Kendal merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Temanggung. Di Kabupaten Kendal, umat Buddha terdapat di Desa Plososari, Kecamatan Patenan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bejen, Temanggung. Sejarah munculnya umat Buddha di Kendal sendiri berawal dari tujuh orang dari Desa Plososari yang mengikuti kegiatan agama Buddha di Vihara Viriya Dhamma Loka, Desa Gunung Payung.
Umat Buddha Kabupaten Kendal masih tetap tegar hingga saat ini. Dahulu sempat diterpa oleh konflik internal dan perpecahan sekte, saat ini umat Buddha Kendal tetap menjalankan kegiatan bersama bahkan mempunyai hubungan yang baik di pemerintahan desa maupun kabupaten.
Kondisi yang tak mudah
Perkembangan agama Buddha di Indonesia, khususnya Jawa mempunyai kemiripan cerita. Setelah tahun 1965, pasca Gerakan 30 September (G 30 S), pemerintah Orde Baru mewajibkan setiap warga negara Indonesia memeluk salah satu dari lima agama yang diakui pemerintah.
Kebijakan ini pula mendorong agama Buddha yang telah mengalami tidur panjang pasca runtuhnya kerajaan Majapahit tumbuh kembali di berbagai daerah di Indonesia hingga pelosok-pelosok pedesaan. Temanggung misalnya, yang saat ini merupakan basis agama Buddha di Jawa Tengah mempunyai andil besar dalam perkembangan agama Buddha di Kabupaten Kendal.
“Awalnya orang-orang ini termasuk bapak saya hanya senang saja mas dengan agama Buddha. Dengan senang itu kemudian mempelajari dan cocok, dari situlah mulai tumbuh agama Buddha di sini,” ujar Samidi, pembina umat Buddha Kendal saat ini.
“Dari tujuh tokoh pendahulu, yang lima sudah meninggal, salah satu yang tersisa saat ini tinggal bapak saya ini. Dulu belajar agama Buddha dari Gunung Payung, jadi Mbahnya saya itu belajar dari Gunung Payung terus pakdene saya itu juga dari Gunung Payung belajarnya. Awalnya hanya senang saja sama agama Buddha, senang dan tau setelah itu dipelajari. Perjuangannya luar biasa karena dulu agama Buddha dianggap PKI jadi selalu dipanggil, ya bapak saya itu selalu dipanggil kepolisian.”
Dari situlah umat Buddha di Kabupaten Kendal mulai berkembang di berbagai desa di Kecamatan Patenan. Namun sayang belum sampai mengerti ajaran Buddha dengan baik, kami diterpa isu komunis, umat Buddha di beberapa desa secara perlahan menghilang kembali.
“Dulu di Kecamtan Patenan itu banyak umat Buddhanya salah satunya di desa Blimbing, perempatan sana itu umat Buddha semua, tapi karena isu PKI. Salah satu contoh ada salah satu tokoh agama Buddha di Blimbing namanya Parman, saat belia adalah angkatan darat yang bertugas di Bukit Duri, karena bapaknya dituduh PKI dia dicopot dari angkatan darat. Karena isu itu umat Buddha di Blimbing habis tinggal beberapa gelintir saja,” imbuhnya.
Safari Vihara Pemuda Buddhis Temanggung – Semarang – Kendal
Jumlah keseluruhan umat Buddha Kabupaten Kendal hingga saat ini tidak terlalu banyak. Dari keseluruhan umat Buddha tidak lebih dari 50 kepala keluarga, oleh karena itu generasi muda buddhis Kendal juga tidak banyak sehingga bergabung dengan Pemuda Buddhis Temanggung – Semarang dan Kendal.
Minggu, 19 Maret 2017 Safari Vihara Pemuda Buddhis kembali dilaksanakan. Vihara Dhamma Ratana, Desa Plososari, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah kegiatan ini.
“Vihara ini berdiri pada tahun 2000, bangunan masih asli belum ada perubahan sampai sekarang dan setelah kami mendirikan vihara, umat Buddha di Cemara, Temanggung, juga tumbuh pada tahun-tahun itu. Jadi secara kami dengan umat Buddha di Cemara meskipun jaraknya cukup jauh mempunyai kedekatan emosional. Seperti hubungan kakak adik, seperti ada ikatan batin,” ujar Samidi menjelaskan sejarah Vihara Dhamma Ratana kepada pemuda Buddhis yang hadir.
Dengan diadakannya Safari Vihara membawa semangat tersendiri bagi umat Buddha Vihara Dhamma Ratana. “Kalau dihitung dengan jari kita, pemuda buddhis di Kendal ini tidak menghabiskan jari saya. Jadi satu-satunya cara adalah bergabung dengan para pemuda buddhis daerah lain, salah satunya ya pemuda buddhis Temanggung – Semarang dan Kendal ini. Jadi kami tidak bosan kalau ke vihara teman-temannya hanya itu-itu saja,” pungkasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara