• Wednesday, 16 November 2016
  • Sutar Soemitro
  • 0

Negara Myanmar (Burma) yang berpenduduk mayoritas Buddhis disebut menjadi negara terdermawan pada tahun 2016 ini dalam sebuah laporan World Giving Index 2016 (WGI –Indeks Memberi Dunia 2016) yang dipublikasikan oleh Charities Aid Foundation (CAF) –sebuah yayasan bantuan amal internasional yang berbasis di Inggris Raya pada akhir Oktober 2016 lalu.

Laporan WGI yang berdasarkan studi dari data survei Gallup’s World View World Poll yang dilaksanakan pada tahun 2015, menobatkan Myanmar sebagai negara paling dermawan sedunia tahun 2016 dan menempatkannya pada peringkat pertama dari 140 negara yang telah disurvei.

Ini berarti secara berturut-turut selama tiga tahun dari tahun 2014, Myanmar menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan sedunia, dengan nilai 70%.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lebih dari sembilan dari sepuluh orang di Myanmar menyumbangkan uangnya sebulan sebelum diwawancarai dan tingkat yang sangat tinggi ini mendorong peringkat Myanmar dalam World Giving Index 2016 secara keseluruhan.

Selain mempertahankan peringkatnya di nomor satu, nilai WGI Myanmar juga meningkat dibanding dengan tahun 2015, termasuk nilai untuk waktu yang diberikan seseorang sebagai relawan dan nilai untuk membantu orang asing.

“Nilai tertinggi tersebut kemungkinan merupakan hasil dari agama Buddha Theravada yang dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk di Myanmar, di mana para umat menyumbang untuk menyokong mereka yang hidup dalam gaya hidup keviharaan –suatu praktik yang disebut sebagai Sangha Dana (Dana untuk Sangha),” jelas laporan CAF tersebut.

Studi tersebut juga mengatakan bahwa peningkatan hasil penilaian WGI Myanmar sejak 2015 sebagian mungkin disebabkan rasa optimis yang meluas menjelang pemilu pertama negara itu pada bulan November 2015, setelah sebelumnya berada di dalam kekuasaan militer.

Dua negara dengan populasi mayoritas Buddhis di luar tradisi Theravada yang masuk dalam 35 teratas WGI 2014 adalah Bhutan, yaitu di peringkat ke-18 dan Mongolia di peringkat ke-27.

Dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2015 yang lalu, dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Buddhis, hanya Bhutan dan Thailand yang mengalami penurunan nilai global WGI tahun 2016 ini.

Posisi peringkat kedua dan ketiga dalam WGI 2016 masing-masing ditempati oleh Amerika Serikat dengan nilai 61% dan Australia dengan nilai 60%.

Dalam agama Buddha, melakukan praktik berdana atau kedermawanan atau kemurahan hati merupakan salah satu dari tiga dasar atau landasan perbuatan baik (Pali: punnakiriyavatthu), dua lainnya adalah sīla (kemoralan) dan bhavana (pengembangan batin/mental). Dengan mempraktikkan berdana secara baik dan benar, dapat menuntun seseorang kepada kehidupan yang bahagia dan terlahir di alam sorga.

Semua orang bisa melakukan praktik berdana dan tidak harus berupa materi tetapi juga bisa berupa pikiran maupun ucapan.

Menurut agama Buddha, terdapat dua jenis dana yang dapat diberikan yaitu āmisa-dāna dan Dhamma-dāna. Āmisa-dāna (berdana barang-barang) adalah dana berupa materi seperti pakaian, makanan, tempat tinggal, dan lain-lain. Sedangkan Dhamma-dāna (berdana Dhamma/kebenaran) adalah dana berupa memberikan kotbah atau mengajarkan kebenaran, memberikan nasihat yang baik dan benar, dan lain-lain. (www.bhagavant.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *