Sutar Soemitro | Thursday, 27 June 2013 8.45 AM Culture
Salah satu yang ditunggu-tunggu dari Buddhist Festival 2013 di SSCC Supermal Pakuwon Surabaya, terutama oleh para pecinta gadget, adalah peluncuran app komik digital interaktif yang dilengkapi game “Path of Awakening (The Life of Buddha)”.
Komik digital karya anak bangsa ini adalah hasil kerjasama Mechanimotion Studio dan Buddhist Education Center (BEC) Surabaya. Komik ini pertama kali menyambangi pengguna Android tanggal 19 Juni 2013 dan diluncurkan saat Buddhist Festival 2013 berlangsung, menyusul kemudian untuk iOS tanggal 28 Juli.
Yang menarik dari komik ini selain karena merupakan app tentang kehidupan Buddha yang memang jarang ditemui, gaya ilustrasinya memakai pendekatan gaya Jawa. Jadi, dengan membaca komik ini, kita seolah sedang menyaksikan kehidupan masa kejayaan kerajaan Majapahit. Hebatnya lagi, komik tersedia dalam 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin.
Gaya penyampaian dengan pendekatan kerajaan Jawa Hindu-Buddha sengaja dipilih untuk mengangkat unsur lokal dari Indonesia. “Kita mau angkat riwayat Buddha yang ada di Indonesia, kita ambil di Borobudur,” terang Hendrick Tanuwidjaja, koordinator materi dan desain pameran Buddhist Festival 2013 yang terlibat dari awal dalam pengerjaan komik digital ini.
Komik digital 40 panel ini digarap dengan pendekatan budaya di Indonesia, berdasarkan relief pada Candi Borobudur di Jawa Tengah yang berasal dari kitab Lalitavistara, Jatakamala, dan Avadana.
Tentu bukan hal yang mudah menggambarkan kehidupan Buddha menggunakan latar belakang budaya Indonesia, tepatnya pada zaman keemasan kerajaan Buddhis di Indonesia dulu. Menurut Hendrick, kesulitannya adalah bagaimana menggambarkan pakaian-pakaian yang digunakan pada masa itu. “Untuk wajah Buddha pun kita beberapa kali revisi sampai akhirnya nemu yang pas sesuai karakter Indonesia,” ujar Hendrick.
Hendrick berharap pembuatan komik digital ini bisa menunjukkan bahwa Buddhisme tidak gagap terhadap kemajuan teknologi. “Kita ada di zaman dimana orang memakai berbagai macam aplikasi. Sementara Buddhisme sendiri kan fleksibel terhadap kemajuan zaman, maka kita mau menunjukkan bahwa Buddhisme itu tidak kuno,” kata Hendrick.
“Kita mau buat cerita Buddha dengan cara yang unik,” lanjutnya. “Nggak cuma komik atau ilustrasi aja, tapi juga bisa didownload secara interaktif. Apalagi sekarang makin banyak orang menggunakan gadget, dan juga ada beberapa orang yang males baca buku, ilustrasi pun biasa. Tapi kalau melalui gadget yang interaktif, orang pasti akan suka.”
Membaca komik ini tidak sekadar membolak balik halaman komik berisi gambar statis. Di dalamnya ada moving pictures, terutama pada background, misalnya bunga-bunga yang berjatuhan. Animasi sederhana ini dilengkapi musik latar belakang sehingga kisahnya menjadi lebih hidup untuk menambah imajinasi. Sedangkan penjelasan riwayat Buddha berbentuk pop-up komik. Terdapat juga map interaktif yang jika di-zoom akan muncul keterangan tentang tempat latar cerita. Ada pula mini games yang bersifat edukatif.
Lalu, bagaimana respon dari pecinta gadget? Dari 13 orang yang memberi rate, semuanya memberi angka maksimal 5 bintang. “Sangat hebat! Sangat direkomendasikan! Aplikasi ini sangat mengagumkan dan desainnya sangat indah. Lebih penting lagi, penjelasannya sangat detail dan jernih, membuat kita dapat memahami kehidupan Buddha lebih mendalam,” tulis Devina Angela Joeswanto.
Untuk download di Google Play, silahkan klik di sini.
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung