Ketika ada yang meninggal dunia, makin banyak umat Buddha yang kini terbiasa menyampaikan kata-kata sabbe sankhara anicca (segala sesuatu tidak kekal) dan samvega citta (batin tersadar pentingnya untuk segera mencapai pembebasan).
Meski tidak salah, tetapi bukankah kedua kata-kata bijak itu lebih tepat dihadirkan hanya untuk perenungan dalam diri kita sendiri?
Sedangkan yang lebih dibutuhkan keluarga yang tengah mengalami dukkha oleh karena berpisah dengan orang yang dicintai adalah kata-kata penghiburan yang mengungkapkan empati kita, bahwa kita bisa ikut merasakan dukkha yang sedang mereka alami tersebut. Maka kita menyampaikan kata-kata turut berduka cita (dukkha citta).
Jika orang yang meninggal dunia itu dapat dipastikan akan menuju alam bahagia, sebaiknya kita lalu mengingatkan mereka yang ditinggalkan bahwa sesungguhnya larut dalam dukkha tidaklah tepat juga.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara