• Monday, 17 September 2012
  • Jessica Zhang
  • 0

Restoran besar cepat saji raksana Amerika, McDonald’s yang terkenal karena burger Big Mac yang berbahan dasar sapi, mengatakan akan membuka restoran vegetarian di seluruh dunia, dengan yang pertama di India tahun depan. 

Restoran franchise terbesar kedua di dunia setelah Subway ini menunya akan memenuhi selera lokal, yang berarti di India tidak akan ada daging sapi untuk menghindari menyinggung umat Hindu dan tidak ada babi untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim.

Outlet vegetarian pertama akan dibuka pada pertengahan tahun depan di dekat Golden Temple, kuil umat Sikhdi kota suci Amritsar, India Utara, dimana otoritas keagamaan melarang untuk mengkonsumsi daging di kuil.

“Ini akan menjadi kali pertama kami membuka restoran vegetarian,” tutur juru bicara McDonald’s di India Utara, Rajesh Kumar Maini.

“Ada peluang besar bagi restoran vegetarian (di India), mengingat kebanyakan orang India adalah vegetarian.”

Menurut sebuah jajak pendapat tahun 2006, sekitar 40 persen orang india tidak makan daging, dan McDonald’s berkeinginan untuk memanfaatkan 500 juta pasar yang besar ini.

Setelah membuka di Amritsar, McDonald’s juga berencana untuk membuka restoran vegetarian yang lain dekat kuil gua Vaishno Devi di barat laut Kashmir -sebuah tempat ziarah Hindu yang dihormati yang menarik ratusan ribu peziarah tiap tahun.

McDonald’s di India memiliki menu yang 50 persennya menu vegetarian. Burger McAloo Tikki -menggunakan kentang pedas- berbasis kue pastel adalah yang paling laris, mencapai seperempat dari total penjualan. Sedangkan dari jenis menu berbahan daging ayam, Maharaja Mac juga termasuk favorit.

“Pada saat ini, India masih merupakan pasar yang kecil. Kami hanya memiliki 271 restoran di India, sedangkan di seluruh belahan dunia kami memiliki hampir 33.000 restoran,” ujar Maini. McDonald’s melayani setengah juta pelanggan setiap hari di India, dari keseluruhan 50 juta pelanggan per hari di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

“Ketika Anda melihat potensi dari sebuah negara, maka negara itu menjadi prioritas utama dan kami sedang menyiapkan landasan untuk menangkap pasar tersebut,” ucap Maini.

“Kami berencana untuk melipatgandakan jumlah outlet menjadi 500 lebih outlet dalam waktu 3 tahun ke depan,” katanya.

McDonald’s tak lama setelah memasuki negara tersebut langsung menyadari bahwa mereka harus menyesuaikan ulang menu internasional dengan selera lokal India.

“Alasannya karena mau tidak mau –pembantaian sapi tidak diperbolehkan karena alasan agama dan kami tidak bisa menyajikan daging babi juga,” jelas Miani.

Agama Hindu yang jumlahnya 80 persen dari populasi India, menganggap sapi sebagai hewan suci. Sedangkan bagi umat Muslim, mengkonsumsi daging babi diharamkan dalam Alquran.

“Ide menyeluruhnya adalah untuk memasuki pasar lokal dan menyajikan rasa yang bisa diterima,” kata Maini.

“Kami harus melihat keseluruhan pasar secara inovatif dan kami menyadari hanya daging ayam dan makanan vegetarian yang diterima.”

McDonald’s tidak sendiri yang meng-India-kan menunya. Domino’s Pizza, restoran cepat saji terkemuka lainnya, telah menciptakan pizza dengan ekstra topping pedas.

Tapi dengan meningkatnya konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa India akan mengimpor penyakit Barat, yaitu obesitas, yang bisa menjadi sebuah bom waktu bagi kesehatan masyarakat. (daily telegraph)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *