• Wednesday, 3 March 2021
  • Jo Priastana
  • 0

Energi tidak bisa dilenyapkan, dia hanya bertransformasi. Air dibentuk oleh bahan-bahan api (hidrogen dan oksigen), tetapi bila diramu secara cerdas menjadi H2O, maka api berubah menjadi air sejuk dan lembut. Begitu pula kehidupan yang kita jalani, dari energi yang tak tergantikan dan hanya bentukan dari berbagai proses perubahan.

Karenanya bila kita memegang buku Bapak Gede Prama yang berjudul “Compassion” (belas kasih) ini, tidak bisa lain kita diajak masuk ke dalam berbagai renungan yang cukup mendalam mengenai energi kehidupan yang selalu mengalami transformasi. Api kemarahan bisa menjadi lembut serupa air welas kasih (water of compassion).

Bapak Gede Prama merupakan seorang master praktisi di bidang filsafat spiritual, dan di dalamnya juga termasuk psikologi karena menyangkut jiwa dan kehidupan manusia. Tentu saja mereka yang telah memasuki bidang ini, menggeluti dan mengulitinya adalah mereka yang taraf kehidupannya telah beranjak dari taraf lokiya-duniawi menuju taraf lokuttara-adiduniawi.

Segala sesuatu itu memang bersifat conditioned (terkondisi), duniawi, bentukan berbagai sebab-sebab, faktor-faktor. Begitulah kaca mata sains bekerja, dan filsafat menembus lebih ke dalam melihat hakekat terhadap fenomena gabungan unsur-unsur itu, menyelam dan mengenali ke dalam energi yang satu dan sama dan yang ternyata terdiri gabungan berbagai unsur dan senantiasa dapat bertransformasi.

Lalu dimana spiritualitas? Hakekat abstrak yang terdapat pada benda-benda konkrit yang terlihat kasat mata, hakekat yang sublim, halus dari jiwa yang tampak dalam sifat dan perilaku.

Wilayah spiritualitas

Berada dalam wilayah spiritualitas adalah mereka yang selalu dapat melakukan transendensi (lokuttara) dalam diri dan kehidupannya, dan karena itulah tidak akan terjebak dalam jaring kemelekatan keduniawian. Mereka hidup dalam tataran rohani, spiritual meski berada di dalam dunia, menggunakan segala perlengkapan dunia namun lepas bebas darinya.

Master Gede Prama di samping menghayati secara mendalam rumusan persoalan transformasi yang berlaku di bidang energi dan dunia fisika-alam dan serta dalam dunia kejiwaan manusia, juga menghayati pasangannya, yakni perihal rumusan mengenai yang absolut dan yang relatif (paramatta dan samutti). Kedua rumusan ini sama-sama bekerja bebas dari dualisme, lepas dari dualitas pikiran, bersifat dinamis.

Karena itulah Master Gede Prama telah mampu menghayatinya menemukan hidup bahagia dalam tataran transendensi, keluhuran, yang mulia. Beliau selalu tampak tersenyum, seakan selalu melihat nilai absolut dalam segala fenomena yang terkondisi, yang relatif, sehingga selalu dapat mengenali bahwa segala sesuatu itu mampu bertransformasi, berubah wujud ketika esensi telah didapatkan.

Dalam rumusan conditioned dan unconditioned, (sankhata dan asankhata), relatif dan absolut, serta transformasi-perubahan, hendaknya dunia ini jangan digenggam erat-erat karena hukum dinamika perubahan akan bekerja sebaliknya.

Marilah lentur dalam menjalani kehidupan, mungkin seperti air yang mengalir, mungkin seperti awan putih yang terbang di udara, mungkin seperti sepasang burung parkit yang mengepakkan sepasang sayapnya masing-masing tanpa bersentuhan, tanpa meninggalkan jejak, indah dalam setiap langkah, mengungkapkan dengan bunga, karena semua arah itu indah.

Duka-cita dan suka cita datang silih berganti dari energi yang satu dan sama. Lihat kesedihan, duka-cita dari sisi komiknya. Begitu pula dengan kesenangan, suka cita yang perlu diterima sebagaimana adanya. Marilah kita jalani hidup dengan rasa syukur dan gembira, yang setiap saat mampu merayakannya, setiap saat adalah hari-hari raya, setiap saat adalah hari-hari berbagi welas asih (compassion).

Fenomena penderitaan 

Fenomena penderitaan telah mampu dihayati sebagai kesempatan untuk menjadi pencerahan dalam kasih sayang yang menyembuhkan, dan hati yang hening serta pikiran yang bening.

Sejumlah tulisan yang menyejukkan dan meyakinkan bahwa transformasi itu bekerja tersaji dalam judul-judul yang menarik dan menggugah hati, membuka wawasan dalam buku bapak Gede Prama yang berjudul “Compassion: Menyembuhkan pikiran, menyejukkan lingkungan, menemukan kedamaian” ini.

Tulisan-tulisan cerdas, bernas dan penuh nuansa estetik, natural yang kerap menjadikan kita terhenti, pause ketika membacanya, masuk dalam renungan. Sungguh mengajak kita untuk menyelam ke dalam diri, melakukan pengenalan diri.

Untuk itu, berlakulah relax, atau seperti merasakan libur setiap hari dalam menjalani hidup ini. Segalanya berubah dan bertransformasi, yang jelek, sifat buruk seperti kemarahan yang biarpun mengandung energi yang tidak bisa dilenyapkan, namun bisa ditransformasi menjadi segala yang baik, sifat baik seperti compassion (welas asih).

Pengenalan diri terjadi ketika laku hidup kita meditatif, dan dalam laku meditatif itulah pikiran tersembuhkan, lingkungan menjadi sejuk dan kedamaian melumuri kehidupan kita bersama.

Buku yang terdiri dari dua bagian ini sangat menarik dan memikat hati kita. Menghantar diri kita pada penghayatan terhadap deeper compassion. Berisikan tulisan-tulisan yang menyajikan panorama keindahan spiritualitas dalam diri dan keindahan dalam lingkungan alam semesta. Tidak sulit untuk memahami isi buku Bapak Gede Prama, karena beliau menulis begitu bernas dan renyah.

Dalam setiap tulisannya, Bapak Gede Prama menghantar kita pada pengenalan hakekat diri, mampu bertransendensi terhadap setiap jebakan kemelekatan duniawi.

Kita semua merasa sungguh beruntung mengenali tulisan-tulisan indah Bapak Gede Prama yang diterbitkan oleh Penerbit Yayasan Karaniya ini. Melalui tulisan-tulisan Master Gede Prama ini, kita sepertinya mengenali dan merasakan akan khasanah kekayaan Dharma yang universal itu bagi semua. ***

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *