Victor A Liem | Thursday, 21 January 2016 8.31 AM Culture
Dalam Candi Mendut, bagian tengah ada arca Buddha dalam posisi duduk dengan kaki di depan dan tangan dalam posisi mudra dharmacakra. Postur seperti ini menunjukkan sosok Buddha Vairocana.
Vairocana adalah simbol kebijaksanaan realitas sejati (Dharma dhatu). Vairocana digunakan sebagai simbol untuk mentransformasi kegelapan batin (avidya) menjadi kebijaksanaan.
Yang jarang diperhatikan adalah aspek dekorasi pada singgasana. Singgasana tersebut memiliki dekorasi makara, singa dan gajah baik sebelah kanan maupun kiri.
Makara adalah makhluk mirip gajah, buaya, atau juga ikan. Makara adalah makhluk fiksi yang sering dianggap tunggangan dewa atau dewi. Dalam mitologi Hindu, makara adalah tunggangan Dewi Gangga. Makara identik dengan binatang laut.
Singa dalam Buddhisme adalah simbol pelindung. Lalu gajah adalah simbol kekuatan mental dan stabilitas. Gajah juga simbol kekuatan.
Tiga dekorasi dalam singgasana yaitu makara, singa dan gajah sudah umum digunakan sebagai simbol penjaga atau pelindung.
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung