Situs Trowulan Majapahit (2): Candi Gentong

Candi Gentong yang dikunjungi lebih dahulu sebelum Candi Brahu terletak hanya sekitar 400 meter dari Candi Brahu. Candi ini terdapat di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Terlihat dua gundukan tanah dan batu bata yang beratap, yang merupakan reruntuhan Candi Gentong I dan Candi Gentong II yang sedang dalam rekonstruksi dan pembangunan kembali.

Candi yang bernama Gentong ini dinamakan demikian karena ketika ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah yang menggunung dan membentuk seperti gentong. Candi Gentong merupakan candi Buddha yang berfungsi untuk upacara umat Buddha, seperti upacara Seradha (Asadha?).

Di dalam candi ditemukan lebih dari seratus stupika dan bagian tengah merupakan pusat dari candi. Menurut masyarakat setempat, di bagian belakang candi terdapat sumber air yang digunakan untuk ibadah, tetapi dalam penelitian tidak diketemukan dan hanya berupa bilik-bilik saja. Di Candi Gentong juga ditemukan dua patung Buddha yang kini disimpan di museum pusat.

Henri Maclaine Pont, seorang arsitek Belanda, menyebutkan bahwa Candi Gentong merupakan salah satu dari tiga candi yang berderet dengan arah bujur barat ke timur, yaitu Candi Gedong, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Namun kedua candi lain tersebut sekarang sudah tidak tampak lagi. Usaha pelestarian dan rekonstruksi kembali Candi Gendong telah dilakukan pada tahun 1995 sampai 2000. 

Bentuk Candi Gentong I sangat menarik dan belum dijumpai pada bangunan kuno lain. Bangunan ini tersusun dari tiga buah struktur bata berdenah bujur sangkar yang sayangnya telah terkena vandalisme atau kerusakan penjarahan. Diperkirakan juga terdapat struktur IV dan V yang pemasangan batanya menggunakan spesi dari tanah liat, berbeda dengan struktur I sampai dengan III yang pemasangan batanya menggunakan sistem gosok.

Candi Gentong II berdenah bujur sangkar, berukuran 7,1 X 7,1 meter dikelilingi oleh beberapa bangunan lain yang berdasar sisa struktur menunjukkan jumlah 7 buah dengan posisi kedelapan penjuru mata angin, kecuali arah mata angin utara. Pada bangunan ini dijumpai 12 ceruk yang hilang salah satu di sisi selatan.

Secara keseluruhan ukuran bangunan Candi Genting II adalah 18,5 x 18,5 meter. Keadaan Candi Gentong II yang terletak di sebelah utara Gentong I hanya tersisa bagian kaki dan sumurannya.

Struktur yang berbentuk bujur sangkar itu tidak terlepas dari konsep tata ruangnya. Berdasarkan konsep tata ruang dan didukung temuan-temuan artefaktual yang bersifat Buddhis, dapat disimpulkan bahwa konsep tata ruang Candi Gentong adalah mandala stupa, yaitu pembagian ruang yang terdiri dari pusat dikelilingi oleh ruangan-ruangan lain yang lebih kecil.