• Sunday, 19 May 2019
  • Maharani K
  • 0

Jawaban rubrik konsultasi psikologi BuddhaZine.com

Ibu Maharani Yth.

Perkenalkan nama saya “M”, saat ini saya mengalami kesedihan dan kekecewaan, karena teman kantor yang saya cintai ternyata akan menikah bulan Juni 2019 dengan pasangan yang berbeda agama.

Bagaimana ya cara untuk berhenti mencintainya? Mencoba untuk ikhlas? Pada akhirnya saya harus mengakui kekalahan saya, mohon pencerahannya ya Bu.

Terima kasih, Namo Buddhaya.

Saya bisa memahami perasaan Anda saat ini, mungkin ada rasa kecewa, sedih, berkecamuk, dan merasa hidup ini tidak adil ya? Tentu saja hal tersebut wajar dialami oleh kita sebagai manusia, melihat orang yang kita cintai dan kita harapkan selama ini akhirnya lebih memilih orang lain.

Namun jika kita melihat kembali, apakah perasaan suka tersebut hanya dirasakan oleh Miss M saja? Atau kedua belah pihak? Karena pada dasarnya setiap manusia tentu senang jika diperhatikan oleh orang lain, apalagi orang yang kita sukai. Namun apakah bentuk perhatian tersebut memang khusus ditujukan untuk kita, dengan alasan ada rasa sama-sama suka, atau memang perhatian itu ditujukan kepada setiap orang? Dengan memahami sifat dan karakter orang yang kita suka ini, akan membuat kita lebih bijak dalam menjaga hati, pikiran dan batin agar tidak terlalu terbawa suasana dan berharap lebih terhadap orang tersebut. Karena harapan atau ekspektasi yang terlalu tinggi justru akan mengecewakan kita jika hasil akhirnya tidak sesuai harapan.

Dan hal lain lagi, apakah diantara Miss M dan pria ini sudah ada komitmen, hubungan serius atau janji tertentu? Atau itu hanya sekedar angan-angan dan harapan kosong saja dari Miss M? Karena jika rasa cinta hanya berasal dari satu pihak, maka yang terjadi adalah cinta bertepuk sebelah tangan, yang akan membuat kita sedih dan kecewa berkepanjangan. Sedangkan mungkin pria tersebut hanya menganggap hubungan selama ini dengan Miss M pertemanan biasa saja.

Memang benar, jika menjalani sebuah hubungan akan lebih nyaman jika keduanya memiliki agama dan keyakinan yang sama. Karena pada dasarnya kita sebagai manusia cenderung lebih menyukai persamaan daripada perbedaan. Meskipun pada kenyataannya, tidak selalu yang sama itu akur dan damai, juga tidak selalu yang berbeda itu bermusuhan/tidak sejalan.

Kesamaan agama dan keyakinan tentu akan mempermudah komunikasi antarpasangan, memiliki pandangan hidup dan filosofi yang sama, namun tidak bisa menjadi patokan atau syarat mutlak dalam setiap hubungan asmara. Terkadang perbedaan pun akan terasa indah dan berwarna, jika di sana terdapat solidaritas dan toleransi antara satu dengan yang lain.

Nah mungkin dalam kasus ini, pria yang Anda sukai merasakan suatu kenyamanan dengan kekasihnya, di luar masalah agama. Sehingga kenyamanan tersebut membuatnya memilih wanita tersebut meskipun berbeda keyakinan dengan dirinya. Namun apa pun itu, kita harus berbesar hati untuk menerima kekalahan dan menghargai keputusan orang lain, apalagi orang yang kita sukai demi kebahagiaannya, meskipun itu menyakitkan bagi kita.

Life must go on

Sekarang yang penting adalah bagaimana caranya untuk tetap tegar berdiri dan menerima kenyataan tersebut, karena apapun yang terjadi dalam hidup ini, “life must go on”, maksudnya hidup akan terus berjalan, matahari akan tetap terbit dari barat. Jangan biarkan satu masalah ini membuat harapan anda pupus, atau bahkan mengganggu pekerjaan dan konsentrasi Anda sehari-hari. Tentu masa depan yang indah dan cerah akan menunggu anda setelah ini. Dan pria yang baik pun akan bisa Anda temukan, tentunya dengan tetap bersemangat menjalani hari-hari.

Dalam agama Buddha, kita dapat bertemu dengan seseorang yang kita suka adalah suatu karma baik. Karma baik ini adalah buah dari benih yang kita tanam di masa lalu, entah di kehidupan yang sekarang maupun kehidupan yang lalu. Miss M dapat bertemu dengan pria ini adalah suatu karma baik juga, meskipun pada akhirnya tidak berjodoh, paling tidak sudah pernah dekat dengan seorang pria yang baik, dan dapat menjadi pelajaran bagi kita ke depannya tentang bagaimana berelasi dengan orang lain, terutama pada lawan jenis.

Baca juga: Cinta Pertama dan Terakhir, Mungkinkah?

Masalah tentang akhirnya Anda tidak berjodoh dengan pria ini, mungkin Miss M dapat merefleksikannya kembali, kira-kira hal positif apa yang bisa diambil dari adanya kejadian dan pengalaman ini. Pelajaran apa yang bisa dipetik untuk kemudian Miss M belajar dan tidak mengulang hal yang sama lagi.

Satu hal lagi yang harus kita pahami, bahwa cinta dan hubungan asmara adalah timbal balik perasaan nyaman dan saling menyayangi antara dua orang manusia. Kita tidak akan pernah bisa memaksakan seseorang untuk tetap ada di sisi kita, atau menjalani hubungan dengan kita jika ia sendiri merasa tidak nyaman atau tidak ada rasa cinta. Akan sia-sia saja untuk memaksakan kehendak atas suatu hubungan tanpa didasari keikhlasan dan kemauan hati kedua orang tersebut.

Tetaplah kuat, jalani hari-hari seperti biasa. Lakukan hoby atau hal-hal yang Anda sukai. Tebarkanlah manfaat bagi sebanyak-banyaknya umat manusia dan semua makhluk, misalnya dengan berdana sebagai tanda rasa syukur kita atas kehidupan ini. Kehilangan satu orang pria yang kita sukai tentu bukan akhir dari dunia ini kan?

Anda masih dapat mengirimkan cinta kasih tulus kepada semua makhluk dimanapun, melalui meditasi cinta kasih, berdana ke panti asuhan/panti jompo, menghibur dan mendoakan orang sakit, melayani orang tua. Dari situ kita akan mendapatkan berkah-berkah dan menimbun jasa kebajikan, sehingga hal-hal yang kita harapkan pun akan lebih cepat terwujud karena banyaknya tumpukan karma baik yang kita lakukan setiap harinya. Tetap semangat ya Miss M, karena pelangi yang indah siap menanti Anda setelah ini.

*Bagi yang hendak mengajukan konsultasi psikologi, silakan kirim ke [email protected] 

Maharani K.,M.Psi

Psikolog keluarga, Hipnoterapis, dan Trainer

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *