Dalai Lama mengatakan bahwa tujuan hidup semua makhluk, termasuk manusia, adalah untuk bahagia. Nah bagaimanakah langkah-langkahnya? Simak ulasan berikut dan segera praktikkan jika Anda ingin hidup lebih bahagia.
1. Sering tertawa
Tawa merupakan obat yang paling ampuh untuk meredakan kemarahan dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan sederhana seperti melengkungkan ujung-ujung mulut kita ke atas dapat meningkatkan rasa kebahagiaan. Jangan jalani hidup terlalu serius. Cobalah untuk menemukan rasa humor dan tawa dalam perjuangan kehidupan sehari-hari.
Pernah ada seorang dokter yang melihat pasiennya terkena penyakit kanker di sebuah rumah sakit. Pasien tersebut merasa sangat terpukul dan begitu tertekan kejiwaannya. Ia merasa Tuhan tidak adil padanya, kenapa harus dirinya yang terkena kanker? Dokter yang peka pada pasiennya itu kemudian berusaha membantu.
Ia datang dan membawa sebuah CD Mr. Bean, Warkop DKI, dan masih banyak lagi film-film lucu yang ia bawa, kemudian film itu ia putar di sebuah televisi yang ada di kamar pasien. Seminggu kemudian, pasien itu lebih rileks dalam menghadapi vonis kankernya. Senyumnya lebih ramah dan ia menjadi lebih ikhlas dalam menerima sakit.
2. Berlatih memaafkan
Kebencian dan kemarahan adalah suatu bentuk penyiksaan diri. Ketika kita memaafkan, kita sesungguhnya berlatih kebaikan terhadap diri sendiri. Dan yang terpenting, berlatihlah untuk memaafkan diri kita sendiri. Semua orang melakukan kesalahan. Melalui kesalahan, kita belajar dan bertumbuh sehingga menjadi orang yang lebih baik.
Banyak yang mengatakan rasanya susah sekali memberi maaf, misal, “Enak aja! Dia yang salah, aku yang suruh ngasih maaf!” Kemampuan memberi maaf perlu latihan mulai dari yang kecil-kecil. Ingat, memaafkan bukan berarti melupakan loh!
3. Sering ucapkan terima kasih
Selalu hargai berkah-berkah yang ada dalam kehidupan kita. Selain itu, penting juga untuk mengekspresikan penghargaan kita kepada orang-orang yang membuat hidup kita menjadi lebih baik.
Pernah ada yang bercerita jika orang Jepang itu paling sering mengucapkan terima kasih kepada orang lain, “Arigato!” Kenapa demikian? Ini karena pendidikan di Jepang sejak dini senantiasa menanamkan yang namanya etika moral, etika pergaulan.
Bagaimana dengan kita? Misalkan di toilet mal, usai kita menggunakan toilet, pernahkah kita mengucapkan terima kasih pada tukang bersih-bersih toilet mal tersebut? Ucapan yang sederhana tetapi menyiratkan bahwa kita menghargai mereka.
4. Ciptakan hubungan yang lebih mendalam
Kebahagiaan kita akan berlipat ganda ketika kita berhubungan dan berikatan dengan orang lain dalam level yang lebih dalam. Hadir di masa kini dan mendengarkan dengan sepenuh hati merupakan dua keahlian terpenting untuk memperkuat ikatan dan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.
Hubungan lebih mendalam apalagi kalau bukan keakraban. Kita rasanya akan sulit berakrab-akrab dengan banyak orang, mengingat kita memiliki keterbatasan. Dengan mengenal sahabat lebih mendalam, kita bisa menyediakan waktu dan ruang baginya untuk berbagi kesedihan dan kegembiraan.
5. Penuhi janji
Rasa penghargaan pada diri sendiri terbentuk dari perjanjian-perjanjian yang kita buat dengan diri kita sendiri. Rasa penghargaan diri ini berhubungan langsung dengan kebahagiaan. Jadi, penuhi janji dengan orang lain dan diri sendiri.
Penuhi janji, rasanya susah untuk dipraktikkan secara strict atau ketat, contoh nih… jam karet. Ya kan?! Pernah kan janjian sama teman, tetapi ngaretnya sampe lima jam, nggak lima abad sekalian? Bete?! So pasti! Tetapi yah mau bagaimana? Minimal kita nggak ikut-ikutan deh soal jam karet. Usahakan tepati janji, atau kalau nggak, kita bakal dicap sebagai PHPers! Tukang pemberi harapan palsu? Mau kayak gitu? Nggak kan?!
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara