• Saturday, 20 October 2018
  • Deny Hermawan
  • 0

Candi Risan merupakan situs candi terbesar yang pernah ditemukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY, merupakan Candi Buddhis. Keberadaan situs candi ini jarang terdengar karena letaknya terpencil dan jauhnya akses menuju tempat ini dari pusat kota Yogyakarta. Kondisi candi sudah tak utuh lagi namun menyisakan puing-puing batu yang telah disusun rapi.

Candi Risan terletak di Dusun Risan, Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Candi ini dipastikan bercorak Buddhis karena terdapat batu yang berbentuk seperti stupa. Selain itu, di tempat ini dahulu terdapat rupang Bodhisattva Avalokiteshvara yang replikanya ditempatkan di kawasan pintu masuk candi. Rupang Avalokiteshvara tersebut pernah dicuri pada bulan Juli 1984. Untung sembilan bulan berikutnya arca ini ditemukan di Singapura dan saat ini disimpan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta.

Lokasi Candi Risan berada di dekat perbatasan antara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, tepatnya di dekat Pasar Candirejo. Ada dua cara menuju situs candi ini dari pusat Kota Yogyakarta. Cara pertama melewati rute jalur Yogyakarta – Jalan Solo – Prambanan – Klaten – Cawas – Semin. Cara kedua melewati rute jalur Yogyakarta – Jalan Wonosari – Patuk – Wonosari – Karangmojo – Semin. Pengunjung yang akan berkunjung ke situs candi ini dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. Transportasi umum sebenarnya ada namun repot, karena harus berulangkali berganti bus kecil dan waktunya tidak pasti.

Kompleks Candi Risan belum mengalami pemugaran namun telah diberi pagar pembatas yang mengelilingi area candi. Pengamanan candi terkesan kurang ketat karena tidak ada penjagaan yang dilakukan petugas BP3 Yogyakarta.

Hingga saat ini penjagaan kawasan candi dilakukan oleh warga setempat saja. Tak heran jika pencurian arca pernah terjadi di candi ini.

Kompleks Candi Risan yang tersisa hanya sebuah bangunan candi yang telah runtuh dan sebuah pondasi candi di sisi selatannya. Pintu masuk candi yang asli diperkirakan berasal dari arah barat yang saat ini tertutup oleh bangunan rumah warga. Reruntuhan bangunan candi yang ada mengarah kepada bentuk punden berundak yang menjadi ciri zaman klasik. Beberapa komponen candi seperti ratna, makara, artefak, dan ukiran batu kondisinya juga ada namun sudah lapuk dan kondisinya sulit dikenali.

Pengunjung Candi Risan sampai saat ini masih sedikit dan sebagian besar adalah pelajar atau mahasiswa yang membutuhkan data candi untuk tugas sekolah atau kampusnya. Umat Buddha pun belum banyak yang mengetahui candi ini. Candi Risan memang terlihat kurang dipromosikan sebagai tempat wisata karena letaknya jauh dari pusat kota dan kurang menarik karena yang tersisa kebanyakan hanya puing-puing.

Penelitian tentang Candi Risan masih cukup minim dibandingkan candi-candi lain yang ditemukan di sekitar Kota Yogyakarta. Beberapa informasi menyebutkan bahwa candi ini menjadi tempat pelarian prajurit Majapahit. Namun belum diketahui kapan pastinya candi ini dibangun karena tidak ditemukan prasasti di tempat ini ataupun angka tahun pembuatan candi ini.

Beberapa pendapat mengarah pada hubungan situs candi ini terhadap Kebudayaan Sungai Oyo yang letaknya tidak jauh dari situs candi ini. Namun hal ini perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut mengenai situs candi ini dan situs-situs purbakala yang ada di sekitarnya.

Deny Hermawan

Seorang penjelajah, bekerja sebagai jurnalis di Kota Gudeg, Jogja.

 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *