Setiap desa memiliki ciri khas kegiatan untuk menghormati para leluhur atau merti deso yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Salah satu kegiatannya yaitu Rejepan yang sekaligus mengundang kerabat untuk berkunjung. Menurut Mbah Sardi, biasanya Rejepan berlangsung setahun sekali dan di hari khusus, yaitu Senin Kliwon. Seperti ”Rejepan” yang baru saja berlangsung di Dusun Deplongan, Wates, Getasan pada (26-27/3).
Doa dari 2 agama
Terdapat beberapa kegiatan yang biasa warga Dusun Deplongan lakukan sebelum Rejepan berlangsung, yaitu bersih desa dan “metoke” di rumah Bapak Kadus. Tepatnya pada Senin pagi, (26/3) seluruh warga berkumpul untuk “metoke”.
Metoke adalah istilah Jawa yang digunakan warga untuk membawa makanan dari rumah, seperti pisang, ketan, dan nasi,” lanjut Mbah Kaminem. Setelah itu, dilanjutkan doa bersama dari dua agama, yaitu Islam kemudian disusul doa dari agama Buddha. Begitu eratnya hubungan masyarakat Dusun Deplongan saat merti deso, hingga doa dari dua agama.
Baca juga: Merti Desa, Selamatan Khas Buddha Jawa
Saling mengunjungi
Dimulai dari Senin pagi menjelang siang itulah sahabat dan keluarga dari berbagai daerah, dekat maupun jauh, mulai berkunjung ke rumah seluruh warga Deplongan. Hal ini bertujuan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik. Dengan berkunjungnya sahabat dan keluarga, tuan rumah tentu telah menyiapkan aneka makanan ringan dan berat, serta minuman untuk disuguhkan saat saling bercakap-cakap.
Selain mengundang sahabat dan keluarga untuk berkunjung ke rumah, warga Dusun Deplongan juga menyuguhkan kesenian yang menarik untuk ditonton, yaitu Wayang dari Karang Gede, Salatiga, dan juga Reog dari pemuda Deplongan. Wayang berlangsung pada hari Senin, (26/3), dan Reog berlangsung pada Selasa malam, (27/3). Banyak warga yang antusias menyaksikan kesenian tersebut.
Dengan adanya Rejepan ini, diharapkan masyarakat dapat melestarikan warisan budaya leluhur dan saling menghormati.
Junarsih
Bahagia dengan alam, terutama gunung. Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara