• Sunday, 24 June 2018
  • Reza Wattimena
  • 0

Entah mengapa, perasaan saya jelek sekali hari itu. Mengendarai motor, sesuatu yang biasanya sangat saya nikmati, pun terasa tak nyaman. Apalagi, mendadak, ada motor yang menyalip dengan agresif. Emosi pun naik, dan otomatis, saya mengejarnya.

Seolah balapan liar terjadi hari itu. Padahal, jalanan cukup ramai. Ini tentu membahayakan, tidak hanya diri saya sendiri, tetapi juga pengendara lain. Akan tetapi, saya tak peduli. Begitulah jika kita sedang dimakan emosi tinggi.

Setelah beberapa kilometer balapan, kami pun bersandingan. Saya sudah siap untuk perang. Tangan sudah mengepal. Tiba-tiba, pengendara agresif tersebut membuka helmnya, ia tersenyum sambil berkata, “Hati-hati di jalan Mas.”

Ada hal menarik yang terjadi setelah itu. Emosi saya langsung mereda. Saya balik tersenyum. Semua agresi hilang. Kami pun berkendara lagi dengan tenang di jalan yang ramai.

Mengapa emosi saya tiba-tiba mereda? Mengapa satu senyuman kecil bisa meredakan semua ketegangan antarorang? Apa kekuatan dari senyuman? Sedikit penelitian langsung menunjukkan beragam manfaat baik dari senyuman.

Dampak senyuman

Pertama, senyum itu baik untuk kesehatan. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan secara jelas, bahwa senyuman memberikan kesehatan fisik, psikologis maupun sosial kepada manusia. (Selig, 2016) Orang yang banyak tersenyum akan lebih sehat hidupnya. Hubungannya dengan orang lain pun jauh lebih baik, daripada orang yang jarang tersenyum.

Dua, senyum itu memberi kebahagiaan. Kata yang lebih tepat bukanlah happiness, tetapi well-being. Orang yang suka tersenyum lebih merasa cukup dan bahagia dalam hidupnya. Secara biologis, hal ini bisa dibuktikan dengan mengalirnya tiga “hormon kebahagiaan”, yakni serotonin, endorfin, dan dopamin, ketika orang tersenyum. (Stevenson, 2012)

Tiga, karena lebih sehat dan bahagia, maka agresi di dalam diri pun berkurang. Agresi adalah sifat-sifat kasar yang kerap kali muncul, ketika orang berada di dalam keadaan tertentu. Contohnya adalah marah, benci, dendam, dan iri hati. Senyum bisa membuat semua sifat-sifat ini berkurang, bahkan hilang sama sekali.

Empat, senyuman juga bisa mengundang harapan. Mungkin, bencana terbesar yang bisa dialami seseorang adalah putus asa. Semua tantangan bisa dihadapi, asal orang punya harapan. Ketika harapan lenyap, tantangan apa pun, termasuk yang kecil, tak akan bisa dilampaui. Senyuman memainkan peranan penting di dalam membangun harapan di dalam diri, terutama ketika keadaan sulit sedang menimpa.

Jangan lupa tersenyum

Di dalam tradisi Timur, terutama Zen, senyum juga berperan penting di dalam laku meditasi. Meditasi bukanlah sebuah tindakan yang melulu serius. Sikap terlalu serius justru membuat orang semakin sulit bermeditasi. Tanpa senyuman, orang sulit untuk tetap jernih dan damai di dalam hidup sehari-hari.

Di dalam tradisi Zen, senyum bukan hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga menjadi kondisi pikiran (state of mind). Perasaan damai dan jernih ketika tersenyum tetap dipertahankan, bahkan ketika orang tidak lagi tersenyum secara fisik. Orang bisa mengingat orang yang ia sayang, ketika bermeditasi, supaya bisa membangkitkan perasaan tersenyum (smiling state of mind) itu. Ketika senyum dijadikan bagian dari meditasi, maka kejernihan dan kedamaian pun akan muncul secara alami.

Maka, janganlah lupa untuk tersenyum. Senyum itu pun perlu dilakukan dengan ketulusan. Ia bukanlah senyum licik yang lahir dari kegembiraan, karena orang lain gagal. Senyum licik semacam itu justru mengembangkan sikap-sikap kasar yang justru melahirkan penderitaan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kita juga perlu tersenyum di hadapan kegagalan dan penderitaan. Justru dengan tersenyum di hadapan kegagalan dan penderitaan, kita bisa lebih tenang menyingkapi keadaan, dan belajar dari kesalahan yang telah dilakukan. Ini juga berlaku, ketika kita merasa gagal dalam melakukan meditasi. Kemampuan untuk tersenyum dan bahkan tertawa di hadapan ironi kehidupan adalah salah satu tanda kematangan pribadi.

Jadi, jangan lupa tersenyum…

Reza A.A Wattimena

Pelaku Zen, tinggal di Jakarta

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *