• Monday, 12 September 2016
  • Stephanie Tunggono
  • 0

Kesedihan dan kekhawatiran adalah dua emosi negatif yang saling berdampingan. Jika kamu merasa khawatir, maka kamu akan sedih! Jika kamu merasa sedih, maka kamu akan khawatir. Kita harus menghadapinya. Meskipun kita tidak bisa melarikan diri dari mereka, kita tidak boleh membiarkan kedua emosi negatif tersebut membelenggu kita. Kita harus bisa mengatasinya.

Perasaan egois
Kita menciptakan kekhawatiran kita sendiri. Kita menciptakannya dalam pikiran kita sendiri, melalui ketidakmampuan atau kegagalan kita dalam mengerti dan menghargai perasaan egois kita sepenuhnya dan meningkatkan penilaian-penilaian palsu. Jika kita bisa melihat semua hal dari perspektif yang benar, maka kita dapat menyadari bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Ego kita adalah imajinasi yang liar dan membuat onar dalam pikiran kita yang kurang terlatih.

Kita harus menempuh jalan panjang mencari obat untuk menghilangkan kekhawatiran dan kesedihan kita. Kita harus memupuk pikiran dan hati kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan lebih mengutamakan peran kita untuk kepentingan kemanusiaan. Ini merupakan salah satu cara di mana kita bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Keduniawian
Kekhawatiran dan rasa takut merupakan hal yang alami dalam hidup ini. Tidak ada seorang pun yang bebas dari situasi pikiran ini selama pikiran orang tersebut masih terlalu duniawi. Jika tidak ingin memiliki rasa khawatir dan takut, kita harus membersihkan diri kita sendiri dan mencapai kesempurnaan. Apabila seseorang cukup bijak, ia mampu menetapkan pikirannya dan menaklukkan rasa khawatir dan rasa takutnya dengan menyadari sifat kehidupan.

Banyak orang memiliki keinginan, ketakutan dan kegelisahan yang belum mereka pelajari untuk menghilangkannya, dan malu untuk mengakuinya bahkan kepada diri mereka sendiri. Namun emosi-emosi yang tidak sehat ini memiliki kekuatan. Tidak peduli bagaimana cara mereka untuk menampungnya, mereka akan mencari cara untuk melepaskan diri dengan mengganggu tubuh kita yang berakhir dengan sakit kronis. Semua ini mampu dicegah dengan cara meditasi yang tepat atau melatih mental, karena pikiran yang tidak terlatih adalah penyebab utama dari kekhawatiran.

Ketidaktahuan
Buddha pernah berkata, “Kesedihanmu disebabkan oleh tindakanmu sendiri, muncul dari ketidaktahuanmu. Aku akan mengajarimu cara untuk menghilangkan kesedihanmu itu untuk dirimu sendiri. Namun kau harus berusaha untuk mendapatkannya.” Maka itu, kerja kerasmu memiliki peran yang amat besar untuk menaklukkan rasa khawatir.

Buddha juga pernah berkata, “Dari keterikatan muncul kesedihan, dari keterikatan muncul ketakutan; bagi dia yang melepaskan diri dari keterikatan, tidak akan ada kesedihan maupun ketakutan.”

Demikian, terlalu banyak keterikatan dengan hal-hal yang beragam di dunia ini adalah salah satu penyebab utama kekhawatiran dan ketakutan. Selanjutnya, Buddha juga menasehati kita, “Marilah kita jaga pintu-pintu indera kita. Marilah kita menahan diri dari makan. Marilah kita bertekad untuk kesungguhan dan mempersenjatai diri kita dengan kecerdasan yang bersih dan jernih, dan bebas dari segala bentuk kesengsaraan.”

Di sini dijelaskan bahwa ada metode yang dapat kita ambil untuk membebaskan kita dari semua kekhawatiran, kesengsaraan, dan rasa takut. Kamu mungkin dapat menyalahkan orang lain untuk kekhawatiranmu, namun orang lain tidak bisa menciptakan kekhawatiran dalam pikiranmu bila kamu tahu bagaimana cara untuk menjaga pikiranmu. Mereka bisa menciptakan masalah namun kamu dapat menghadapinya dengan berani jika kamu cukup bijak.

Tersenyum
Ketika kamu memiliki kekhawatiran dalam pikiran, jangan tunjukkan muka murungmu kepada setiap orang yang kamu temui. Kamu bisa memperlihatkan kekhawatiranmu hanya kepada orang yang bisa membantumu. Betapa indahnya bila kamu mampu tetap tersenyum di hadapan segala kesulitan yang kamu hadapi.

Tidak terlalu sulit jika kamu benar-benar mencobanya.

Banyak remaja terlalu khawatir ketika persahabatan mereka dengan lawan jenis menghilang. Mereka sering berencana untuk bunuh diri yang didukung akibat frustrasi dan kekecewaan. Sebagian mendapati tempat mereka di rumah sakit jiwa. Banyak pemuda patah hati yang menjalani hidup yang menyedihkan. Semua ini terjadi diakibatkan kurangnya pengertian atas hidup ini.

Entah bagaimana, kehilangan dan perpisahan itu tidak dapat dihindari. Ini dapat terjadi pada tahap apa pun dalam hidup. Bila hal itu terjadi, kita harus mencari penyebabnya. Namun, bila perpisahan itu terjadi di luar kendali, kita harus memiliki keberanian untuk menanggungnya dengan memahami maksud kehidupan. Namun di sisi lain, tidaklah sulit bagi seseorang untuk menemukan teman baru, untuk mengisi kekosongan bila orang tersebut menginginkannya. (www.e-buddhism.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *