• Sunday, 20 May 2018
  • Maharani K
  • 0

Jawaban rubrik konsultasi psikologi BuddhaZine.com

Bu Maharani Yth.

Salam,

Perkenalkan nama saya Chaca, saya kelas 8 SMP. Bu Maharani, apa sih bully itu? Kok saat Chaca bercanda dengan teman laki-laki di kelas, kemudian teman Chaca itu mendorong saya, terus pas Chaca jatuh, teman-teman aku bilang, eh kamu kena bully.

Perasaan saya sama teman itu ‘kan cuma bercanda aja Bu, terus ‘kan, teman-teman menyarankan agar aku lapor guru, bahwa aku kena bully.

Kok bisa sih Bu, bercandaan dibilang kena bully?

Terima kasih atas jawabannya Bu…

 

Dear Chaca…

Terimakasih untuk pertanyaannya…

Bully

Zaman sekarang itu kata-kata ’bully’, ’ bullying’, di’ bully’, dan mem’ bully’ tampaknya cukup trend di kalangan remaja ya… Sebelum membahasnya lebih lanjut, yuk kita pahami dulu apa sih arti sesungguhnya dari ‘bully’ itu sendiri. Bully atau bullying itu sendiri adalah sebuah sikap, tindakan ,ucapan, atau kata-kata yang bertujuan merendahkan orang lain.

Kemudian dari pihak korban bully itu sendiri, biasanya ia akan mengalami tekanan psikologis mulai dari yang paling ringan sampai berat, misalnya sudah ketakutan duluan ketika akan berangkat ke sekolah karena ketika sampai di sekolah biasanya pasti akan di-bully atau ketakutan setiap kali bertemu dengan si pelaku bullying karena setiap kali berpapasan pasti akan di-bully, dan sebagainya.

Namun ternyata bullying bukan hanya ditunjukkan dengan sikap yang kelihatan saja, bisa juga dengan beberapa hal yaitu:

1. Serangan verbal/kata-kata yang kasar/merendahkan seseorang.

2. Mengucilkan seseorang/menjauhi seseorang/tidak menganggap seseorang itu ada.

3. Mengejek atau merendahkan melalui sosial media dengan media kata-kata, foto atau video.

Serangan-serangan secara mental yang terus-menerus inilah yang justru bisa mengakibatkan tekanan psikologis yang lebih berat pada diri si korban, misalnya stres, depresi, frustrasi, atau ketakutan berlebihan hingga gangguan mimpi buruk.

Tindakan bullying seringkali dilakukan di tempat umum karena ketika melakukannya di depan teman-temannya, si pelaku bullying ini akan mendapatkan rasa puas dengan pujian dan dukungan, sehingga dapat menaikkan harga dirinya di lingkungannya. Serta rasa takut yang ditimbulkan dari si korban, memunculkan rasa bangga tersendiri dalam diri si pelaku. Apalagi jika teman-teman lainnya ikut tertawa dan senang melihat aksi bullying tersebut.

Ada beberapa penyebab seseorang suka melakukan tindakan bullying:

1. Mereka pernah menjadi korban bullying dan ingin membalas dendam kepada orang lainnya.

2. Contoh dari lingkungan atau orang-orang terdekat yang kurang baik, misalnya suka berkata-kata kasar atau merendahkan.

3. Sebetulnya mereka adalah orang-orang yang tidak percaya diri, namun dengan tindakan membully, mereka akan tampak hebat, dikagumi dan disegani oleh teman-temannya.

Nah untuk menjawab pertanyaan Chaca, apakah sikap teman kamu tersebut termasuk bullying atau tidak, sebetulnya titik penilaiannya ada dalam diri Chaca, apakah Chaca sendiri merasa direndahkan atau tidak dengan sikap teman laki-laki Chaca tersebut.

Kemudian Chaca juga bisa melihat apakah sikap tersebut dilakukan secara terus-menerus atau tidak, dan bertujuan untuk melecehkan Chaca. Selama Chaca sendiri tidak merasa itu bermasalah, dan sikap teman Chaca itu juga biasa-biasa saja, berarti tidak termasuk kategori bullying. Karena tindakan bullying itu sendiri, biasanya akan mengakibatkan tekanan mental dan psikologis dalam diri si korban, tentunya dengan merasa direndahkan dan dilecehkan itu tadi.

Korban

Biasanya yang menjadi target korban bullying ini adalah orang-orang yang pernah memiliki pengalaman tidak menyenangkan di masa lalunya atau dalam kehidupan pribadinya, misalnya mereka juga sudah sering direndahkan oleh keluarganya, dianggap bodoh, aneh, dan sebagainya.

Perasaan-perasaan tidak menyenangkan ini biasanya membuat si korban tumbuh menjadi sosok yang penyendiri, sulit bergaul atau sulit memiliki teman baru, tidak percaya diri, dan minder.

Pola dari masa lalu ini biasanya akan terus tersimpan dan terulang meskipun si korban sudah berganti lingkungan baru, atau ganti sekolah. Oleh karena itu penting untuk kita sering-sering melakukan refleksi diri dan memahami pola pemikiran kita sendiri, agar pola yang sama tidak terus terulang.

Selain penyebab di atas, tindakan bullying juga sering dilakukan pada orang-orang yang dianggap ‘berbeda’ atau ‘aneh’ di lingkungannya. Padahal menjadi berbeda atau aneh itu tidak selalu negatif lho…misalnya jika Chaca tinggal di lingkungan orang malas, tapi Chaca adalah orang yang selalu rajin. Maka Chaca akan mendapatkan cap ‘berbeda’ dari lingkungan. Hal tersebut bisa menimbulkan tindakan bullying karena Chaca dinilai berbeda dari rata-rata orang kebanyakan. Padahal itu adalah hal yang positif ‘kan?

Nah jadi janganlah mudah untuk mengategorikan sebuah tindakan sebagai sikap bullying, karena kita harus mengamati dengan cermat apa tujuan si pelaku melakukan tindakannya tersebut, dan bagaimana tekanan perasaan yang dialami oleh si korban.

Jika Chaca sudah mengetahui dengan pasti bahwa sikap seseorang itu termasuk dalam kategori bullying, maka kita wajib melaporkan tindakan tersebut, entah kepada orangtua si korban, atau kepada guru sekolah, kepala sekolah, atau guru BK agar dapat ditindaklanjuti segera dan tidak berlanjut ke ha-hal yang lebih parah. Karena akibat dari bullying ini jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti keinginan bunuh diri, ketagihan obat-obatan terlarang, dan sebagainya.

Semoga penjelasan dari saya cukup bermanfaat dan mengena ya Chaca…

*Bagi yang hendak mengajukan konsultasi psikologi, silakan kirim ke [email protected] Ilustrasi: Agung Wijaya

Maharani K.,M.Psi

Psikolog keluarga, Hipnoterapis, dan Trainer

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *