• Tuesday, 29 April 2014
  • Sutar Soemitro
  • 0

Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan candi baru di halaman Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Struktur candi itu bukan terbuat dari batu seperti struktur Candi Mendut dan Borobudur, melainkan berupa bata berukuran besar.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, penemuan itu bermula ketika petugas BKB sedang melakukan penataan halaman Candi Buddha itu beberapa waktu lalu. Saat melakukan penggalian di sisi selatan candi, tiba-tiba petugas mendapati tumpukan bata membentuk pondasi.

“Kami terus lakukan penggalian dan benar ada pondasi bata,” ujar Koordinator Pokja Pemeliharaan BKB, Yudi Suhartono, ditemui akhir pekan lalu. BKB kemudian memutuskan untuk melanjutkan penggalian sepanjang tiga meter, lebar dua meter dan kedalaman 120 cm.

Menurut Yudi, penemuan ini tergolong langka karena letak pondasi bata di bawah bangunan Candi Mendut yang terbuat dari batu andesit. “Selanjutnya kami akan lakukan penelitian secara matang,” ucap Yudi.  BKB memperkirakan, pondasi bata itu merupakan struktur bata pada masa kerajaan Mataram kuno. Apabila dilihat dari ukuran bata yang besar, sepanjang 34 centimeter, tebal 13 centimeter dan lebar 23 centimeter.

Yudi menjelaskan, Candi Mendut diperkirakan dibangun pada abad 8. Pada saat itu dibangun pula Candi Borobudur dan Candi Pawon yang terletak sekitar dua kilometer dari Candi Mendut.

Koordinator Pokja Pengamanan BKB, Sugiyono menambahkan, selain dari BKB, penggalian dan penelitian itu juga dibantu arkeolog dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Balai Arkeologi Yogyakarta.

BKB telah melakukan penggalian sejak 21-24 April 2014 lalu. Kemudian penggalian akan dilanjutkan mahasiswa UGM Yogyakarta hingga 30 Apil 2014. Hingga saat ini tim itu masih melakukan penggalian di lima titik. Dua kotak penggalian dilakukan di sisi selatan Candi Mendut dan tiga kotak di utara Candi Mendut. Untuk ukuran penggalian diantaranya empat kotak berukuran 2×2 meter dan satu kotak berukuran 1×2 meter.

“Dari tiga kotak penggalian di sisi selatan Candi Mendut, kami menemukan struktur bata. Sedangkan dua kotak di sisi utara candi kami menemukan pecah-pecahan gerabah dan keramik,” ungkap Sugiyono.

Andi Putranto, Dosen Jurusan Arkeologi FIB UGM mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan sekitar 53 mahasiswa yang dibagi dalam 10 kelompok untuk melakukan eskavasi. Hingga saat ini, pihaknya telah menggali sekitar 12 kotak eskavasi.

Menurut Andi, diperkirakan struktur cagar budaya berupa batu bata yang ditemukan di kompleks candi beraliran Buddha ini, juga merupakan struktur Candi Buddha. Karena, letak bangunan candi dengan temuan struktur ini berdekatan. “Untuk pembangunannya, bisa saja menjadi satu periode sekitar tahun 800-an. Karakter keagamaannya juga mungkin sama,” ujarnya, Senin (28/4/2014).

Batu bata yang digunakan untuk struktur bangunan itu, menurutnya juga menjadi bahan baku pada masa Candi Hindu, Buddha, bahkan hingga Kerajaan Mataram Islam saat itu. Namun, dirinya tidak mengetahui secara persis jenis bangunan tersebut. “Entah itu pagar, lantai, atau pun bentuk lain kami masih mengkaji secara step by step. Sebab, sejauh ini indikasi struktur bangunan jenis apa juga belum muncul,” ujarnya.

Penemuan baru ini juga merupakan pertanyaan besar bagi Balai Konservasi Borobudur yang selama ini mengelola Candi Mendut. “Ada pertanyaan besar bagi kami, apakah waktu dulu Candi Mendut hanya berdiri tunggal. Namun, pada kenyataannya ditemukan sisa-sisa batu yang bukan dari bagian candi ini. Batu ini berupa batu bata,” ujar Kepala BKB Marsis Sutopo.

Marsis mengatakan, indikasi awal dari kotak-kotak penggalian menunjukkan adanya struktur lantai dari batu bata tersebut. Jika itu benar merupakan struktur lantai bangunan lain selain Candi Mendut, ujarnya, maka bangunan tersebut dipastikan memiliki struktur batuan penyusun.

“Kami masih mencari dan meneliti struktur batuan lain yang kemungkinan merupakan penyusun bangunan lain. Maka, kami teliti lewat kotak-kotak penggalian ini untuk mengetahui bangunan lain itu apa,” ujarnya. (kompas/tribunnews)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *