Keberadaan manusia tidak akan terhapus atau dilupakan karena manusia memiliki banyak kemampuan agar keberadaannya tetap abadi dan selalu dikenang.
Cerita bermula ketika Bean yang seorang arkeolog mendapatkan permintaan dari seorang wanita kaya bernama Pretty untuk menyelediki lahan di area rumah yang dibelinya bersama almarhum suaminya beberapa tahun yang lalu.
Awalnya Pretty tidak dapat mempercayai intuisi dari Brown, namun akhirnya ia memilih untuk percaya padanya.
Brown dapat melakukan tugasnya dengan cepat karena ia mampu mengenali karaterisik suatu area artefak berdasar pengalamannya mempelajari arkeologi sejak kecil.
Berkat kegigihannya dalam melakukan pekerjaannya, Brown berhasil menemukan suatu artefak besar yang dipercayainya adalah sebuah kuburan.
Kuburan
Kuburan merupakan sebuah kapal yang turut dikuburkan bersama pemiliknya. Brown mendapat bantuan dari bosnya dengan memberinya tenaga bantuan. Pretty sering pergi ke London guna mengecekkan kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Sekumpulan arkeolog dari British Museum tiba-tiba datang bersama kolega dari Brown dan kemudian mengklaim bahwa penemuan ini akan mereka ambil alih.
Brown merasa tidak dihargai atas kerja kerasnya menentang hal ini. Ia juga menceritakan isi penemuan ini kepada bosnya. Pretty tidak sanggup untuk ambil bagian dalam penggalian akibat sakit yang dideritanya. Ia mengikuti perkataan dari orang-orang yang datang untuk mengklaim penemuannya yang membuat Brown menjadi bersedih.
Brown kemudian meninggalkan pekerjaannya karena ia merasa tersingkir dan tidak dihargai lagi dari penemuannya. Namun ia tidak tahu bahwa Robert anak sang majikan mengikutinya pulang dengan sepedanya. Brown kemudian memberitahu Pretty bahwa Robert bersamanya hingga ia dijemput pulang.
Setelah berhasil dibujuk Brown pun memutuskan kembali ke pekerjaannya.
Harta karun
Pretty diam-diam merekomendasikan Brown untuk kembali menggali. Banyak harta karun ditemukan dalam penggalian ini dan Pretty berhasil memenangkan argumen bahwa harta karun tersebut adalah miliknya karena ditemukan di tanahnya.
Tanda-tanda peperangan semakin dekat dan Pretty semakin merasa sakit. Rasa sakit yang dideritanya semakin menyiksa dan saat itu pula Robert melihat ibunya kesakitan dan ia merasa sangat sedih.
Hari ketika pengumuman atas penemuan tiba. Pretty memimpin pidato dimana ia menyatakan bahwa Brown adalah orang yang telah menemukan artefak ini. Perang tetap berjalan dan orang-orang tetap merasa resah akan keadaan yang semakin mencekam.
Artefak yang terpendam ribuan tahun pun, usia tidak akan merubah fakta sejarah bahwa sesuatu itu pernah ada dan terus dikenang.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara