Saat ini, istilah shinrin yoku mulai populer di negara-negara barat. Istilah ini berasal dari bahasa Jepang yang secara harfiah berarti ‘mandi hutan’ – yang lebih tepat digambarkan sebagai aktifitas untuk berjalan-jalan santai menikmati pemandangan alam sekitar. Istilah ini sendiri muncul sekitar tahun 1980an dan dapat dianggap sebagai salah satu bentuk terapi alam.
Menurut banyak sumber, aktifitas shinrin yoku memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Diantaranya adalah mengurangi stress, meningkatkan imun dan vitalitas, menyegarkan tubuh dan pikiran, berpikir lebih jernih, dan menjadi lebih relaks.
Aktifitas ini tidak sama dengan latihan seperti olahraga, jogging atau lari. Penekanan shinrin yoku ada pada aspek menikmati pemandangan sekitar melalui indera-indera kita. Artinya, kita cukup perlu hadir, merasakan koneksi antara alam sekitar melalui indera kita. Shinrin yoku menjadi aktifitas penghubung yang membuka indera kita dengan alam sekitar.
Dengan kata lain, shinrin yoku bukanlah sebuah olahraga atau pun ritual, tapi hanya sekedar sebuah aktifitas berjalan-jalan dengan santai. Meskipun istilah ini baru digunakan, budaya shinrin yoku sudah menjadi aktifitas bagi masyarakat Jepang dahulu kala.
Aktifitas ini masih sangat bermanfaat bagi kita manusia modern yang seringkali terpaku pada rutinitas dan kehidupan yang sempit di lingkungan perkotaan. Setiap hari semakin banyak dari kita yang hidup terkurung dalam rumah atau kamar, apalagi di masa pandemi ini.
Oleh karena itu, aktifitas shinrin yoku sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan badan dan pikiran kita. Terkurung di rumah akibat pandemi tidak menjadi halangan bagi kita untuk melakukan aktifitas ini.
Bahkan hanya dengan menghabiskan sedikit waktu dengan berjalan-jalan di perkarangan rumah atau lingkungan sekitar dapat berdampak baik pada tubuh dan pikiran kita.
Pada faktanya, beberapa studi telah dilakukan untuk meneliti manfaat kesehatan dari aktifitas shinrin yoku. Hanya dengan 15 menit shinrin yoku dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi tingkat stress dan meningkatkan konsentrasi dan kejernihan pikiran.
Di Jepang sendiri, sudah ada 44 hutan yang diakreditasi sebagai tempat melakukan shinrin yoku. Namun kita tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk melakukan aktifitas ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita terapkan untuk melakukan shinrin yoku:
(1) Tentukan tempat atau lokasi, bisa hutan, danau, bukit, atau hanya sekedar perkarangan rumah
(2) Tinggalkan barang-barang yang dapat mengganggu distraksi anda seperti smartphone, kamera, atau lainnya. Dalam shinrin yoku kita tidak mau mengabadikan momen melalui kamera atau eksis di medsos, tetapi hadir di saat ini seutuhnya
(3) Lupakan segala tujuan atau harapan-harapan anda. Cukup berjalan menikmati apa yang ada di sekitar anda
(4) Melangkahlah kemanapun anda mau, berhentilah sewaktu-waktu untuk melihat lebih jelas dan dekat. Bernapaslah
(5) Duduk dan dengarkan suara-suara alam yang ada, perhatikan perbedaan atau fenomena yang terjadi
(6) Bila pergi bersama orang lain, buat kesepakatan untuk tidak bersuara atau mengobrol yang tidak perlu. Setelah selesai melakukan aktifitas ini, anda dapat berbagi pengalaman dengan rekan anda
(7) Tidak perlu canggung, terbawa pengharapan-pengharapan atau lainnya. setiap orang dapat merasakan/mengalami hal yang berbeda-beda ketika melakukan aktifitas ini
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara