• Wednesday, 10 March 2021
  • Jo Priastana
  • 0

Buddhadharma dikenal juga sebagai inner-science. Apakah inner-science itu? Buddhadharma sebagai inner-science adalah buddhadharma sebagai ilmu jiwa atau ilmu batin atau ilmu spiritual. Buddhadharma sebagai inner-science ini menerangkan tentang kebenaran hukum alam, kebenaran tentang realitas kehidupan manusia sebagaimana adanya termasuk fenomena batin manusia.

Sebagai inner-science, hampir bisa dikatakan bahwa ciri utama pelajaran Buddhadharma adalah mengenai batin manusia, bahwa pokok utama yang diajarkan Buddha adalah mengenai batin manusia, seperti yang terdapat dalam ayat Dhammapada 183:

Hentikan Kejahatan, Tambah Kebaikan dan Sucikan Hati dan Pikiran. Karenanya, sangat penting bagi setiap umat Buddha untuk mengenali batinnya.

Fenomena batin

Salah satu buku dari sekian banyak buku tentang fenomena batin dalam agama Buddha ini adalah buku yang ditulis oleh Acharya Buddharakkhita yang berjudul “Batin Mengatasi Nodanya: Suatu Pembelajaran Mendalam mengenai Kotoran Batin dalam Sudut Pandang Buddhis.”

Buku yang berjudul asal, “Mind: Overcoming Its Chankers: An In-depth Study of Mental Effluents in the Buddhist Perspective,” memberikan penjelasan yang sangat lengkap perihal fenomena batin manusia dalam perspektif manusia dimana sekaligus kita dapat memperoleh gambaran mengenai Buddhadharma sebagai inner-science.

Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk mengenali fenomena batinnya dan terlebih lagi adalah mengenai batin dengan noda-nodanya serta bagaimana mengatasinya.

Kita ketahui semua bahwa apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Buddha adalah mengenai penderitaan dan cara mengakhiri penderitaan tersebut. Penderitaan disini adalah penderitaan yang dialami oleh batin manusia yang disebabkan oleh noda-nodanya (asava) atau kekotoran batin, dimana kita dapat mengakhirinya dengan dibekali petunjuk untuk mengakhirinya.

Noda batin

Noda batin adalah nafsu indrawi, nafsu akan keberadaan yang terus menerus, dan ketidak-tahuan (kebodonan batin). Fenomena inilah yang secara rinci dijelaskan dalam buku ini disertai dengan metode bagaimana mengatasinya.

Menariknya, buku ini juga menyatakan bahwa metode dalam mengatasi noda-noda batin tersebut bukanlah metode yang statis-kaku namun ditekankan agar bersifat dinamis dan fleksibel seturut dengan jalinan pengaruh dan interkoneksi fenomena batin tersebut yang bekerja dalam diri manusia.

Manusia yang terdiri dari rupa dan nama, dari sifat yang baik (kusala) dan akusala (buruk), dan yang tercermin dalam mano (pikiran), vacci (ucapan) dan kaya (tindakan) saling terjalin dan berinteraksi satu sama lain.

Buku yang terdiri dari dua bab ini mengungkapkan dengan jelas tentang fenomena batin yang diliputi noda dan bagaimana mengakhirinya, dan disertai hasil akhirnya. Hasil akhir sebagaimana yang tercermin dalam diri seorang Arahat yang telah terbebas dari noda-noda batin.

Bagian Pertama mengungkapkan dasar dan sumber dari keseluruhan materi ini yang berpusat pada Sabbasava Sutta, Sutta yang dibabarkan oleh Buddha di Savatthi ini menjelaskan tentang penghancuran semua noda batin dalam diri manusia.

Bagian Kedua secara cukup terinci memberikan penjelasan dan metode untuk penghancuran noda-noda batin.

Buku ini menyajikan gambaran utuh dan menyeluruh tentang fenomena manusia sebagaimana yang distudi dalam Abhidhamma, tentang manusia ini tercermin secara jelas, yaitu berkenan dengan bentuk jasmaniah rupa (28) dan nama yang terdiri dari keadaan sadar, citta (89) dan faktor mental cetasika (52).

Analisis diri manusia ini juga sejalan di dalam pembagian yang berkenan dengan Kebenaran (Sacca), yakni baik konvensional (Sammutti) maupun akhir (Paramattha), maupun mengenai elemen-elemen terkondisi (Sankhata dhatu), baik yang subyekti (pancakkhandha) dan yang objektif (arupacara, kamavacara, rupavacara) yang berhubungan dengan pikiran.

Buku karya Yang Mulia Sri Acharya Buddharakkhita ini telah turut memberikan kontribusi penting dalam bidang Buddhadharma sebagai Inner-Science atau Buddologi, dan terlebih khusus yang berkenan dengan Psikologi dan Abhidhamma.

Sebuah buku yang memberikan kita cara menyingkirkan kekotoran batin, dan karenanya isi buku ini juga sejalan dengan Visudhi Magha sebuah karya monumental dalam sejarah dari Buddhaghosa yang menjelaskan tentang jalan kesucian.

Sebuah buku yang sangat penting untuk dibaca dan dipelajari oleh umat Buddha dalam meraih kesempurnaan batinnya yang bebas noda. Terlebih lagi bagi para mahasiswa, akademisi Buddhis di sekolah-sekolah Tinggi Agama Buddha, buku ini menjadi pelengkap yang sempurna dalam studi Abhidhamma, dan karenanya pantas dimiliki oleh setiap mahasiswa dan para dosen di bidang studi Psikologi Buddha. ***

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *