• Friday, 16 February 2018
  • Hendrick Tanu
  • 0

Film Legend of The Demon Cat (Kukai) yang rilis 22 Desember 2017 lalu di Tiongkok dan 24 Februari 2018 mendatang di Jepang ini merupakan film yang diadaptasi dari novel Jepang berjudul Samon Kukai Tou no Kuni nite Oni to Utagesu karya Yumemakura Baku.

Film fantasi misteri ini mencerminkan keagungan dari Dinasti Tang yang luar biasa indah. Alhasil, film ini mendapat banyak nominasi dalam ajang Asian Film Awards (AFA).

Biksu Buddha asal Jepang, Kukai (pendiri aliran Shingon) dikirim ke dinasti Tang di Tiongkok untuk belajar tentang budaya dan peradabannya. Dia bertekad untuk mempelajari segala hal tentang Tantrayana di Kerajaan Tang. Tak lama, seekor kucing iblis muncul dan menghancurkan ketenangan di Kota Chang’an, menyebabkan serangkaian peristiwa aneh berturut-turut (orang-orang berkuasa di ibu kota mati terus-menerus).

Kemudian, Kukai bergabung bersama dengan sang penyair Chan (Zen), Bai Letian untuk menyelidiki kematian-kematian aneh nan mngerikan di sekitar mereka, membuntuti jejak kucing, yang mereka percayai bahwa hewan itu mampu menggunakan kekuatan supernatural dan mengungkapkan fakta yang terkubur tentang kematian selir Yang Guifei.

Novel

Meski diangkat dari novel fiksi, banyak tokoh yang memang ada dalam sejarah. Sejak dulu memang ada desas-desus biksu Kukai bertemu dengan Bai Letian di Tiongkok, pun Bai Letian memang dalam sejarah tahu jelas mengenai selir Yang Guifei.

Semua tokohnya juga secara sejarah banyak berkaitan dengan Buddhis. Biksu Kukai adalah pewaris silsilah Mantrayana Tiongkok usai belajar pada Acarya Huiguo. Bai Letian atau Bai Juyi adalah pujangga Chan (Zen) yang dipercaya sebagai emanasi Manjushri. Yang Guifei adalah resi Taois yang belakangan kecantikannya dijadikan model rupang Avalokiteshvara.

Legend of The Demon Cat disutradarai oleh sutradara ternama, Chen Kaige (The Emperor and the Assassin, Farewell My Concubine). Seperti yang diketahui, sudah lebih dari seribu tahun berlalu, Dinasti Tang merupakan dinasti terbesar dalam sejarah China.

Orang-orang pada era itu menganut paham bebas dan terbuka, sehingga orang modern selalu membawa imajinasi yang bagus dari Dinasti Tang. Lantas bagaimana cara sang sutradara menunjukkan Dinasti Tang dan karakter dalam film tersebut?

Pada 2010, Kaige dan Japan Kadokawa terikat kontrak syuting film ini. Film ini memakan waktu 6 tahun persiapan pra produksi, termasuk set lokasi Hubei Xiangyang Tang. Menurut laporan Xiangyang Evening News, investasi untuk set ini bernilai lebih dari 2 juta Yuan.

Total biaya produksi film ini lebih dari 170 juta Yuan. Biaya ini mencakup promosi media, kerjasama dengan Kadokawa, menyewa Kaige sebagai sutradara, dan gaji para pemain film. Legend of The Demon Cat dibintangi oleh beberapa pemain China dan Jepang, di antaranya Sometani Shota, Huang Xuan, Kitty Zhang Yuqi, Liu Hao Ran, Qin Hao, Hiroshi Abe, Oho Ou Hao, dan Crystal Zhang Tian Ai.

Hendrick Tanuwidjaja

Penulis dan executive editor majalah Buddhis Sinar Dharma, aktivis komunitas Chan Indonesia, dan co-founder dari Mindful Project

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *