• Thursday, 24 August 2017
  • Bintoro Gunadi
  • 0

Ganesha merupakan salah satu simbol Dewa Ilmu Pengetahuan dalam filosofi Asia. Umat Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia menghargai Ganesha. Di Jepang, Ganesha disebut Kangiten dan dihargai oleh umat Buddha di sana. Ia menyiratkan simbolik daya batin (motivasi) dan kejernihan pikiran (refleksi) positif.

Ganesha, bertangan empat (simbol manusia yang sangat sibuk). Kepala gajah putih (bersih dan suci), telinga lebar (mau mendengar, tidak merasa benar sendiri). Banyak akal, cerdik, tapi tidak kurang ajar. Salah satu gadingnya patah (simbol ilmu tidak ada yang sempurna).

Manusia menciptakan dan membuat karya seni tidak akan menyembah karyanya sendiri. Ada reaksi berantai yang menyebabkan masalah patung ini ramai dibicarakan dan sulit mencapai kesepakatan akhir. Sedikitnya ada tiga hal yang menentukan arah pemahaman “berhala” atau hanya sekedar karya seni luar biasa.

Pertama, manusia yang menghargai karya seni seringkali tidak menganggap bahwa karya tersebut sebagai berhala, tetapi dituduh menghargai karya seni tersebut sama dengan menyembah berhala. Masalah pertama mengenai pemahaman berhala ini tidak begitu rumit penyelesaiannya karena tidak ada bukti bahwa karya seni tersebut dianggap sakral, disembah, dan merugikan orang lain yang melihatnya.

Kedua, ada banyak karya seni yang menjadi “berhala” di sekitar kita kalau kita tidak saling menghargai keanekaragaman seni, budaya dan kepercayaan manusia. Jika hal ini sampai sesat pikir, karya seni dihancurkan itu suatu kebodohan tak terperi. Selanjutnya akan ada lebih banyak karya-karya seni yang dihancurkan karena aturan yang tidak jelas dan akan menggunakan standar ganda yang membingungkan, hanya untuk kepentingan tertentu.

Ketiga, salah satu berhala tertua yang dicatat dalam sejarah manusia lebih dari 1.500 tahun Sebelum Masehi ialah penyembahan api oleh pengikut Zarathustra (Zoroastrianisme), salah satu agama tertua di dunia yang berasal dari Persia.

Api terbukti menghangatkan badan, makanan menjadi lebih sehat dan enak, memberi penerangan, dan diyakini meningkatkan kekuatan dan keseimbangan alam semesta yang berlaku universal. Siapa yang berani memusnahkan api?

Kebakaran hutan-hutan di seluruh penjuru dunia yang sudah berkali-kali dan hampir setiap tahun terjadi dapat dikurangi faktor penyebabnya dan dikendalikan supaya tidak menyebar ke mana-mana, cepat padam, dan tidak banyak memakan korban.


Dok Pribadi

Simbolik

Ada banyak cerita mengenai Ganesha, salah satunya dari New Delhi saat membeli patung tersebut tepat 30 tahun yang lalu. Ganesha awalnya adalah anak yang normal, nakal, kreatif dari pasangan Dewa Shiva dan Dewi Parvati. Anak tersebut sangat setia kepada ibunya sehingga sewaktu diberi pesan oleh Dewi Parvati untuk menjaga pintu kamar sewaktu ibunya mandi, ayahnya, Dewa Shiva dihalangi masuk.

Semua pasukan ayahnya dikalahkannya, akhirnya Dewa Shiva turun tangan dengan membunuh anaknya sendiri yang berani melarangnya. Tidak diceritakan saat itu Dewa Vishnu (Dewa Pelindung, preserver) berada di pihak mana?

Apa yang terjadi kemudian Dewi Parvati (Dewi Kesuburan, fertility) sangat sedih, dunia menjadi sepi, muram, dan membosankan. Dewa Brahma (Dewa Kelahiran, self-born) berkompromi dengan Dewa Shiva (Dewa Pelebur, transformer), maka Ganesha dihidupkan kembali, kepalanya diganti dengan kepala gajah dan seisi dunia kembali ceria.

Ganesha tidak hanya dihargai di India oleh berbagai sekte Sanata Dharma termasuk agama Buddha tetapi juga ditemukan dalam karya-karya seni patung serta lukisan kuno Ganesha di negara-negara Asia Tenggara antara lain Indonesia, Indochina, Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, juga di Asia Barat seperti Afganistan, Nepal dan Tibet. Asia Timur, seperti Jepang dan Tiongkok.

Siapa yang dapat membendung energi positif dari Ganesha yang kreatif dan patungnya (juga lukisannya) yang artistik?

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *