi kita untuk memberikan perhatian berkesadaran demi menghindari risiko infeksi COVID-19.
Kesadaran (mindfulness) adalah latihan untuk secara sengaja membawa perhatian ke saat ini sehingga kita dapat memilih respons kita terhadap apa yang terjadi, dibandingkan bertindak secara otomatis. Misalnya, kita dinasehati untuk tidak terbiasa menyentuh wajah kita demi menghindari kontaminasi. Tapi hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena itu merupakan kebiasaan yang otomatis.
“Sangat penting bahwa kita menggunakan – dan memperdalam – praktik kita untuk membantu diri kita sendiri dan dunia ini.”
Berita baiknya adalah ini persis dengan salah satu hal yang diajarkan oleh praktik berkesadaran: menjadi sadar akan pola-pola otomatis, menghentikannya, dan memilih respons baru. Di sini, berkesadaran bertindak seperti sebuah senter; kita mengarahkannya pada perilaku kebiasaan kita sehingga kita dapat mempertimbangkannya kembali dan bertindak dengan cara yang berbeda. Tanpa kesadaran, kita tidak dapat mengubah apa yang kita lakukan. Kesadaran selalu merupakan langkah pertama.
Sebagai contoh, kita semua telah belajar untuk tidak mengupil di depan umum. Ini mungkin masih dilakukan secara privat, tetapi kita telah cukup sadar secara langsung terhadap pola ini manakala kita akan mengupil di depan umum dan kemudian berhenti melakukan dorongan ini.
Mari kita lihat empat cara utama praktik berkesadaran membantu kita mencegah infeksi, yaitu:
1. praktik ini membantu kita berhenti terlibat dalam perilaku otomatis
2. praktik ini menciptakan kesadaran bahwa kita dapat melakukan perilaku yang lebih baik
3. meditasi berkesadaran secara teratur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
4. melalui praktik media berkesadaran, kita dapat tetap memperoleh informasi tetapi tidak menjadi panik
1. Menghentikan perilaku otomatis
Perilaku apa yang kita diminta untuk hentikan demi menghindari infeksi maupun penyebarannya?
1. hindari menyentuh wajah, terutama mulut, hidung dan mata
2. batuk dan bersin ke siku atau tisu, bukan tangan kosong
3. hindari berjabat tangan atau berpelukan
Dorongan untuk menyentuh wajah seringkali berasal dari rasa gatal di daerah itu. Orang yang akrab dengan latihan berkesadaran akan mengenali praktik “tidak menggaruk yang gatal” selama meditasi, yang mana merupakan latihan yang tepat dibutuhkan disini: untuk menjadi sadar akan sebuah dorongan sebelum tangan bergerak, dan membiarkan dorongan untuk gatal itu ada disana dan tidak menindaklanjutinya.
Berikut ini adalah latihan mempraktikkannya tanpa menyentuh wajah Anda:
1. Luangkan satu atau dua menit untuk memperhatikan setiap dorongan untuk menyentuh wajah Anda. Bisakah Anda mengamati dorongan dan tidak menindaklanjutinya? Apa yang terjadi pada dorongan ketika Anda tidak melakukan apa-apa? Jika sulit untuk tidak mengikuti dorongan, bayangkan bahwa Anda meninggalkan titik hitam atau lem di wajah Anda dimana Anda menyentuhnya. Merasakan napas Anda seperti jangkar mungkin membantu Anda untuk tetap stabil dengan perhatian selama latihan ini.
2. Cobalah untuk mengingat latihan ini dan bagaimana rasanya tidak bertindak berdasarkan dorongan sepanjang hari.
3. Seringkali Anda hanya akan menyadari dorongan saat Anda telah menyentuh wajah Anda. Setidaknya itu adalah kesadaran yang lebih dibandingkan Anda tidak sadar menyentuh wajah Anda dan ini merupakan tanda kemajuan! Teruskan!
4. Ulangi langkah 1 beberapa kali sampai Anda menjadi lebih sadar akan dorongan sepanjang hari dan menjadi lebih alami.
2. Memilih perilaku yang lebih baik
Pola perilaku positif seperti sering mencuci tangan dan lebih lama (sekitar 20 detik), mempraktikkan social distancing (6 kaki jika di depan umum, atau bekerja dari rumah!) jika memungkinkan, atau setidaknya berdiam di rumah bila mengalami gejala pilek dan flu, telah terbukti mengurangi risiko kontaminasi dan penyebaran infeksi virus.
Cuci Tangan Berkesadaran
Cuci tangan berkesadaran adalah sebuah praktik yang diperkenalkan ke rumah sakit dan beberapa tempat medis lainnya bertahun-tahun silam. Praktik ini digunakan sebagai semacam istirahat berkesadaran, saat dimana seseorang sepenuhnya hadir dengan semua indera yang terlibat ketika mencuci tangan, seperti merasakan air hangat dan licinnya sabun, atau mencium aroma wangi. Praktik ini memiliki tujuan ganda: a) mendapatkan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan tangan tidak hanya dari kotoran tetapi juga dari bakteri dan virus, dan b) berfungsi sebagai jeda istirahat untuk mengatur ulang sistem saraf yang telah melalui hari yang penuh tekanan.
Jarak Sosial
Menjauhi kerumunan dan orang sebanyak mungkin tampaknya merupakan perilaku yang paling baik untuk memperlambat penyebaran pandemi agar tidak membanjiri sistem medis bagi orang-orang yang membutuhkannya. Berlatihlah sebanyak mungkin tetapi tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas meditasi Anda melalui penawaran dan platform online seperti Zoom, Skype, atau Facetime. Kita sekarang membutuhkan dukungan timbal balik lebih daripada sebelumnya. Jangan isolasi diri! Jangkau sesame meditator dan berlatih bersama saat telepon atau zoom.
Berdiam di rumah bila memiliki gejala pilek dan flu
Tidak pergi bekerja karena memiliki gejala pilek atau flu dapat terasa seperti pilihan yang sulit ketika tuntutan di tempat kerja tinggi dan sementara hari izin sakit dibayar seringkali tidak ada atau sangat sedikit. Dengan COVID-19 di dalam situasi ini, (mudah-mudahan) menjadi pilihan yang lebih mudah untuk berdiam di rumah dan beristirahat untuk pulih, yang sama baiknya bagi orang sakit dan rekan kerja yang memiliki risiko paparan infeksi yang lebih kecil. Mungkin pemerintah akan turun tangan untuk menawarkan bantuan kepada pekerja yang tidak dibayar pada hari sakit? Diberi pilihan untuk berdiam di rumah dan memberikan apa yang tubuh butuhkan – istirahat, juga memperkuat prinsip-prinsip penting tentang merawat diri dan kebaikan terhadap diri.
3. Meditasi berkesadaran secara teratur meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan meditasi perhatian penuh dapat menurunkan tingkat stress secara keseluruhan, meningkatkan kualitas hidup, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. COVID-19 memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jadi, meskipun mungkin terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa meditasi menyelamatkan kita dari infeksi atau, sekali terinfeksi, menurunkan risiko komplikasi; banyak meditator lama akan mengklaim bahwa mereka mengalami lebih sedikit infeksi flu dan pilek atau bahwa mereka telah menurunkan frekuensi dan intensitas serangan penyakit kronis.
4. Praktik media berkesadaran: tetap terinformasi tetapi jangan panik
Latihan berkesadaran juga memiliki rekam jejak yang terbukti mengurangi kecemasan dan kekhawatiran. Dengan semua liputan media tentang coronavirus dari seluruh dunia, mudah untuk merasa khawatir atau bahkan panik.
Praktik berkesadaran membantu kita menyadari kehadiran rasa cemas atau khawatir dalam pikiran dan sensasi tubuh, dan untuk mengamati mereka dengan ramah alih-alih mencoba mendorong mereka menjauh. Berulang kali kembali ke sensasi napas atau perasaan kaki menginjak lantai membantu kita mengarahkan kembali ke momen saat ini alih-alih berlomba menuju masa depan yang diantisipasi. Seperti kata slogan: tetap tenang dan lanjutkan. (baik diketahui bahwa slogan itu, dirancang dan dipopulerkan selama Perang Dunia II untuk mengajar warga Inggris bagaimana berperilaku dalam menghadapi ancaman serangan udara besar-besaran).
Dengan menggunakan prinsip-prinsip perhatian berkesadaran, kita dapat mempraktikkannya dan membantu kita semua untuk bergerak menghadapi pandemi dengan semua ketidakpastiannya, melakukan bagian kita untuk menurunkan penyebaran dan dampak COVID-19, secara fisik dan emosional. Sangat penting bahwa kita menggunakan – dan memperdalam – praktik kita untuk membantu diri kita sendiri dan dunia agar tetap tenang dan melewati ini bersama.
Sumber : Lionsroar.com/Dr. Christiane Wolf
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara