• Tuesday, 17 May 2016
  • Rendy Arifin
  • 0

Hari Raya Waisak 2560 BE/2016 semakin dekat. Berbagai organisasi, vihara, dan perkumpulan Buddhis makin sibuk menyambut kedatangan hari suci ini, mulai dari pindapata, seminar, Dhamma talk, retret, perlombaan, Sebulan/Sepekan Penghayatan Dhamma, dan lain-lain. Kegiatan yang digelar pun ditujukan untuk berbagai kalangan, dari usia anak-anak, remaja, mahasiswa, dan juga orang tua.

Membersihkan rupang Buddha merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan umat Buddha setiap tahunnya ketika menjelang Waisak. Tentu kegiatan ini tidak begitu asing di telinga kita. Di beberapa vihara atau cetiya di Tangerang misalnya, kegiatan ini masih terus dilakukan dari tahun ke tahun.

Tidak ada yang begitu paham mengenai asal mula tradisi membersihkan rupang Buddha ini. Siapakah yang memulai dan apakah alasannya? Membersihkan rupang Buddha ini sudah menjadi sebuah tradisi setiap tahunnya di vihara dan cetiya daerah tersebut. Dan kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari umat. Beberapa orang beranggapan bahwa jika Anda membersihkan rupang Buddha, maka di kehidupan yang akan datang Anda akan memiliki wajah yang rupawan.

Aktivitas membersihkan rupang Buddha biasanya diawali dengan pembacaan paritta dan gatha sebelum rupang Buddha diturunkan. Dalam membersihkan rupang Buddha ini, biasanya menggunakan beberapa bunga dan wangi-wangian. Perlengkapan yang digunakan juga cukup sederhana, di antaranya sikat gigi, handuk, ember, gayung, kain lap, dan lain-lain. Umat biasanya membersihkan secara bergantian. Setelah selesai, rupang Buddha ditaruh kembali ke altar dan umat juga kembali membacakan paritta.

Jika dipikirkan lebih dalam, ternyata membersihkan rupang Buddha memiliki makna bahwa sebelum hari Waisak tiba, di mana hari tersebut juga disebut sebagai hari suci, maka batin juga harus bersih. Siddharta Gautama berjuang membersihkan diriNya dari segala kekotoran batin sampai tiba saatnya purnama di bulan Waisak dan Beliau mencapai penerangan sempurna, menjadi Buddha.

20160517 Membersihkan Rupang Buddha Menjelang Waisak 2 20160517 Membersihkan Rupang Buddha Menjelang Waisak 3

Membersihkan rupang Buddha sebelum Hari Waisak menjadi sebuah simbol bahwa batin ini juga harus bersih sebelum hari Waisak. Banyak umat Buddha yang melakukan atthasila selama sebulan, ada juga yang mengikuti program pelatihan Pabbaja Samanera dan Silacarini, ada juga yang mengikuti program pelatihan meditasi, ada juga yang mengikuti program Sebulan Penghayatan Dhamma, dan masih banyak program lain yang umat Buddha ikuti hanya untuk meningkatkan kualitas batinnya dalam menyambut hari Waisak.

Tentu akan menjadi sangat lengkap jika membersihkan batin dengan melatih diri tersebut juga ditambah dengan membersihkan rupang Buddha.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *