Maaf baru sekarang kami benar-benar menyadarinya…
Seorang pendidik tentu banyak belajar terkait dengan profesinya, seperti mengikuti diklat, seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan lainnya. Semua upaya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan profesinya. Namun sebagai pendidik tindakan peningkatan tersebut belumlah cukup. Kemampuan dan kemauan untuk mendengarkan anak didik memiliki peran penting terutama dalam pendidikan usia dini.
Merasa lebih berpengalaman membuat kita terkadang lupa untuk mendengarkan. Berbagai upaya kita lakukan untuk membuat anak didik menyukai kegiatannya. Pendidik sibuk dengan teori dan metode untuk membuat anak didiknya menyukai kegiatan yang sudah dirancang. Bahkan pendidik terkadang heran dan frustasi bagaimana bisa kegiatan sedemikian rupa bahkan yang lain begitu tertarik dan kegiatan sudah berbeda dengan sebelumya, namun tetap saja tidak membuatnya antusias.
Rayuan dan pemaparan tentang berbagai manfaat dari sebuah kegiatan akan didapatkan oleh anak didik yang kurang antusias mengikuti kegiatan. Berbagai jurus dikeluarkan untuk menarik minatnya, dengan kekhawatiran dan rasa takut yang menyelubungi pendidik apabila anak didiknya tidak berkembang sesuai harapan.
Evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dijalankan terkadang terjadi begitu saja dengan mengobrolkan anak didik dengan rekan pendidik. Hanya dengan membicarakan anak didik seusai mengikuti kegiatan nyatanya memberikan pembelajaran terhadap pendidik.
Aspek positif
Melalui pembicaraan yang tidak formal tersebut pendidik dapat menyampaikan kelebihan atau kekurangan sang anak, atau minat anak terhadap suatu kegiatan. Pertukaran informasi akan memberikan ide dan gagasan untuk membuat suatu kegiatan yang beragam dan memenuhi minat anak didik. Agaknya membincangkan anak didik kepada rekan atau sesama pendidik dengan situasi santai dan tentu bukan menggosipkan sehingga memicu berita yang merugikan sangat dibutuhkan.
Dengan membicarakan dalam konteks yang baik, menjadikan pendidik lebih mendengarkan tentang siapa anak ini, sehingga dengan sendirinya akan terkumpul informasi yang lebih beragam. Keragaman informasi yang dimiliki akan memberikan banyak pilihan untuk menciptakan bentuk kegiatan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Kegiatan yang beragam dan sesuai dengan minat anak didik akan mendukung daya kreatif dan sensitifnya.
Bentuk kegiatan yang sesuai dan diminati akan memberikan pengalaman yang menyenangkan, di mana pengalaman yang demikian penting sebagai bekal pertumbuhan dalam menyongsong masa depan anak didik. Pengalaman yang menyenangkan akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keceriaan. Dengan hal yang menyenangkan memudahkan sang anak untuk melangkah mempelajari sesuatu dan memiliki keterbukaan terhadap berbagai hal.
Baca juga: Anak Saya Takut pada Masa Depan
Belajar dari momen pentas untuk mengisi sebuah acara mengharuskan penampilan yang baru agar tidak sama dengan pengisi acara dari Lembaga lain. Maka pendidik berpikir mengajarkan tarian yang pernah diajarkan kepada anak usia SD. Ini adalah pentas anak PAUD, sehingga gerakan dijadikan lebih sederhana hal ini juga dikarenakan waktu pentas yang sudah mepet.
Tidak disangka anak-anak yang biasanya tidak mau ikut pentas begitu antusias mengikuti latihan. Dengan tegang waktu yang mempet latihan dilakukan lebih keras daripada kegiatan pentas yang lainya. Dua anak didik ini tetap semangat dan terlihat tidak bosan, sedangkan temannya yang lain sudah mengambil istirahat.
Dua anak didik ini terlihat ceria dan selalu bersemangat saat latihan. Terpancar antusiasnya meskipun dengan segala keunikannya sebagai anak usia PAUD. Semangatnya tetap terpelihara hingga sejak latihan, pementasan, bahkan setelah pentas.
Ketika jadwal ekstrakulikuler anak-anak meminta untuk melakukan tarian tersebut. Anak-anak begitu peka terhadap musik iringan tarian itu, sehingga meskipun gerakannya tidak sempurna namun mereka tahu kapan garus berganti gerakan dan gaya sesuai musiknya.
Orangtua yang sempat berkecil hati dengan anaknya karena belum pernah mengikuti pentas, kini merasa lega ternyata sang anak memiliki kepercayaan diri untuk pentas dipangung, bahkan di luar lingkungan dan bertempat jauh dari rumahnya.
Dengan menemukan minatnya seoarang anak akan menunjukkan kemampuannya. Mendengarkan mereka dengan segala keterbukaan dan meninggalkan arogansi sebagai orang dewasa yang lebih berpengalaman ternyata membantu anak didik menemukan minat dan ajang kepercayaan dirinya.
Tetaplah ceria anak-anakku, semoga lebih banyak dari kami orang dewasa benar-benar mendengarkan mu dengan hati.
Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Kepala Sekolah Paud Saddhapala Jaya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara