“Luka lama, atau trauma, tak perlu menjadi bekas yang menciptakan derita. Ia bisa menjadi guru kehidupan yang berharga, asalkan dikelola dengan bijaksana.”
– Reza A.A Wattimena, Urban Zen: Tawaran Kejernihan untuk Manusia Modern
Sesuai dengan judul, buku ini menawarkan kejernihan untuk kita semua dalam menghadapi berbagai tandangan hidup di era modern. Dengan bahasa yang ringan dan renyah, cocok dijadikan konsumsi batin di sela-sela kesibukan.
Apa yang sebenarnya ditawarkan Zen untuk kita di era modern yang penuh ‘kebisingan’ ini?
Di zaman yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan mempermudah pekerjaan manusia, nyatanya tidak membuat segala sesuatunya menjadi benar-benar mudah. Kemudahan yang ditawarkan teknologi, menyelipkan kerumitan yang harus kita hadapi.
Kita sering kali menghabiskan banyak waktu untuk berpikir dan merasa berlebihan. Mudah cemas dan takut dengan hal-hal yang sebenarnya belum terjadi (overthinking). Atau mudah menyesal dengan apa yang sudah terjadi, hingga menyalahkan diri sendiri.
Hal tersebutlah yang akhirnya membuat batin kita rumit, diikuti oleh hubungan antarmanusia yang kerap memicu emosi. Hal-hal kecil yang membuat kita terganggu, mempengaruhi emosi dan membuat kita menjadi mudah marah. Rutinitas yang sama, hubungan yang biasa-biasa saja akhirnya menimbulkan kebosanan.
Jatuh cinta dan kebosanan
“Cinta lahir dari hubungan yang intensif. Di dalamnya terlibat unsur emosional dan fisik. Pada jenjang yang lebih tinggi, cinta diikat dengan komitmen untuk saling setia dan saling mengisi hidup. Namun, terlepas dari segala upaya yang dilakukan untuk bertahan, cinta pun seringkali lenyap ditelan peristiwa”
Kutipan puitis sang penulis, Reza A.A Wattimena dalam buku Urban Zen ini, memberi pemahaman bahwa hubungan intensif yang terjalin dengan kekasih, sahabat, keluarga bisa menjadi salah satu sumber perusak kebahagiaan yang pada akhirnya menimbulkan penderitaan bagi diri kita sendiri.
Jatuh cinta-lah sebagai cara hidup. Walau tak ada seseorang yang dirindukan, dalam keadaan jatuh cinta inilah, kita bisa merasakan kebahagiaan.
Jatuh cinta pada unsur-unsur yang ada, mulai dari udara, tanah, air, hingga mikro-organisme yang berada di sekitar kita. Ketika kita merasakan jatuh cinta setiap saat kepada semua hal yang berada di sekitar, kita akan memperlakukannya dengan baik, dan kebahagiaanpun akan mengikuti.
Bagaimana jika bosan?
Mungkin pernah mendengar cerita atau bahkan mengalaminya sendiri, putus cinta karena bosan dengan hubungan yang biasa-biasa saja? Atau bosan dengan lingkungan kerja yang dijalani saat ini?
Kebosanan seringkali hadir dan menggiring kita untuk mengalihkannya, bahkan melakukan hal negatif sebagai pelampiasan. Apa yang ditawarkan Zen untuk mengatasi kebosanan? yaitu “Hadir bersama Kebosanan”. Sadari dan amati sebagaimana adanya, sadar bahwa kita sedang merasa bosan. Ini akan membantu kita berpikir jernih dan tahu apa yang seharusnya dilakukan.
Tak berhenti pada masalah cinta dan kebosanan, isi buku ini benar-benar dekat dengan persoalan pelik di era modern. Biasanya akan dialami oleh para remaja hingga dewasa, mulai dari ambisi, patah hati, perselingkuhan, move on, hingga kembali patah hati, dan akhirnya kita harus bisa menemukan kebahagiaan yang sebenarnya ada pada diri kita sendiri.
Di dalam buku ini, kita juga bisa menemukan quote-quote inspiratif yang bisa dijadikan inspirasi hidup lebih positif.
Judul buku: Urban Zen: Tawaran Kejernihan untuk Manusia Modern
Penulis: Reza A.A Wattimena
Penyunting: B. Nyanabhadra
Penerbit: Karaniya
Tahun Terbit: 2021
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara