“Semua film saya adalah tentang welas asih! Welas asih! Hanya itulah yang saya peduli!” (George Lucas)
Apa kamu fans berat film Star Wars? Selain adegan perang bintang dan pesawatnya yang keren-keren, apa kamu penasaran abis dengan konsep The Force dan Jedi? Jika kamu suka dan bahkan ingin sekali jadi Jedi dan menggunakan Force, maka kamu benar-benar bisa melatihnya di dunia nyata, dan ini sungguh terjadi! Caranya bagaimana? Berlatihlah Zen atau Ch’an. Mengapa? Karena Zen/Ch’an merupakan asal usul utama dari The Force dan Jedi, sebagaimana diamini sendiri oleh para penciptanya yaitu George Lucas, Lawrence Kasdan, dan Irvin Kershner.
Star Wars diciptakan oleh generasi baby boomer dan kala itu Zen benar-benar menjadi fenomenal ketika budaya Jepang diserap habis-habisan oleh negara-negara Barat. Ketertarikan mereka mengundang banyak guru Zen Jepang untuk datang ke Amerika menyebarkan Dharma. Dari sinilah para pencipta Star Wars bertemu dengan ajaran yang nantinya memberikan inspirasi luar biasa pada kreasi mereka yang mengubah dunia untuk selama-lamanya.
Salah satu contohnya, Irvin Kershner (sutradara Star Wars V: the Empire Strikes Back) yang menciptakan karakter Yoda turut menjawab:
“Konsep Yoda adalah suatu konsep Zen. Saya sering belajar Zen dan Buddhisme, dan saya menemukan banyak ide di sana. Pada intinya, ia adalah guru Zen!”
Senada dengannya juga muncul dari penggagas naskah film Star Wars mulai dari The Empire Strikes Back sampai The Force Awakens, yaitu Lawrence Kasdan:
“Kisah-kisah yang menurut saya paling menarik adalah kisah-kisah latihan Zen dan guru Zen mengajar seorang murid bagaimana melampaui kekuatan fisik menuju apa yang namanya kekuatan batin. Itulah inti dari adegan-adegan latihan (dalam film Star Wars).”
Wawancara dengan para pencipta ini lantas memunculkan banyak desas-desus tentang asal-usul dari Jedi paling legendaris sepanjang Star Wars. Ada yang mengatakan bahwa karakter Yoda terinspirasi oleh guru Zen, Taizan Maezumi Roshi, yang lain ada yang mengatakan dari Joshu Sasaki Roshi. Siapa yang benar sampai sekarang masih misteri, namun yang pasti Yoda adalah seorang figur guru Zen.
Lebih dari 10 tahun lalu, Discovery Channel merilis miniseri resmi The Science of Star Wars yang menjelaskan lebih lanjut asal-usul segala yang ada di Star Wars. Di sana mereka melakukan syuting panjang mengenai kesamaan antara latihan Jedi, The Force, dengan latihan meditasi Ch’an (Zen) dan olah fisik qi dari para bhiksu Shaolin. Kepala vihara Shaolin, Shi Yongxin dan para murid bhiksu beladirinya (wuseng) turut muncul untuk memberikan demonstrasi.
Acapkali dalam wawancara, George Lucas –yang mengaku sebagai umat “Buddhis Methodis”– menyatakan bahwa film favoritnya yang menginspirasi Star Wars adalah film samurai bernafas Zen karya Akira Kurosawa. Lucas juga mengatakan bahwa para samurai mengilhami terciptanya Jedi (nah ini asal-usul light saber yang legendaris!). Sudah dikenal luas oleh dunia bahwa prinsip samurai yang bernama bushido banyak mengambil dari prinsip-prinsip Zen. Kata-kata “Jedi” bahkan diilhami oleh “jidaigeki” yaitu drama tentang samurai.
Banyak pula nama-nama di Star Wars yang diilhami Buddhis, misalnya Padme Amidala (yang berasal dari kata ‘Padma’ dan ‘Amitabha’), lalu ada karakter Bodhi di film Star Wars terbaru Rogue One.
Mari kita mengutip Joseph Campbell untuk memperjelasnya:
“Istilah ‘Zen’ itu sendiri adalah pelafalan Jepang dari kata Tionghoa ‘Ch’an’, yang berasal dari Sanskrit ‘Dhyana’, yang artinya adalah kontemplasi atau meditasi. Zen adalah Buddhisme samurai, para ksatria, atau para bhiksu pejuang. Zen Jepang adalah agama ksatria, para atlet, sebuah agama yang sangat displin dalam wujudnya yang amat tinggi. Di Tiongkok, idealisme Ch’an tergambar sebagai seorang tua yang sangat bijaksana.”
Di dunia nyata, ketika George Lucas ditanya siapa Yoda baginya, ia menjawab orang itu adalah Joseph Campbell, sang penggagas teori monomyth. Karena Campbell, Lucas membuat Star Wars dan juga mengenal Zen. Setelah mempelajari berbagai macam agama, Campbell berkesimpulan bahwa Buddhisme Zen merupakan ekspresi tertinggi dari spiritualitas yang ada di muka bumi ini. Ia menerjemahkan naskah Ch’an karya Kuoan Shiyuan tentang 10 Lukisan Penggembala Kerbau –yang kemudian turut mengilhami teori monomyth yang digagasnya.
Matthew Bortolin, murid dari Zen Master Thich Nhat Hanh, menulis dengan cukup rinci bagaimana Buddhisme diwartakan lewat film Star Wars. Ia menulis buku The Dharma of Star Wars yang telah dirilis dua kali oleh Wisdom Publication.
Saat ini Zen menyebar luas di Indonesia lewat dua silsilah: Plum Village (Komunitas Hidup Berkesadaran) dan Dharma Drum Mountain (Ch’an Indonesia). Khususnya silsilah Dharma Drum Mountain memiliki semua yang kamu cari soal Jedi! Ch’an Master Sheng-yen, pendirinya, mewarisi inka dari seorang Roshi Zen Jepang Ban Tetsugyu sekaligus mewarisi silsilah Caodong Ch’an yang dilestarikan di vihara Shaolin dan pernah belajar beladiri Shaolin bersama guru Ch’an Haideng.
Jadi tunggu apa lagi? Tanpa Zen tidak bakal ada Star Wars dan Jedi. Yuk belajar meditasi Zen!
May The Force Be With You!
[youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=9BetePYWthU” width=”560″ height=”315″]
*) Hendrick Tanuwidjaja adalah seorang murid yogā anggota Dharma Drum Chan (Zen) Indonesia, arsitek, redaktur majalah Sinar Dharma dan co-founder dari Mindful Project
Chan Indonesia dapat ditemui di:
https://www.facebook.com/chan.indonesia/
https://www.instagram.com/chanindonesia/
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara