• Wednesday, 27 January 2021
  • Jo Priastana
  • 0

“Aku tak dapat menjalankan kehidupan religius tanpa mengindentifikasi diriku sendiri dengan keseluruhan umat manusia, dan hal itu tak dapat kulakukan tanpa mengambil bagian dalam politik. Keseluruhan aspek aktivitas umat manusia hari ini membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lain. Anda tak dapat membagi-bagi karya sosial, ekonomi, politik, dan keagamaan nan murni (seolah-olah) kamar-kamar terpisah yang kedap air” (Mohandas Karamchand Gandhi, 1935).

Pernyataan Mahatma Gandhi, pejuang anti-kekerasan di dalam mewujudkan kemerdekaan India itu menyiratkan bahwa agama itu tidak terpisah dari kehidupan nyata. Seorang yang sungguh religius akan memiliki keterlibatan dengan persoalan-persoalan dunia yang tengah terjadi. Ia berhadapan dengan persoalan-persoalan itu, dan melakukan keterlibatan justru karena kandungan religius yang tumbuh mekar dalam dirinya.

Kehidupan batin itu tidak dipisahkan dari persoalan sehari-hari, praktik spiritual transformasi diri akan juga berujung pada transformasi sosial. Praktik spiritual yang berkembang akan menumbuhkan kesadaran sosial terjun aktif atau terlibat menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi dunia.

Aktivis sosial pun memerlukan bimbingan praktik spititual. Inilah sebuah buku pembimbing praktik spiritual yang menghantar para aktivis sosial menemukan kesadaran sosialnya secara jernih. Buku praktik spiritual tentang tranformasi diri ini sungguh istimewa. Buku ini juga menawarkan perspektif baru dari praktik spiritual, bahwa perubahan batin itu sangat diperlukan untuk melakukan perubahan sosial atau transformasi sosial.

Karenanya, buku karya Donald Rothberg ini sangat penting bagi para aktivis sosial untuk melengkapi aktivitasnya dengan praktik spiritual yang akan menghantarnya melihat secara jernih persoalan sosial yang dihadapinya dan tujuan perjuangannya. Ia akan terhindar dari rasa amarah sehingga mampu melakukan pilihan-pilihan yang tepat, bertindak dengan cara damai yang jauh dari kekerasan.

Buku “The Engaged Spiritual Life,” ini memberi petunjuk dan sekaligus menghadirkan secara bersamaan antara teori dan praktik guna dapat menggabungkan kehidupan batiniah dalam meditasi dengan aktivitas sosial. Karya ini menghadirkan wawasan terang tentang praktik spiritual untuk keterlibatan sosial, dan secara sistimatis menyajikan tentang bagaimana praktik spiritual untuk perubahan diri dan perubahan sosial.

Baca juga: Cinta Sejati Itu Tumbuh di Ladang Masa Sulit

Dengan begitu, para aktivis sosial dapat memperoleh pengalaman dan inspirasi yang sangat berharga dari praktik spiritual transformasi diri dalam menunjang aktivitasnya sebagai aktivis yang memperjuangkan perubahan sosial atau transformasi sosial.

Praktik spiritual yang diketengahkan disini adalah praktik meditasi kesadaran. Selain itu, buku ini juga memberikan landasan dan wawasan pemahaman terhadap ajaran-ajaran Buddha yang diberi sentuhan berdimensi sosial.

Praktik berkesadaran merupakan jantung dari meditasi Buddhis. Praktik spiritual ini melibatkan kemampuan mengembangkan kesadaran secara langsung, dari saat ke saat terhadap apa yang terjadi atau dialami seseorang.

Praktik meditasi kesadaran ini melibatkan pengalaman batiniah yang terkait dengan sensasi-sensasi yang muncul dari tubuh, pikiran, emosi. Selain itu, praktik meditasi kesadaran ini juga mengarahkan kesadaran pada pengalaman lahiriah yang berkenaan dengan dunia dalam berbagai ragam perisitiwanya, dengan benda-benda dan orang-orang dalam kelompok, organisasi, maupun masyarakat luas.

Para aktivis sosial-kemanusiaan adalah mereka yang memiliki aspirasi untuk menyelamatkan makhluk hidup, memperjuangkan masyarakat dari segala macam bentuk penderitaan yang dialaminya. Bila kehidupan manusia adalah dukkha atau penderitaan, seperti dikatakan Buddha, maka aktivis sosial-kemanusiaan pun pasti akan setuju dan bahkan akan melengkapinya dengan wawasan sosial di dalam memandang penderitaan yang dialami manusia.

Ia memandang penderitaan tidak semata karena faktor batiniah namun juga lebih jauh dan lebih jernih akan adanya faktor-faktor lahiriah yang terlibat dari penderitaan yang dialami masyarakat. Pengelihatan yang jernih itu tumbuh jika para aktivis sosial itu melengkapinya dengan praktik spiritual seperti yang tersaji dalam buku karya aktivis sosial yang juga kaya dalam praktik spiritual ini.

Baca juga: Jalan Kebahagiaan Melalui Praktik Bodhisattwa

Buku “The Engaged Spiritual Life” karya Donald Rothberg ini dapat menjadi panduan bagi aktivis sosial-kemanusiaan dalam menumbuhkan dirinya semakin baik dan mewujudkan kehidupan spiritualnya dalam rangka keterlibatan sosial mengubah dunia ke arah yang lebih baik.

Ada sepuluh bab menarik yang patut dibaca dan disimak, yaitu: tentang hidup beretika yang menyajikan ajaran sila dalam dimensi sosial, perlunya kesadaran dalam bertindak, memperoleh gambaran yang jelas dan menetapkan niat, terbuka pada penderitaan dengan terbuka pada welas asih, mengasihi diri dan mengasihi seluruh dunia, membersihkan pikiran dari konsep untuk melangkah maju, memahami kesaling-terkaitan termasuk dalam konteks karma yang memiliki banyak faktor, membebaskan diri dari kemarahan, dan bertindak atas dasar komitmen namun tidak melekat pada hasil.

Dalam pandangan Jack Konfield, buku ini mengajak kita bersentuhan dengan aspirasi spiritual tertinggi kita melalui petunjuk-petunjuk praktisnya. Dalam kata pengantar buku Donald Rothberg ini, Ia pun menyatakan:

“Dunia memerlukan aktivis yang tangguh, penuh belas kasih, dan bijaksana, dan kita hendaknya memahami bahwa hanya dengan menghadapi keterbatasan batiniah kita sendiri, barulah kita sangggup membangkitkan energi nan kuat serta murni demi mengubah dan menginspirasikan orang.”

Pernyataan Jack Kornfiled ini pastilah juga memberi inspirasi bagi kita dan para aktivis untuk mengubah diri agar berdaya dalam melakukan transformasi sosial. Untuk itu, belum lengkap rasanya bagi kita dan terutama para aktivis sosial jika belum membaca dan menyimak karya yang sangat bagus bagi para penggiat sosial ini. ***

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *