• Sunday, 4 November 2018
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Istilah Santo atau Santa (untuk wanita) adalah sebutan bagi orang-orang kudus dalam agama Kristen. Mereka adalah orang-orang yang telah terbukti menjalani hidupnya dengan melakukan kebajikan heroik dengan membantu sesama. Bagi teman-teman Kristiani, meneladani hidup para Santo dan Santa adalah sebuah anjuran demi menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mungkin kalau dalam agama Buddha, para Santo dan Santa ini setara dengan para Ariya yang terutama Arahat yang mengajarkan kita tentang teladan hidup sesuai Dhamma, atau pula Bodhisattva yang mengajarkan kita untuk menolong makhluk hidup seperti Samantabhadra maupun Avalokiteshvara. Tetapi sejarah mencatat, ternyata memang ada lho Santo yang berasal dari agama Buddha. Ya! Itulah Santo Barlaam dan Yosafat.

Legenda Barlaam dan Yosafat sendiri telah ada sejak abad ke-7 Masehi (atau versi lain mengatakan abad ke-10 Masehi). Setelah berkembang dan diceritakan dari satu generasi ke generasi lainnya, baru pada pertengahan abad ke-19 orang-orang menyadari bahwa cerita Barlaam dan Yosafat dibuat berdasarkan kisah hidup Pangeran Siddhartha yang kemudian menjadi Buddha.

Pada abad pertengahan, keduanya dianggap sebagai Santo Kristen yang memiliki tanggal suci 26 Agustus (untuk mazhab Greek Orthodox) dan 27 November (dalam Kisah Para Martir untuk Gereja-Gereja Katolik). Cerita Barlaam dan Yosafat menjadi begitu populer pada abad itu hingga muncul dalam beberapa karya sebagai Legenda Emas dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di Eropa dan Timur Tengah.

Cerita ini mengisahkan tentang Raja Abenner atau Avenier di India yang menganiaya Gereja Kristen di sana yang diwartakan oleh Rasul Thomas. Ketika itu, para astrolog meramalkan bahwa putranya sendiri akan menjadi seorang penganut Kristen. Hal ini membuat Raja Abenner mengisolasi putranya dari dunia luar. Singkat cerita, pangeran yang tumbuh besar tanpa mengenal dunia luar pada akhirnya dapat bertemu dengan pertapa Barlaam dan menjadi pengikut Kristen.

Yosafat tetap mempertahankan keyakinannya meskipun harus menghadapi kemurkaan ayahnya. Pada akhirnya, Raja Abenner sendiri pun ikut menjadi penganut Kristen, menyerahkan tahta kerajaannya kepada Yosafat dan mengasingkan diri menjadi seorang petapa. Yosafat sendiri juga melepaskan tahtanya dan pergi mengasingkan diri mengikuti gurunya Barlaam.

Tidak hanya kemiripan cerita saja yang dapat kita temukan. Bahkan nama Yosafat sendiri berasal dari bahasa Sanskerta Bodhisattva. Kata Bodhisattva ini berubah menjadi Bodisav dalam naskah-naskah Persia pada abad 6 atau 7 Masehi, kemudian menjadi Budhasaf atau Yudasaf dalam naskah-naskah Arab pada abad 8 Masehi.

Dari Arab, namanya berubah menjadi Iodasaph di Georgia pada abad ke-10 dan diadaptasi menjadi Ioasaph di Yunani pada abad ke-11 Masehi. Pada akhirnya, nama ini menjadi Iosaphat/Josaphat dalam versi Latin yang dikenal saat ini.

Legenda ini diturunkan dari sebuah naskah Buddhis Mahayana berbahasa Sanskerta yang ditulis pada abad kedua hingga keempat Masehi, melalui sebuah versi Maniisme (di Persia), kemudian versi Arab dalam Kitab Bilawhar wa-Yudasaf (Kitab Bilawhar dan Yudasaf), dan masuk ke dalam dunia Kristen Timur Tengah sebelum akhirnya muncul dalam versi-versi di Eropa.

Atas kepopulerannya, terdapat cerita ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa antara lain: Yunani, Inggris, Georgia, Perancis Kuno, Italia, Portugis, dll. Cerita Yosafat sering digunakan sebagai eksplorasi akan kehendak bebas dan pencarian kedamaian batin melalui meditasi pada abad ke-17.

Demikianlah bagaimana Buddha Gotama sebagai tokoh sentral dalam agama Buddha turut memberikan pengaruh dan teladan bagi orang-orang Kristen maupun Timur Tengah dengan menjadi seorang Santo selama kurang lebih 1.000 tahun lamanya.

Upasaka Sasanasena Seng Hansen

Sedang menempuh studi di Australia.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *