• Monday, 30 September 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Oleh: Lening Wardani

Zaman modern terus berkembang dengan cepat, hampir secepat jaringan internet. Di era digital ini, kita dituntut untuk selalu peka terhadap kemajuan informasi, gaya hidup, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Tak terkecuali bagi generasi muda yang dikenal sebagai “Generasi Milenial.”

Generasi milenial, atau yang sering disebut “digital natives,” telah tumbuh bersama pesatnya perkembangan teknologi informasi, menghabiskan rata-rata lebih dari tujuh jam sehari di internet. Hal ini memengaruhi cara mereka belajar, berkomunikasi, dan bekerja. Dalam banyak aspek kehidupan, generasi ini lebih memprioritaskan akses daripada kepemilikan, seperti yang terlihat dari tren penggunaan transportasi online.

Mereka juga cenderung memilih transaksi non-tunai, memiliki loyalitas merek yang rendah, dan peduli terhadap isu lingkungan serta sosial. Generasi milenial lebih menghargai pengalaman dibandingkan mengumpulkan harta benda. Meskipun menghadapi tantangan finansial akibat resesi global, mereka tetap optimis dan mendambakan fleksibilitas dalam pekerjaan serta kehidupan sehari-hari.

Namun, sebagai generasi muda Buddhis, bagaimana kita menyikapi perkembangan zaman ini? Apakah kita harus hanyut dalam arus kemajuan tanpa arah?

Tentu saja, kita perlu mengikuti perkembangan zaman, tetapi dengan penuh kesadaran. Inovasi teknologi memang membantu meningkatkan kualitas hidup dan membuka banyak peluang di dunia kerja. Dengan terus mengikuti perkembangan, kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan tetap terhubung dengan beragam orang dari berbagai latar belakang. Kita juga bisa lebih peka terhadap isu-isu global. Namun, mengikuti perkembangan zaman bukan berarti sekadar ikut-ikutan tren tanpa pertimbangan.

Sebagai siswa Buddha, kita harus bijaksana dalam menyeimbangkan kehidupan duniawi dan spiritual. Jangan sampai kita larut dalam gaya hidup modern yang mengabaikan sadhana (latihan spiritual) dan pengetahuan Dharma. Seperti yang diungkapkan Sang Buddha dalam Kitab Dhammapada: “Pandanglah dunia yang mirip kereta kerajaan penuh hiasan ini. Di sinilah orang dungu terbenam, tetapi orang berpengetahuan tidak terpikat.” Ajaran ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia menawarkan kemegahan, kita sebagai generasi muda Buddhis tidak boleh terjebak dalam keinginan semu, seperti mengejar popularitas, “like,” dan pengikut di media sosial.

Dunia modern memang membawa banyak manfaat, seperti mempererat persahabatan, tetapi juga membawa tantangan, seperti perpecahan yang bisa muncul akibat komentar negatif di media sosial. Komentar-komentar ini, jika tidak bijak disikapi, bisa merusak hubungan dan persahabatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjalani hidup sesuai dengan Buddha Dharma, menjadikan Dharma sebagai dasar dalam menyaring informasi dan situasi di kehidupan sehari-hari.

Sebagai generasi milenial Buddhis, kita tidak hanya harus fasih dalam teknologi, tetapi juga dalam mengembangkan kemajuan batin melalui sadhana. Sadhana adalah cara yang paling efektif untuk menumbuhkan pikiran, ucapan, dan tindakan yang positif.

Tak hanya itu, kita juga harus berkontribusi aktif dalam memajukan Buddha Dharma. Kita bisa berperan di vihara, sekolah minggu, organisasi Buddhis, maupun kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Dengan begitu, kita akan hidup sebagai pribadi yang humanis, cerdas, dan religius, serta menjadi Generasi Milenial yang benar-benar hidup sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Referensi

 Kitab Dhamapada : XIII.Loka Vaga. The Word. Dunia 17. Hal 91

“ Duhai anda sekalian, pandanglah dunia yang mirip kereta kerajaan penuh hiasan ini. Disinilah orang dungu terbenam tetapi orang berpengetahuan tidak terpikat.”

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *