• Thursday, 21 January 2016
  • Victor A Liem
  • 0

Dalam Candi Mendut, bagian tengah ada arca Buddha dalam posisi duduk dengan kaki di depan dan tangan dalam posisi mudra dharmacakra. Postur seperti ini menunjukkan sosok Buddha Vairocana.

Vairocana adalah simbol kebijaksanaan realitas sejati (Dharma dhatu). Vairocana digunakan sebagai simbol untuk mentransformasi kegelapan batin (avidya) menjadi kebijaksanaan.

Yang jarang diperhatikan adalah aspek dekorasi pada singgasana. Singgasana tersebut memiliki dekorasi makara, singa dan gajah baik sebelah kanan maupun kiri.

Makara adalah makhluk mirip gajah, buaya, atau juga ikan. Makara adalah makhluk fiksi yang sering dianggap tunggangan dewa atau dewi. Dalam mitologi Hindu, makara adalah tunggangan Dewi Gangga. Makara identik dengan binatang laut.

Singa dalam Buddhisme adalah simbol pelindung. Lalu gajah adalah simbol kekuatan mental dan stabilitas. Gajah juga simbol kekuatan.

Tiga dekorasi dalam singgasana yaitu makara, singa dan gajah sudah umum digunakan sebagai simbol penjaga atau pelindung.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Victor A Liem

Penulis adalah pecinta kearifan Nusantara dan penulis buku "Using No Way as Way"
Tinggal di kota kretek, Kudus, Jawa Tengah. Memilih menjadi orang biasa, dan menjalankan laku kehidupan sehari-hari dengan penuh suka cita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *