• Thursday, 7 June 2018
  • Octaviani Chen
  • 0

Banyak orang yang tidak mau ikut meditasi, karena merasa berat. Mereka takut mengikuti retret meditasi. Apa yang Anda lakukan saat melakukan retret? Mereka menjawab konsentrasi. Siapa yang mau menghabiskan waktu di camp meditasi? Salah satu hal dalam meditasi sebenarnya adalah membuat Anda santai dan rileks.

Tubuh Anda menjadi sehat dan batin Anda menjadi damai. Batin melihat segala sesuatu menjadi jernih dan memberikan Anda wawasan.

Ada seorang pria di Australia ingin ikut retret meditasi. Tapi istrinya tidak mengizinkannya. Ketika dia bertanya kepada istrinya bolehkah dia mengikuti retret meditasi? Istrinya menolak. Tapi suatu waktu akhirnya istrinya berkata, “Pergilah kamu ke retret yang bodoh itu!” Si pria menganggap itu sebagai izin. Setelah dua hari retret, suaminya pulang, suaminya menjadi lebih peka dan sensitif. Istrinya begitu terkesan, retret berikutnya si pria tidak perlu izin dan malah memberikan uang untuk retret.

Perusahaan yang karyawannya melakukan meditasi, tingkat produktivitas atau kinerjanya makin membaik dan semakin tinggi.

Satu masalah orang melakukan meditasi adalah banyak pikiran. Bagaimana kita menjadi damai tanpa pikiran. Ini adalah sebuah cerita Lao Tzu. Jadi ketika dia di tempat suci, dia sering jalan bersama satu siswanya. Ada satu hal mutlak yang harus diikuti, yaitu Noble Silence (hening, tanpa bicara),

Kalau Anda tau itu meditasi bagus, maka akan ada hasilnya dan keluarga Anda akan melihatnya. Jadi waktu mereka melalui hutan, melewati tebing, di sana ada matahari yang sangat indah. Semua sangat indah hingga membuat kita lupa bernapas.

Baca juga: Meditasi, Jalan Bahagia

Murid muda yang menemani guru melupakan aturan itu tetap diam dan mengatakan, “Wah betapa indah matahari terbenam”. Lao Tzu langsung berbalik dan berjalan balik, sedangkan muridnya melanggar aturan itu. Lao Tzu menegur muridnya dan melarangnya untuk menemaninya berjalan. Lao Tzu memberikan ajarannya, “Ketika murid saya berbicara, ‘wow betapa indah matahari,’ artinya dia tidak melihat lagi matahari terbenam itu, dia hanya mengamati kata-kata itu.”

Kita senantiasa mengucapkan semoga semua makhluk bahagia. Itu artinya semua makhluk. Suatu ketika Buddha pernah ditanya, “Apakah orang yang memiliki keyakinan lain atau agama lain atau tanpa keyakinan pun bisa tercerahkan?” Buddha memberikan jawaban yang sangat indah, “Selama Anda mempraktikkan Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka Anda akan tercerahkan,” itu bukan masalah siapa Anda, tapi apa yang Anda lakukan”. Selama Anda bisa melepas, berbaik hati, lembut, maka Anda bisa tercerahkan.

Octaviani Chen

Dalam pendalaman Dharma

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *