Umat Buddha kini bisa lebih leluasa beribadah di Borobudur. Pasalnya, pemerintah telah sepakat pemanfaatan Candi Borobudur untuk kepentingan ibadah melalui penandatanganan MoU Jumat (11/02/2022) lalu. Selain beribadah, masyarakat bisa lebih leluasa menggali dan mempelajari nilai-nilai kehidupan yang terpahat dalam relief candi.
Selama ini pemanfaatan Borobudur untuk kepentingan pendidikan dan spiritual masih sangat kurang. Menteri Agama dalam sambutannya di rapat penandatanganan MoU menyatakan, “Candi Prambanan dan Borobudur tidak hanya dipakai dalam arti komersial monumennya saja, namun juga untuk kepentingan spiritual, sosial, ekonomi, dan lainnya,” seperti dilansir berita Bernas.id Yogyakarta edisi Jum’at (11/2).
Padahal dari berbagai penelitian Borobudur merupakan kitab yang dipahatkan. Mengutip dari unggahan Borobudurwisdom.com, Borobudur merupakan monumen spiritual warisan dunia. Sejak jaman dulu Borobudur mengandung berbagai ajaran kebajikan dan kebijaksanaan dari Buddha.
Tuntunan menjalani kehidupan sudah dijelaskan dalam setiap tingkatan candi. Tingkat pertama atau lantai dasar adalah relief Karmavibhanga yaitu ajaran karma atau sebab akibat. Dengan mempelajari relief ini, seseorang bisa mengetahui akibat dari segala perbuatan sehingga akan berpengaruh dalam perilaku kesehariannya.
Di tingkat selanjutnya adalah Relief Jataka dan Avadana, ajaran tentang perbuatan-perbuatan bajik melalui cerita atau kisah kehidupan masa lampau Boddhisatwa. Bagian ini bisa menjadi inspirasi kebajikan bagi siapapun yang mau mempelajarinya. Bagian selanjutnya adalah Lalitawistara yang menceritakan kisah kiprah bodhisatva. Bagian di atasnya adalah Gandavyuha, tentang jejak seorang pemuda bernama Sudhana yang hendak menapaki jalur Boddhisatwa.
Pembangunan candi yang bertingkat dan terdapat lantai di setiap tingkatnya memudahkan siapapun untuk membaca dan memahami relief di dinding Candi. Khususnya umat Buddha bisa melakukan kegiatan khusus pradaksina mengelilingi Candi dan membaca setiap relief untuk mengingat ajaran luhur.
Dari hasil penelitian serta arsitektur bangunan candi, maka sudah bisa dipahami bahwa tujuan utama dibangunnya Borobudur adalah untuk mencapai potensi tertinggi kehidupan manusia. Maka dengan adanya penandatanganan MoU pemanfaatan Borobudur untuk kepentingan umat Buddha, juga berarti secara perlahan mengembalikan fungsi Borobudur sebagaimana mestinya. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara