• Thursday, 14 January 2021
  • Jo Priastana
  • 0

“Kita semua membutuhkan cinta. Cinta yang menjadikan lebih baik seperti halnya udara,”
(Thich Nhat Hanh)

Thich Nhat Hanh mengungkapkan begitu berdayanya cinta bagi kehidupan manusia. Seperti udara, manusia tidak bisa dipisahkan dari cinta, dari cinta manusia hadir, oleh cinta manusia hidup, bertumbuh dan berkembang. Tanpa cinta, seorang anak tidak bisa tumbuh, seorang dewasa tidak bisa matang, tanpa cinta kita lemah dan layu.

Berbahagialah mereka yang pada akhirnya selalu dalam cinta, mampu mencintai. Kebahagiaan tidak terlepas dari cinta, dan kebahagiaan hanya bisa diwujudkan dengan cinta sejati. Puncak pejalan spiritual pada akhirnya akan tiba pada stasi cinta, cinta kasih, dimana semua manusia membutuhkan dan merindukannya.

Dalam buku “Teachings on Love” ini Thich Nhat Hanh mengajarkan tentang cinta, cinta yang sejati.

Buku ini terbagi dalam beberapa topik tentang bagaimana kita dapat menumbuhkan cinta sejati, cinta yang mencerminkan kesatuan kita dengan sesama, dari lingkungan terdekat sampai yang terjauh, “semoga semua makhluk berbahagia.”

Cinta yang mencerminkan kehidupan kesatuan manusia dengan alam semesta, dengan bumi dimana kita semua berada, berjalan dan bersujud menyentuhnya.

Seperti halnya Erich Fromm, psikolog Humanis yang menulis buku “The Art of Loving,” bahwa cinta itu bisa dipelajari, ditumbuhkan, perlu dipelajari, dijaga dan dirawat ibarat menanam pohon.

Buku Master Thich Nhat Hanh yang bersumber pada ajaran tentang cinta yang disampaikan Buddha pun tidak jauh dari itu. Menurutnya, cinta yang disampaikan oleh Buddha begitu jelas, ilmiah, bisa dipraktekkan, dan karenanya cinta itu juga suatu ajaran, teachings on love.

Baca juga: Kebahagiaan Bersyarat, Tahan Berapa Lama?

Bagaimana ajaran tentang cinta ini mempengaruhi kehidupan manusia?

Menurut tokoh pengembang meditasi mindfullness ini, cinta itu mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, mentransformasi diri, memberikan arti yang mendalam bagi kehidupan.

Praktek meditasi mindfullness yang dibudidayakan dan disebarkan secara luas akan mengembangkan hati manusia ke arah cinta, cinta sejati yang diibaratkan sungai, hati yang besar penuh kasih yang mengalir kemana-mana seluas dunia, seluas semesta, bagi kebahagiaan segenap makhluk hidup.

Buku ini membawa kita untuk memahami pengertian cinta, mencintai diri sendiri, cinta sejati, mendengar secara mendalam dan berbicara dengan cinta kasih dan praktek meditasi cinta.

Dengan didasari pengembangkan empat pikiran tanpa batas kita akan mampu menjalani kehidupan dalam perhatian penuh, berjalan bersama-sama, menyentuh bumi dan hati penuh kasih yang tersimpan di dalam sekuntum mawar yang diletakkan di sakumu.

Sangat tepat membaca buku ini, ketika kita memasuki tahun baru 2021. Bersama buku ini kita akan menjalani lembaran-lembaran baru kehidupan dengan penuh makna dan bahagia, menjalani hidup dengan penuh kesadaran, bersama komunitas/Sangha dan sungguh menghargai kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai dalam rasa syukur dan sujud menyentuh bumi.

Buku “Teachings on Love” ini terasa akrab di hati kita yang bersemayam cinta, dan tersaji dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, mudah dipelajari.

Karenanya sangat tepat jika memasuki tahun baru 2021 ini dengan pembaharuan diri yang diliputi oleh aspek cinta sejati; maitri, karuna, mudita dan upekha. Mari kita tumbuhkan benih-benih suka cita dan bahagia ini guna dapat meringankan beban hidup kita bersama di dalam menjalani tahun-tahun yang sulit. ***

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *