Sahabat seperti mata dan tangan. Setiap mata menangis, tangan menyeka air matanya. Setiap tangan terluka, mata menangis untuknya.
Sadar atau tidak, seringkali kita memilih-milih dalam berteman. Hal ini lumrah saja, tapi kalau memilih-milih teman dari suku, agama, atau ras tertentu, hal ini bukanlah hal yang baik. Dalam berteman kan kita harus mengerti satu sama lainnya, tak peduli mereka dari suku, golongan, atau ras mana pun.
Mau tahu apakah kamu suka memilih-milih dalam berteman atau tidak? Simak 10 pertanyaan di bawah ini. Jumlahkan jawaban ‘ya’ dan ‘tidak’. Lalu lihat hasilnya.
1. Sebelum berteman, kamu membutuhkan waktu berpikir dan membandingkan apakah mereka cocok jadi teman atau tidak?
2. Pada masa pendekatan dengan teman baru, kamu berusaha untuk mengorek semua informasi penting dari mereka?
3. Teman harus selalu memberikan contekan kalau sedang kepepet?
4. Kamu percaya perkelahian dengan teman kemarin adalah suatu hal yang bisa menambah ‘relationship’ kalian jadi semakin dekat?
5. Kamu menghormati orang yang sedang beribadah, walaupun mereka tidak seagama dengan kamu?
6. Jika harus bekerja satu tim, kamu memilih anggota yang dekat dengan kamu saja?
7. Kamu mempunyai kriteria-kriteria tertentu untuk calon teman?
8. Banyak teman dari berbagai golongan datang untuk ‘curhat’ pada kamu?
9. Semua teman kamu harus sependapat dengan kamu?
10. Menurut kamu, berteman itu pasti ada untung atau ruginya?
Kalau jawaban kebanyakan ‘ya’:
Kamu termasuk orang yang ‘pemikir’ dalam hal berteman. Memilih teman yang baik sih oke-oke saja, tapi jangan sampai kamu menggambarkan untung atau rugi berteman dengan mereka. Padahal tidak semua orang seperti yang kamu bayangkan. Don’t judge a book by its cover! Belum tentu teman yang kelihatannya baik, benar-benar baik aslinya. Jangan sampai sifat kamu yang seperti ini membuat orang lain berpikir bahwa kamu adalah orang yang dingin dan tak berperasaan. Berteman dengan semua golongan jauh lebih mengasyikkan loh!
Kalau jawaban kebanyakan ‘tidak’:
Kamu orang yang ‘tak membeda-bedakan’ dalam hal berteman. Kamu supel dan luwes dalam bergaul. Punya segudang teman untuk tempat curhat. Tapi ada baiknya kamu hati-hati dengan teman yang bisa menyeret kamu ke dalam pergaulan yang tidak baik. Banyak teman memang asyik, tapi kita harus punya kesadaran pribadi untuk menolak hal-hal negatif yang mereka tawarkan untuk kita.
Buddhisme mengajarkan, “Manusia harus memiliki lebih banyak rasa simpatik kepada sesama manusia, harus saling menghargai kepribadian yang baik, dan saling tolong-menolong satu dengan yang lain dalam menghadapi kesulitan.” Tetapi kenyataannya kita lebih sering mementingkan diri sendiri dan benci melihat keberhasilan orang lain. Sesungguhnya perbuatan ini dapat membawa kita hidup dan mati sendiri, serta tidak ada yang ingin memikul hukumannya dalam kehidupan yang akan datang.” (dspmagz)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara