Foto : Dok. Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Cipari, sebuah Kota Kecamatan yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Cilacap, menawarkan pesona alam yang memikat. Berada di ujung barat Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cipari dikenal akan keindahan perbukitan serta luasnya area perkebunan yang masih alami.
Namun, di balik hijau alamnya, sedikit yang mengetahui bahwa di sini terdapat sebuah komunitas umat Buddha yang hidup dalam keharmonisan. Desa Segaralangu menjadi rumah bagi komunitas ini, dengan Vihara Vajra Bumi Giri Putra menjulang megah sebagai simbol keberadaan mereka.
Fasilitas yang disuguhkan oleh Vihara Vajra Bumi Giri Putra terbilang lengkap, mulai dari Dhammasala, kuti, hingga ruang olahraga dan kesenian. Romo Tasimun, tokoh umat Buddha di Cipari, menegaskan bahwa semangat kebersamaan dengan umat agama lain di desa ini terjaga dengan baik. Selain itu, 70 kepala keluarga umat Buddha di Desa Segaralangu tetap memelihara tradisi dan adat setempat.
“Aspek kehidupan masyarakat di sini sangat harmonis dan saling mendukung, termasuk dalam perayaan hari besar keagamaan serta dalam menjaga tradisi. Misalnya, setiap Bulan Suro, kami mengadakan upacara adat Sedekah Bumi,” tutur Romo Tasimun kepada BuddhaZine pada Senin (5/2/2024).
Vihara Vajra Bumi Giri Putra: Jejak Perjalanan Spiritual
Berdasarkan catatan sejarah vihara, Vihara Vajra Bumi Giri Putra awalnya dikenal sebagai Dharma Dvipa yang didirikan sekitar tahun 1970 atas inisiatif umat Buddha setempat. Bangunan sederhana dengan bilik bambu menjadi rumah ibadah pertama, didirikan di atas tanah milik Bapak Djoyo Martono, ketua umat Buddha pada masa itu.
Seiring berjalannya waktu, jumlah penganut Buddha meningkat, namun vihara yang ada tidak mampu menampung jumlah umat yang bertambah. Maka, Vihara Dharma Dvipa dipindahkan ke lokasi yang lebih luas.
Perjalanan spiritual umat Buddha di vihara ini tidak selalu mulus. Beberapa kali mereka beralih sekte karena minimnya bimbingan rohaniawan dari sekte tertentu. Namun, kedatangan Majelis Tantrayana Kasogatan pada tahun 1994 membawa semangat baru bagi komunitas Buddha di sini. Pembinaan yang berkelanjutan membangkitkan kembali semangat spiritual yang hampir padam.
Pada tahun 1997, misi pembangunan dari Majelis Tantrayana Kasogatan memugar Vihara Dharma Dvipa menjadi bangunan permanen. Berganti nama menjadi Vihara Vajra Bumi Giri Putra Soemarsono, sebagai penghormatan kepada tokoh sekte Kasogatan, Bapak Giri Putra Soemarsono. Dalam perkembanganya vihara ini kemudian dikenal dengan nama Vihara Vajra Bumi Giri Putra.
Muda-Mudi Buddha: Penggerak Kegiatan Umat
Muda-mudi Buddha di Cipari tak hanya menjadi penikmat, namun juga penggerak kegiatan keagamaan. Organisasi pemuda vihara yang terbentuk pada tahun 2001, dengan nama Ikatan Remaja Vihara Kasogatan Indonesia (IREVIKASI), menjadi garda terdepan dalam menjaga semangat keaktifan umat Buddha.
Berkat upaya mereka, komunitas muda-mudi semakin terorganisir dan bersemangat. Organisasi tersebut kemudian berganti nama menjadi Muda-Mudi Vihara Vajra Bumi Giri Putra (MUDIVIGIRA), yang tetap eksis hingga saat ini.
Purna Pugar Kedua: Menyongsong Masa Depan Spiritual
Seiring dengan pertumbuhan umat, Vihara Vajra Bumi Giri Putra menjalani pemugaran kedua pada tahun 2010. Altar dan sarana prasarana lainnya diperbarui untuk memenuhi kebutuhan umat yang semakin meningkat. Pemugaran tersebut diresmikan oleh Wakil Bupati Cilacap, Bapak Tatto Suwarto Pamuji.
Tahun 2013 menjadi tonggak bersejarah ketika ukuran altar kembali diperbesar, menandai kemajuan spiritual yang terus berkembang di vihara ini. Altar baru mencerminkan penghormatan kepada Dewa Tahunan dan Dewa Bumi, sebagai bagian dari perjalanan spiritual umat Buddha di Cipari.
Cipari mungkin tersembunyi dari sorotan dunia, namun keberadaan Vihara Vajra Bumi Giri Putra dan komunitas Buddha di sini menjadi cermin harmoni dan kekayaan spiritual yang terjaga dengan baik. Sesungguhnya, keberadaan mereka memberi warna dan makna yang dalam bagi kehidupan masyarakat di desa ini.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara