• Wednesday, 1 September 2021
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Thailand acap kali menyuguhkan film horor komedi yang membuat kita terpingkal-pingkal. Salah satunya Pee Nak yang sekilas mirip dengan judul horor komedi terkenal lainnya Pee Mak. Meskipun mirip, tapi keduanya menyajikan alur yang berbeda.

Film Pee Nak mengisahkan perjalanan tiga orang pemuda yang mengalami teror misterius ketika hendak menjadi biksu sementara di sebuah biksu.

Kisah ini bermula ketika tiga pemuda kemayu naik bus dan bertemu dengan salah satu temannya.

Selama perjalanan, bus mengalami kecelakaan lantaran sopir mengalami penampakan. Kecelakaan ini menyebabkan salah satu pemuda kemayu itu meninggal dunia. Setelah mereka bertemu dengan seorang biksu senior yang mengatakan bahwa janji sumpah harus ditepati, salah satu pemuda tersebut ingat kalau dia berjanji akan bersama-sama temannya menjadi biksu jika memenangkan lotre.

Meskipun dengan terpaksa, ketiganya pergi ke wihara yang ternyata dikutuk oleh sesosok makhluk misterius bernama Pee Nak. Sosok ini dikenal sebagai suatu roh yang suka mencelakai orang yang ingin ditahbiskan menjadi biksu.

Selama menetap di wihara untuk persiapan menjadi biksu, mereka terus diganggu oleh sosok Pee Nak, bahkan hingga kepala wihara meninggal dunia.

Usut diusut, ternyata sosok Pee Nak adalah seorang pemuda kriminal yang bertobat dan ingin memenuhi keinginan ibunya untuk ditahbiskan menjadi seorang biksu. Namun tepat di depan wihara pada saat hari penahbisan, dia tewas mengenaskan.

Sejak saat itu, dia menjadi Pee Nak yang menghantui bahkan tak segan mencelakai siapapun yang akan ditahbiskan menjadi biksu di wihara tersebut.

Nak sendiri adalah sebutan Thailand bagi mereka yang akan ditahbiskan menjadi seorang biksu. Nak berasal dari kata ‘naga’ yang merujuk pada kisah dimana seekor naga menjelma menjadi seorang manusia untuk ditahbiskan menjadi biksu.

Muslihatnya diketahui oleh para biksu lainnya dan sejak itu Buddha menetapkan kebijakan bahwa hanya manusialah yang dapat menjadi seorang biksu. Naga itu menyadari karmanya dan tetap setia mengikuti Buddha sebagai sosok naga pelindung.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *