• Sunday, 17 June 2018
  • Goenawan S
  • 0

Alkisah adalah seekor kambing betina, si Mesaba dan anaknya Wiwingsali yang pergi ke hutan. Seekor harimau mendatangi mereka, tetapi ia belum pernah melihat kambing, lalu ia digertak oleh Si Kambing. Mesaba berkata bahwa ia biasa menghabiskan sepuluh harimau dalam sekali makan, mendengar hal itu maka larilah Sang Harimau meinggalkan kedua kambing itu.

Harimau itu mempunyai kawan yakni seekor kera, ia pun mendatangi kera dan menceritakan bahwa ia baru saja bertemu dengan makhluk bertanduk yang dapat menghabiskan sepuluh ekor harimau sekaligus. Mendengar hal itu Si Kera pun memberi tahu Si Harimau bahwa makhluk itu pastilah Si Mesaba temannya dahulu. Ia pun mengajak Si Harimau untuk kembali menemui Mesaba.

Karena masih merasa takut maka Si Harimau meminta agar ekornya diikatkan pada ekor Si Kera. Kera pun menyetujui hal itu. Maka dengan ekor yang saling terikat, kedua hewan itu mendatangi Si Mesaba dan anaknya di padang rumput.

Melihat kedatangan Si Kera dan Si Harimau maka Mesaba berkata, “Untunglah kau tidak melupakan janjimu dahulu ketika kalah bertaruh. Kau akan membawakanku sepuluh harimau. Meskipun baru seekor namun tidak apalah untuk saat ini. Lekas bawalah kemari untuk kumakan.”

Mendengar perkataan Si Mesaba, takutlah Sang Harimau dan ia pun melarikan diri, namun karena ekornya masih terikat dengan ekor Sang Kera, maka Kera pun ikut tertarik. Kedua binatang itu pun masuk ke jurang dan mati di sana.

Goenawan A. Sambodo

Seorang arkeolog, Tim Ahli Cagar Budaya Temanggung, menguasai aksara Jawa kuno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *