Siang itu, saya dan rekan BuddhaZine, Ngasiran menuju halaman SD N Boro 3. Di sana umat Buddha Blitar dan sekitarnya tak terkecuali masyarakat agama lain turut menghadiri Maha Puja Tri Suci Waisak 2562 BE di halaman SD N Boro 3, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Ada hal yang menarik pada bagian among tamu, di sana sahabat Muslim dan Kristen ikut serta beranjali untuk menyambut tamu yang hadir. Mereka terlihat sangat dekat tanpa ada batasan keyakinan. “Acara ini disokong semua pihak, dari kepanitiaan hingga pengisi acara juga di lakukan bersama umat lintas agama,” tutur Sunardi, kepada BuddhaZine.
Masyarakat Blitar Raya menggelar Acara tersebut untuk memperingati tiga peristiwa penting Buddha Gautama, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, Siddharta mencapai Penerangan Sempurna, dan mangkatnya Buddha Gautama.
“Sebenarnya, inti dari ajaran Buddha adalah jangan berbuat jahat dan memperbanyak perbuatan baik,” ucap pembawa acara menyapa umat dan masyarakat yang hadir.
Satimin, sebagai Pembimbing Masyarakat Buddha wilayah Jawa Timur, juga menyampaikan agar warga Blitar dengan agama yang beragam tetap bisa hidup harmonis. “Khususnya umat Buddha, umumnya seluruh umat Blitar yang selama ini sudah dibantu saudara-saudara kita Kristen dan Muslim. Mari kita ciptakan kehidupan yang harmonis.”
Baca juga: Belajar Keindahan Hidup dari Umat Buddha Blitar
Dan tidak lupa, Satimin menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Muslim, “Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga puasanya diterima Allah. Membawa kebahagiaan dan rezeki yang melimpah.”
Selain itu, Satimin juga berpesan agar masyarakat Blitar meningkatkan kerukunan dalam rumah tangga, beragama, dan lingkungan.
Sementara itu, Bhante Subhapannyo, Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia (STI) dalam pesan Dhammanya menyampaikan pentingnya cinta kasih dan persatuan untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera.
“Seperti napas Dharma, yang Guru Agung Buddha ajarkan, bagaimana kita bertindak, berucap, dan berpikir. Ketika kita, napas hidup kita dengan mengikuti cara hidup yang sesuai, maka kondisi masyarakat akan menjadi tenteram.”
“Saudara, persatuan dan cinta kasih. Cinta kasih dan persatuan seperti yang diajarkan Guru Agung Buddha di dalam syair disebutkan ‘ketika kita melihat bahwa di dalam cinta kasih dan persatuan.”
“Saya melihat kehidupan masyarakat di Desa Boro Kecamatan Selorejo, memang seperti yang saya dengar, bahwa saling dapat mencintai, saling menghormati, dan toleransi yang sangat tinggi. Toleransi antara umat bergama dan masyarakat sudah menjadi contoh bagi masyarakat luas.”
Belajar kerukunan
Rijanto mengucapkan salam dalam empat agama untuk mengawali sambutannya. Serta menyapa beberapa tamu undangan penting. Kepala SKPD lengkap datang pada perayaan Maha Puja bersama Rijanto.
Bupati Blitar ini melemparkan apresiasi atas kerjasama dan kerukunan umat beragama di dusun Buneng. “Memang Boro itu Bhinekkha Tunggal Ika. Dengan adanya Pancasila, ternyata manfaatnya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara luar biasa. Di Boro ada umat Islam, Buddha, dan Kristen yang tetap bisa hidup berdampingan, harmonis, dan saling menghormati satu sama lain.”
Baca juga: Oase Sejuk dari Tanah Blitar
“Ini hal yang menarik di sini. Waisak digotong royong oleh umat Buddha, Islam, Kristen, dan Hindu. Inilah inti dari Pancasila. Hidup ini berdampingan, saling mengasihi, welas asih, gotong royong. Ini butuh kesabaran, kerja keras, dan toleransi. Kuncinya harus berpegang pada Pancasila.”
“Ibu pertiwi kita ikut menangis. Karena adanya pengeboman oleh teroris. Ini lah cara-cara yang keji, tidak beradap, bertentangan dengan Pancasila. Seperti apa yang dikatakan Pak Jokowi, negara tidak boleh takut, tidak boleh kalah dengan teroris. Saya yakin, bila semua masyarakat Indonesia seperti masyarakat Blitar. Maka kita dapat mengatasi hal itu.”
“Dalam kehidupan sehari-hari harus meningkatakan kewaspadaan. Gotong royong paling bagus di Desa Boro ini. Umat Buddha harus tetap kompak. Membangun dirinya sendiri, membangun lingkungan, dan membantu negara mengatasi kesulitan-kesulitan itu,” tutup Rijanto.
Acara berjalan hingga sore hari dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara