Salah satu keluarga pesohor di Balkh, Persia adalah keluarga Barmakid. Mereka dulu dikenal sebagai penyokong agama Buddha di wilayah Balkh dan menjadi pemimpin buddhis di masa itu. Kata ‘barmakid’ sendiri kemungkinan besar diambil dari bahasa Sanskerta ‘pramukha’ yang artinya pemimpin.
Pohon keluarga Barmakid dapat ditelusuri hingga berawal mula dari para
administrator buddhis di wihara terkenal di masanya yaitu Nava Vihara, yang terletak di sisi barat Balkh (sekarang utara Afghanistan). Sejarawan lampau Islam terkadang keliru menganggap keluarga Barmakid sebagai penganut Zoroaster sebelum memeluk agama Islam mengingat wilayah Balkh merupakan pusat penting agam Zoroastrian, atau akibat kurangnya pengetahuan mereka tentang agama Buddha.
Bahkan Nava Vihara (atau Nowbahar) kerap dianggap sebagai kuil api Zoroastrian yang dikepalai oleh keluarga Barmakid dalam beberapa literatur Islam. Pada kenyataannya, keberadaan keluarga Barmakid sebagai penyokong agama Buddha telah dicatat oleh Xuanzang di abad ketujuh Masehi.
Sebagai keluarga terpandang, anggota keluarga Barmakid merupakan orang-orang terpelajar yang dihormati dan berpengaruh di Asia Tengah dan Levant. Keluarga Barmakid dikepalai oleh Barmak, seorang tabib di Balkh.
Menurut al-Masudi, nama Barmak merupakan sebuah gelar pendeta tertinggi di kuil api di kota tersebut. Namun penelitian terkini menemukan fakta bahwa sebutan itu adalah gelar buddhis yang diadaptasi menyesuaikan bahasa Persia kuno. Istri Barmak diperbudak selama perang Balkh pada 705 dan diberikan kepada saudara laki-laki jenderal Arab. Anak
Barmak bernama Khalid diakui pula sebagai putra saudara jenderal itu.
Menyusul perjanjian perdamaian, istrinya dikembalikan ke Barmak dan Barmak diminta menyembuhkan putra Abd al-Malik bernama Maslama. Barmak kemudian memutuskan menjadi muslim dan menikmati jabatan tinggi di Balkh.
Sedangkan Khalid yang terlahir buddhis juga akhirnya memeluk Islam dan mengambil beberapa posisi penting di kementerian Abbasid. Namun Clifford Edmund Bosworth menyatakan bahwa tidak tercatat secara jelas kapan dan di mana Barmak pindah agama ataupun meninggal. Hanya ada catatan al-Kirmani yang mengatakan bahwa Barmak tetap memegang teguh agama asalnya menurut Ibn ‘Asakir. Ibn al-Faqih mengatakan pula bahwa tekanan dari penduduk lokal maupun orang-orang Tukharistan membuat Barmak melepaskan agama Islam. Terlepas dari itu semua, pengaruh buddhis di dalam keluarga Barmak masih terlihat pada ketertarikan mereka terhadap ilmu pengetahuan India hingga abad kedelapan Masehi.
Sejak berada di pusaran pemerintahan Abbasid, keluarga Barmak memiliki kekuatan politik yang besar. Khalid menjadi menteri utama Al Safdah. Di Baghdad, mereka menjadi penyokong utama para ulama, penyair dan cendekia. Banyak anggota keluarga Barmakid yang menyokong ilmu pengetahuan yang membantu penyebaran ilmu pengetahuan Persia ke dalam dunia Islam. Keluarga Barmakid terkenal karena kekayaan dan keramahan mereka dan bahkan disebutkan dalam beberapa cerita pada kisah 1001 malam.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara