• Tuesday, 12 June 2018
  • Haryanto T
  • 0

Generasi milenial adalah kelompok manusia yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000 atau yang saat ini berusia antara 15 sampai dengan 35 tahun. Mereka disebut generasi milenial karena menjadi satu-satunya generasi yang pernah melewati milenium kedua sejak Karl Mannheim memperkenalkan teori generasi pada tahun 1923. Generasi milenial digambarkan sebagai generasi yang mahir teknologi, gadget minded, praktis, suka tantangan namun cepat bosan.

Pada tahun 2015, World Economic Forum memprediksi Indonesia akan menempati peringkat 8 ekonomi dunia pada tahun 2020 dengan pengguna internet mencapai lebih dari 140 juta sehingga menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Pada saat itu lebih dari 35% penduduk Indonesia berusia 15-35 tahun, generasi milenial ini termasuk generasi milenial Buddhis pada tahun 2020 berada pada puncak keemasan kehidupan, baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat.

Dalam kehidupan ini setiap orang mendambakan hidup sukses, tak terkecuali generasi milenial. Lalu bagaimana generasi milenial Buddhis meraih kesuksesan di era digital saat ini? Ada rumus sederhana yang dapat menjadi pegangan generai milenial Buddhis dalam meraih kesuksesan yaitu (CV)2+ yang terdiri dari Chanda, Virya, Citta, dan Vimamsa, dengan plusnya akan dibahas di akhir tulisan ini.

Karakter

Seperti yang sudah disinggung di atas, generasi milenial diidentifikasi sebagai generasi pembosan. Seorang pembosan mudah berpindah-pindah karena tidak ada ketetapan hati. Bagaimana bisa sukses kalau belum apa-apa sudah bosan lalu berganti pekerjaan atau usaha.

Kebosanan muncul sering disebabkan oleh tidak dimilikinya kesenangan terhadap apa yang sedang dikerjakan. Tidak ada kesabaran menggapai kesuksesan karena semua ingin diperoleh secara instan. Untuk mengatasi hal itu, maka Chanda harus ditanamkan terlebih dahulu dalam diri masing-masing.

Dengan Chanda maka akan timbul kesukaan, rasa senang atau cinta dalam melakukan segala sesuatu yang sedang dikerjakan. Sebagaimana kata bijak yang sering kita dengar yaitu kerjakan apa yang kamu senangi dan senangilah apa yang kamu kerjakan.

Baca juga: Menumbuhkan Generasi Peka Sosial dan Lingkungan

Bila seseorang senang dengan pekerjaannya pasti akan mengerjakan dengan senang hati, lebih antusias sehingga tidak menjadi beban dan tanpa terasa lebih cepat terselesaikan. Maya Angelou mengatakan, “Success is liking yourself, liking what you do, and liking how you do it.”

Dalam melakukan suatu pekerjaan tentu saja muncul berbagai hambatan atau rintangan. Untuk itu dibutuhkan upaya dengan tekad dan kemauan kuat melewati berbagai rintangan yang menghadang.

Banyak orang tidak kuat menghadapi rintangan lalu berbelok arah atau berhenti sehingga gagal mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, berawal dari Chanda, selanjutnya dibutuhkan Viriya sebagai upaya atau tekad dengan semangat kuat dalam mengerjakan sesuatu.

Viriya juga bermanfaat dalam mengatasi kemalasan. Oleh karena itu orang yang memiliki Viriya, biasanya tidak suka menunda pekerjaan. Dengan Viriya maka seseorang memiliki keuletan, kegigihan, pantang menyerah, tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan hingga meraih kesuksesan yang diharapkannya.

Inspirator

Seperti halnya Thomas Alva Edison, yang sukses menemukan bola lampu pijar pada percobaan ke-9.999 kali. Karena itu ketika ditanya kunci kesuksesannya, Thomas A. Edison menjawab, “Saya sukses karena saya telah kehabisan dengan apa yang disebut kegagalan.” Thomas A. Edison juga pernah menyatakan, “Penemuan saya bukan terjadi karena suatu kebetulan. Penemuan ini karena saya kerjakan”. Artinya ada Viriya dalam semua keberhasilan penemuan si jenius Thomas A. Edison.

Berikutnya milikilah Citta yaitu fokus atau perhatian penuh pada setiap pekerjaan yang sedang dikerjakan sampai tuntas. Adanya perhatian yang sungguh-sungguh akan membuat seseorang tetap fokus pada tujuan. Citta membuat kita senantiasa waspada sehingga tidak lalai dan tetap fokus pada hal-hal yang relevan dengan apa yang sedang dikerjakan.

Citta juga membantu mengidentifikasi masalah yang akan timbul sehingga dapat dilakukan langkah preventif untuk meminimalisir kerugian dan biaya yang tidak perlu. Seseorang yang memiliki Citta akan memiliki komitmen dan fokus pada pekerjaan kita, sehingga tanpa disadarinya akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, tenaga, dan waktu untuk memperoleh keberhasilan.

Dalam setiap fungsi manajemen, pada akhir suatu pekerjaan selalu membutuhkan evaluasi sebagai bahan untuk melakukan perbaikan atau peningkatan proses pekerjaan. Evaluasi dapat dilakukan dengan melakukan observasi atau analisis seluruh proses yang sedang berjalan secara bijaksana.

Baca juga: Bhante Dharmavimala: Tantangan Pemuda Buddhis di Era Millenial

Evaluasi memberikan umpan balik bagi kita untuk merencanakan perbaikan strategi atau cara yang lebih baik di masa yang akan datang. Inilah yang disebut dengan Vimamsa. Kita semua menyadari bahwa adanya perubahan atau anicca yang terjadi begitu cepat di era globalisasi. Untuk itu kita harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi agar dapat menggapai keberhasilan.

Vimamsa juga membantu kita menjadikan kita lebih kreatif dan inovatif dalam menemukan ide-ide cemerlang. Inovasi dan kreativitas sangat dibutuh di era digital saat ini. Evaluasi memberikan umpan balik  yang berguna untuk menyusun ulang strategi-strategi yang relevan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi.

Pertanyaannya sudah cukupkah memiliki Chanda, Viriya, Citta, dan Vimamsa dalam meraih kesuksesan? Bukankah semua orang yang ingin meraih kesuksesan juga dianjurkan dan dimotivasi untuk memiliki Chanda, Viriya, Citta, dan Vimamsa dalam diri mereka. Lalu apa nilai plus dari generasi milineal Buddhis? Di sinilah perlunya tanda + (plus) dalam rumus sukses tersebut.

Kunci

Dalam meraih kesuksesan tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan. Berbagai rintangan yang terus menghadang dalam proses meraih kesuksesan, sering menimbulkan perasaan negatif atau kilesa dalam diri seseorang. Perasaan negatif seperti kecewa, putus asa, marah, dengki, dendam, iri hati, dan persaan negatif lainnya terus berkecamuk dalam diri setiap orang.

Perasaan negatif itu timbul karena masih adanya ke-aku-an dalam diri seseorang. Bagaimana seseorang dapat sukses kalau dirinya tidak mampu menguasai diri sendiri yang penuh dengan ego ke-aku-an. Di sinilah mengapa dibutuhkan tanda + (plus) dalam rumus kesuksesan (CV)2+.

Plus dalam rumus (CV)2+ tidak lain yaitu meditasi yang berguna untuk melatih sikap mental dalam diri guna menghadapi lingkungan eksternal yang terus berubah tidak menentu. Di era digital sekarang, saat everything is possible, sangat dibutuhkan pengendalian diri agar kita dapat mengikuti perubahan dengan bijaksana.

Latihan meditasi menjadikan kita hidup meditatif sehingga sadar setiap saat dan mampu mengendalikan diri dengan baik, berperilaku baik, dan tetap berpedoman pada latihan lima moralitas yang telah dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meditasi berguna membantu seseorang dalam menghadapi rintangan dan situasi yang timbul serumit apa pun. Inilah ciri khas generasi milenial Buddhis dalam meraih kesuksesan di era digital ini dan di masa yang akan datang.

Dengan demikian kita telah diajarkan kunci kesuksesan yang sangat sederhana yaitu (CV)2+ yang tak pernah lapuk dan tak lekang oleh waktu. Seperti kata bijak, “I am not the best but I am trying my best.”

Jadilah pribadi unggul yang memiliki mental baja, pantang menyerah, fokus guna meraih peluang, dan kesuksesan dengan rumus Chanda, Viriya, Citta, dan Vimamsa plus meditasi. Jadilah generasi milenial Buddhis yang unggul namun bijaksana dalam meraih kesuksesan demi kesuksesan dalam berbagai hal di kehidupan ini.

Dr. Haryanto Tanuwijaya, S.Kom., M.MT.

Sekretaris Majelis Buddhayana Indonesia Jawa Timur. Dewan Pembina situs berita BuddhaZine. Kaprodi S1 Manajemen Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara