• Tuesday, 11 May 2021
  • Uki
  • 0

Aksi Damai Hati Terbuka karya Master Zen Thich Nhat Hanh merupakan buku yang memuat ajaran-ajaran Sutra Teratai. Ajaran ini membantu kita mempraktikkan latihan sadar penuh, cinta kasih, dan belas kasih kepada semua makhluk.

Terdiri dari empat bagian yakni Dimensi Histori, Dimensi Tertinggi, Dimensi Aksi dan bagian akhir tentang Aksi Damai, Hati Terbuka. Buku ini memiliki judul asli “Peaceful Action, Open Heart: Lessons from the Lotus Sutra” yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera, dan diterbitkan oleh Karaniya pada tahun 2021. Memiliki xxvi + 242 halaman, Sutra ini menyampaikan pesan bahwa setiap makhluk memiliki kemampuan untuk mencapai Kebuddhaan melalui cara yang berbeda.

Dhamma diajarkan dengan cara berbeda

Buddha mengajarkan Dhamma kepada semua makhluk dengan cara yang berbeda, karena setiap makhluk memiliki kemampuan menerima ajaran dengan cara yang berbeda-beda pula. Keberhasilan atau kegagalan dalam pembabaran dharma bukan hanya tergantung pada kefasihan guru dalam mengajar atau seberapa dalam dan dangkal pengetahuan yang diajarkan. Melainkan, pemahaman dari seorang guru terhadap kondisi dan keadaan kejiwaan yang akan menerima dharma.

Tidak semua hal dapat diperlakukan dalam cara yang sama, bahkan jika hal tersebut didasari oleh cinta. Apa yang Anda pikir baik untuk seseorang, belum tentu menjadi baik bagi penerimanya. Perlakuan atas dasar cinta bisa menjadi luka bagi seseorang tatkala dilakukan dengan paksaan.

Hal ini diilustrasikan dalam sebuah cerita mengenai “Anak Melarat” dalam buku ini. Kisah seorang anak laki-laki yang kabur dari rumahnya dan menjadi miskin. Ketika Sang Ayah mengetahuinya, dan ingin membawa anaknya pulang ke rumah, justru membuat anak laki-laki tersebut ketakutan.

“Terkadang intensitas perasaan kita dapat membuat orang yang kita kasihi merasa tercekik. Begitu inginnya kita mengekspresikan perasaan cinta kita kepada mereka sehingga bisa menjadi berlebihan. Bilamana kita sungguh-sungguh mencintai seseorang, kita harus membiarkan dirinya bebas. Apabila kita mengikat seseorang dengan cinta meskipun ikatan tersebut terbuat dari cinta, itu bukanlah cinta sejati” – (hal.28)

Bersentuhan langsung dengan Buddha

Saat diri ini masih memiliki keraguan terhadap ajaran Buddha, belum mampu memahaminya atau belum sanggup sepenuhnya mengerti apa yang diajarkan, buku ini memberitahu kita bagaimana menyiapkan hati dan pikiran untuk mendengarkan dharma, menerimanya dengan penuh keyakinan, dan mempraktikkannya melalui “berbagi jasa kebajikan dengan gembira”.

Untuk mendengar, membaca, memahami, meyakini, dan bersentuhan dengan ajaran Buddha, kita tidak perlu kembali ke 2.600 tahun yang lampau. Kita dapat bersentuhan secara langsung dengan ajaran Buddha saat ini juga melalui indra kita (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran).

Membangkitkan sadar-penuh, ibarat menyalakan sebuah lilin. Cahaya lilin akan menerangi orang lain atau benda-benda yang berada di sekitarnya. Sama halnya ketika satu orang membangkitkan sadar-penuh & keyakinan, cahaya sadar-penuh tersebut menyentuh orang lain, menerangi hatinya, orang yang mendapatkan sentuhan cahaya akan membangkitkan sadar-penuh, dan mampu menyentuh orang lain dan seturusnya.

Bayangkan, jika cahaya sadar-penuh terus dijaga dan mampu menyentuh lebih banyak orang, kita dapat menciptakan cahaya kedamaian bagi bumi ini.

Aksi damai hati terbuka

Lebih lanjut lagi, buku ini memuat pintu aksi yang merupakan landasan jalan Bodhisattwa yakni melalui enam pāramitā (dāna/kedermawanan, sīla/aturan moralitas, ksānti/kesabaran, vīrya/daya upaya & ketekunan latihan, dhyana/meditasi, dan prajnā/kebijaksanaan). Enam aksi tersebut saling berhubungan. Latihan enam paramita bukan hanya untuk transformasi bagi diri sendiri, akan tetapi membantu orang lain bertransformasi.

Seperti teladan dari Bodhisattwa Sadāparibhūta “Tidak Pernah Merendahkan” atau “Tidak Pernah Meremehkan” yang merupakan duta besar dari Buddha dan Sutra Teratai. Bodhisattwa Sadāparibhūta menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka mempunyai kapasitas yang sempurna di dalam dirinya, kapasitas untuk mencapai Buddha dan tercerahkan. Sutra Teratai membawa pesan bahwa setiap orang dapat dan akan mencapai Buddha

Dari buku ini kita dapat meneladani praktik para Bodhisattwa Agung dalam mengembangkan hati penuh cinta kasih dan belas kasih, sehingga menciptakan aksi damai dan mendatangkan manfaat bagi semua makhluk hidup.

Sayangnya, buku ini tidak dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi gambar di dalamnya. Meskipun demikian, Anda tetap dapat menikmatinya karena setiap bagian bab dilengkapi dengan sub bab pendek, sehingga Anda lebih mudah menemukan maknanya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *