Umat Buddha di kota pahlawan Surabaya kembali memiliki kesempatan langka untuk menyemarakkan Waisak. Buddhist Education Center (BEC) menggelar Vesak Festival 2015 di atrium Tunjungan Plaza 3, Surabaya tanggal 28 Mei – 3 Juni 2015.
Pameran Waisak kali ini sangat mudah dikenali dengan adanya sebuah rupang raksasa Buddha setinggi 12 meter di atrium mall terkenal di Surabaya tersebut.
“Patung Buddha berdiri ini merupakan atraksi utama dalam pameran Waisak ini. Tingginya sama dengan tiga lantai,” ujar Ketua Panitia Vesak Festival 2015 Billy L. Joeswanto kepada wartawan seperti dilansir dari detikcom, Rabu (27/5/2015).
Patung Buddha berdiri dengan Abhaya Mudra, yang mempunyai arti perlindungan, perdamaian, dan tanpa ketakutan.
Pameran yang mengambil tema “Happy Today!” ini juga menampilkan tujuh diorama dengan tiga diorama yang menceritakan peristiwa penting yang diperingati pada hari raya Waisak. Ditampilkan juga empat diorama interaktif dimana pengunjung dapat mempraktikkan ajaran Buddha. Ada juga diorama historis yakni, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, Pertapa Siddharta mencapai penerangan sempurna, dan Buddha berbaring (parinibbana).
“Dalam diorama historis ini pengunjung bisa turut serta memandikan calon Buddha dan mendengarkan ajaran terakhir Buddha dalam Buddha tidur,” lanjut Billy. Di diorama ini, pengunjung bisa mendengar kata-kata terakhir Buddha menggunakan teknologi video mapping. Pameran kali ini memang memanfaatkan teknologi tinggi, selain video mapping, juga ada laser dan layar raksasa.
Buat kamu yang hobi selfie, jangan lewatkan stan Social Bodhi Tree. Fasilitas ini disediakan khusus buat para penggemar selfie. Hasil foto akan langsung muncul di layar yang menempel pada pohon Bodhi. Foto selfie ini nantinya akan dikirimkan ke email masing-masing.
Selfie ini bukan sembarang selfie, karena merupakan aspirasi bagi pengunjung untuk bertekad menjadi orang yang lebih baik dengan cara memulainya dengan perbuatan baik. Dan deklarasi tersebut ditayangkan di layar raksasa agar semua orang mengetahuinya.
Karena pameran ini juga melewati hari Waisak, tepat pada hari raya Waisak, selama 1 hari akan ditampilkan relik Buddha yang langsung didatangkan dari luar negeri.
Pameran bertujuan agar setiap orang dapat memaknai nilai-nilai kemanusiaan (Humanity), rasa syukur (Gratitude), saling berbagi kebahagiaan (Share Happiness), dan melakukan deklarasi untuk menjadi pribadi yang baik dan berperilaku baik (Do Good dan Be Good).
“Kami berharap melalui pameran ini generasi muda Buddhis di Surabaya dapat lebih berkembang dan berani tampil di masyarakat sehingga regenerasi dalam melestarikan Buddha Dharma dapat berjalan dengan baik,” tandas Billy.
Panitia pameran berharap melalui pameran ini bisa merekatkan anak muda Buddhis pada khususnya untuk bisa terlibat aktif dalam pameran ini dengan tujuan adanya regenerasi pembinaan para umat Buddha dan adanya pembelajaran Dharma dengan cara yang fun, kreatif, dan mengasah inovasi.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara